Bahasa indonesia-nya kata: turih hinis
Berikut terjemahan dari turih hinis:
toreh sembilu
Leuwi panjang: lubuk, kedung panjang
Kudu sok nyogot: 1. harus; 2. kuncup suka, sering menggigit dengan kedua bibir dicakupkan, seperti kuda
Ari pek: 1. sedangkan; 2. kalau, jika; 3. waktu, begitu, ketika kata antar untuk menyuruh melakukan sesuatu
bagi masyarakat: bage masarakat
Pinunjul dina: lebih unggul, lebih pandai dari yang lain, dsb kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas
Aki-aki baramaen: kakek-kakek peminta-minta, pengemis
eleh seer: kalah air mata; bahasa halus dari cipanon
Bawa nasi tidak: asor boboko hanteu
Nu moal: yang; tidak akan
bulan ngempur: bula berkilauan
Hampang bincurang: ringan tulang kering (tulang bawah)
beuki lila: 1. senang memakan atau melakukan; suka; 2. bertambah, makin lama
jol breh bae kapanggih: kata antar untuk datang kata antar untuk menemukan atau melihat barang yang tadinya tidak kelihatan saja, biar saja ditemukan
Ada kabar : aya embus
harti langsar lingsir lungsur: harti langsar lingsir lungsur
nyeri lambut: 1. sakit, nyeri; 2. penyakit perut; bahasa halus dari beuteung
Melengkung sama: lengkung menganggap sama kepada orang yang lebih tinggi derajatnya atau lebih tua usianya
siga nu hayang: hampir mirip, hampir sama rupanya yang; mau, ingin, kepingin
ranca upas: rawa 1. racun; 2 penjaga atau pesuruh di kantor-kantor
ranca maya: rawa 1. samar-samar, membayang; 2. bening; 3. putih telur
Amang amang: 1. paman; 2. ngamang 1. paman; 2. ngamang
Teu damel: tidak kerja; bahasa halus dari gawe
Keur maraban: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi memberi makan ternak
Ngalalana lampar: berkelana sudah bepergian atau suka bepergian ke tempat-tempat yang jauh
Maya pada: 1. samar-samar, membayang; 2. bening; 3. putih telur kuplet, bait
Sakarat alam: sekarat mengalami
pariksa deui: 1. memeriksa; 2. bertanya; bahasa halus dari nanya lagi; sakali deui, sekali lagi
Pedah asal piraku: disebabkan, oleh karena 1. keturunan, daerah asal; 2. asal-asalan; 3. kalau; 4. asal masa, mana boleh, tak mungkin
Pedah asa piraku: disebabkan, oleh karena perubahan dari kata rasa; 1. rasa pancaindra; 2. perasaan hati masa, mana boleh, tak mungkin
Seuneu bandung: api berdampingan
Kudu sok nyogot: 1. harus; 2. kuncup suka, sering menggigit dengan kedua bibir dicakupkan, seperti kuda
Ari pek: 1. sedangkan; 2. kalau, jika; 3. waktu, begitu, ketika kata antar untuk menyuruh melakukan sesuatu
bagi masyarakat: bage masarakat
Pinunjul dina: lebih unggul, lebih pandai dari yang lain, dsb kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas
Aki-aki baramaen: kakek-kakek peminta-minta, pengemis
eleh seer: kalah air mata; bahasa halus dari cipanon
Bawa nasi tidak: asor boboko hanteu
Nu moal: yang; tidak akan
bulan ngempur: bula berkilauan
Hampang bincurang: ringan tulang kering (tulang bawah)
beuki lila: 1. senang memakan atau melakukan; suka; 2. bertambah, makin lama
jol breh bae kapanggih: kata antar untuk datang kata antar untuk menemukan atau melihat barang yang tadinya tidak kelihatan saja, biar saja ditemukan
Ada kabar : aya embus
harti langsar lingsir lungsur: harti langsar lingsir lungsur
nyeri lambut: 1. sakit, nyeri; 2. penyakit perut; bahasa halus dari beuteung
Melengkung sama: lengkung menganggap sama kepada orang yang lebih tinggi derajatnya atau lebih tua usianya
siga nu hayang: hampir mirip, hampir sama rupanya yang; mau, ingin, kepingin
ranca upas: rawa 1. racun; 2 penjaga atau pesuruh di kantor-kantor
ranca maya: rawa 1. samar-samar, membayang; 2. bening; 3. putih telur
Amang amang: 1. paman; 2. ngamang 1. paman; 2. ngamang
Teu damel: tidak kerja; bahasa halus dari gawe
Keur maraban: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi memberi makan ternak
Ngalalana lampar: berkelana sudah bepergian atau suka bepergian ke tempat-tempat yang jauh
Maya pada: 1. samar-samar, membayang; 2. bening; 3. putih telur kuplet, bait
Sakarat alam: sekarat mengalami
pariksa deui: 1. memeriksa; 2. bertanya; bahasa halus dari nanya lagi; sakali deui, sekali lagi
Pedah asal piraku: disebabkan, oleh karena 1. keturunan, daerah asal; 2. asal-asalan; 3. kalau; 4. asal masa, mana boleh, tak mungkin
Pedah asa piraku: disebabkan, oleh karena perubahan dari kata rasa; 1. rasa pancaindra; 2. perasaan hati masa, mana boleh, tak mungkin
Seuneu bandung: api berdampingan