Bahasa indonesia-nya kata: Turut halimun
Berikut terjemahan dari Turut halimun:
menurut kabu
mojang bandung: perawan, gadis berdampingan
parigel muka biantara: mampu bekerja serta pandai berusaha 1. terbuka; 2. membuka bukbak, ngabukbak pidato
Tara elat: 1. tak pernah; 2. hampir rata (atap rumah) terlambat
tidur sebentar: sare saelol
Dugi wengi: tiba, datang, sampai; bahasa halus dari tepi atau datang malam; bahasa halus dari peuting
Tong poho: jangan lupa
imah lugina: rumah senang, tenang
tihothat = gawe kacida ripuh : bekerja keras karena diburu waktu bekerja amat, sangat 1. sibuk, repot; 2. parah
tihothat = gawe kacida: bekerja keras karena diburu waktu bekerja amat, sangat
anu teu kabagean: 1. anu; 2. kata sambung yang; 3. kata ganti milik, kepunyaan tidak kebagian
nyaah bari jeung: sayang 1. sambil; 2. basi; 3. berita yang tidak hangat lagi, tidak aktual 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada
Naha jadi kasep kieu: mengapa, kenapa 1. jadi; 2. tumbuh; 3. berhasil; 4. oleh karena itu; 5. setuju; 6. menjadi tampan begini, seperti ini
cicing wae aing: 1. tinggal; 2. diam, tidak bergerak saja, biar saja saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
ikut serta: iiu sarta
Nyiar elmu: mencari ilmu
Tutug halimun: jatuh; nasi yang diaduk dengan makanan lain (oncom, dsb), serta sedikit bumbu untuk sarapan; tamat; selesai kabu
dayeuh kolot: ibukota (kabupaten, negara, dsb) 1. tua; 2. orang tua; 3. asli; 4. kuno, ketinggalan jaman
lami keneh: lama; bahasa halus dari lila masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
Anu boga: 1. anu; 2. kata sambung yang; 3. kata ganti milik, kepunyaan punya
Tanah air: taneuh cai
Pur manuk: kata antar untuk melepaskan burung
jajaka ngora: perjaka; bujangan muda
Isukan isuk: besok besok
Ripuh pada: 1. sibuk, repot; 2. parah kuplet, bait
Untuk ibu: pikeun indung
Gade gade: gadai gadai
tara naon: 1. tak pernah; 2. hampir rata (atap rumah) 1. apa; hayang naon? mau apa?
Ku lega: 1. kata depan luas
Nabeuh tangara: menabuh tanda, isyarat dengan suara kentongan, dsb
Butiti cau: pisang dari tandan paling bawah, paling kecil pisang
parigel muka biantara: mampu bekerja serta pandai berusaha 1. terbuka; 2. membuka bukbak, ngabukbak pidato
Tara elat: 1. tak pernah; 2. hampir rata (atap rumah) terlambat
tidur sebentar: sare saelol
Dugi wengi: tiba, datang, sampai; bahasa halus dari tepi atau datang malam; bahasa halus dari peuting
Tong poho: jangan lupa
imah lugina: rumah senang, tenang
tihothat = gawe kacida ripuh : bekerja keras karena diburu waktu bekerja amat, sangat 1. sibuk, repot; 2. parah
tihothat = gawe kacida: bekerja keras karena diburu waktu bekerja amat, sangat
anu teu kabagean: 1. anu; 2. kata sambung yang; 3. kata ganti milik, kepunyaan tidak kebagian
nyaah bari jeung: sayang 1. sambil; 2. basi; 3. berita yang tidak hangat lagi, tidak aktual 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada
Naha jadi kasep kieu: mengapa, kenapa 1. jadi; 2. tumbuh; 3. berhasil; 4. oleh karena itu; 5. setuju; 6. menjadi tampan begini, seperti ini
cicing wae aing: 1. tinggal; 2. diam, tidak bergerak saja, biar saja saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
ikut serta: iiu sarta
Nyiar elmu: mencari ilmu
Tutug halimun: jatuh; nasi yang diaduk dengan makanan lain (oncom, dsb), serta sedikit bumbu untuk sarapan; tamat; selesai kabu
dayeuh kolot: ibukota (kabupaten, negara, dsb) 1. tua; 2. orang tua; 3. asli; 4. kuno, ketinggalan jaman
lami keneh: lama; bahasa halus dari lila masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
Anu boga: 1. anu; 2. kata sambung yang; 3. kata ganti milik, kepunyaan punya
Tanah air: taneuh cai
Pur manuk: kata antar untuk melepaskan burung
jajaka ngora: perjaka; bujangan muda
Isukan isuk: besok besok
Ripuh pada: 1. sibuk, repot; 2. parah kuplet, bait
Untuk ibu: pikeun indung
Gade gade: gadai gadai
tara naon: 1. tak pernah; 2. hampir rata (atap rumah) 1. apa; hayang naon? mau apa?
Ku lega: 1. kata depan luas
Nabeuh tangara: menabuh tanda, isyarat dengan suara kentongan, dsb
Butiti cau: pisang dari tandan paling bawah, paling kecil pisang