Bahasa sunda-nya kata: Tutup pintu
Berikut terjemahan dari Tutup pintu:
turub panto
tutup = turub
pintu = panto
pintu = panto
basa kalangkang rasa: 1. waktu, ketika; 2. bahasa 1. bayang-bayang; 2. bayangan rasa
Embe pisan: kambing amat, sangat
Ulah sela: jangan, tidak boleh pelana, sadel
Nu parantos: yang; sudah; bahasa halus dari enggeus
Teu ku: tidak 1. kata depan
Apal Tikotok: 1. hafal; 2. ingat, tahu kotoran (tahi) ayam
Babari kabita ku: mudah, tidak sukar, gampang tertarik, tergiur; ingin memiliki barang yang telah dimiliki orang lain 1. kata depan
Mawa karep sorangan: membawa keinginan, kemauan, niat sendiri
Bus asup: masuk, misalnya ke dalam rumah masuk, ke dalam
Cikikik seuri: kata antar untuk tertawa yang ditahan tertawa
Barakatak seuri: kata pengantar untuk tertawa keras tertawa
Kalacat unggah: kata antar untuk naik naik ke tempat yang agak tinggi
Bray muka panto: kata antar untuk terbuka atau munculnya cahaya 1. terbuka; 2. membuka bukbak, ngabukbak pintu
Bus mandi: masuk, misalnya ke dalam rumah mandi
Jalma tiis: manusia, orang dingin
Ari Aing: 1. sedangkan; 2. kalau, jika; 3. waktu, begitu, ketika saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
Teu kungsi: tidak 1. pernah; 2. keburu; 3. mengalami
Geus euweuh: sudah 1. tidak ada; 2. hilang
NU ningali: yang; melihat; bahasa halus dari nenjo
Bahe beas: 1. tumpah (karena tempatnya miring), barang cair atau semacam tepung; 2. miring (tempat) beras
Banyak pengetahuan : rea kanyaho
Loba kanyaho: banyak pengetahuan
Jalma nu alim: manusia, orang yang; 1. tidak mau; bahasa halus untuk kata enibung; 2. tinggi ilmu agamanya; 3. saleh, orang baik-baik
boga salah: punya salah, keliru, tidak benar. misalah, keseleo
Maneh kumaha: 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri bagaimana
Keur harita: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi waktu itu, ketika itu
Pancuran mancur: pancuran bercahaya, berkilauan
Menata waktu: tata wayah
Males pulih: membalas kembali seperti semula; pulih
Males pisan: membalas amat, sangat
Embe pisan: kambing amat, sangat
Ulah sela: jangan, tidak boleh pelana, sadel
Nu parantos: yang; sudah; bahasa halus dari enggeus
Teu ku: tidak 1. kata depan
Apal Tikotok: 1. hafal; 2. ingat, tahu kotoran (tahi) ayam
Babari kabita ku: mudah, tidak sukar, gampang tertarik, tergiur; ingin memiliki barang yang telah dimiliki orang lain 1. kata depan
Mawa karep sorangan: membawa keinginan, kemauan, niat sendiri
Bus asup: masuk, misalnya ke dalam rumah masuk, ke dalam
Cikikik seuri: kata antar untuk tertawa yang ditahan tertawa
Barakatak seuri: kata pengantar untuk tertawa keras tertawa
Kalacat unggah: kata antar untuk naik naik ke tempat yang agak tinggi
Bray muka panto: kata antar untuk terbuka atau munculnya cahaya 1. terbuka; 2. membuka bukbak, ngabukbak pintu
Bus mandi: masuk, misalnya ke dalam rumah mandi
Jalma tiis: manusia, orang dingin
Ari Aing: 1. sedangkan; 2. kalau, jika; 3. waktu, begitu, ketika saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
Teu kungsi: tidak 1. pernah; 2. keburu; 3. mengalami
Geus euweuh: sudah 1. tidak ada; 2. hilang
NU ningali: yang; melihat; bahasa halus dari nenjo
Bahe beas: 1. tumpah (karena tempatnya miring), barang cair atau semacam tepung; 2. miring (tempat) beras
Banyak pengetahuan : rea kanyaho
Loba kanyaho: banyak pengetahuan
Jalma nu alim: manusia, orang yang; 1. tidak mau; bahasa halus untuk kata enibung; 2. tinggi ilmu agamanya; 3. saleh, orang baik-baik
boga salah: punya salah, keliru, tidak benar. misalah, keseleo
Maneh kumaha: 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri bagaimana
Keur harita: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi waktu itu, ketika itu
Pancuran mancur: pancuran bercahaya, berkilauan
Menata waktu: tata wayah
Males pulih: membalas kembali seperti semula; pulih
Males pisan: membalas amat, sangat