Bahasa indonesia-nya kata: Tulis tulis
Berikut terjemahan dari Tulis tulis:
menulis menulis
Pucus suuk: jantung unggas kacang tanah
arti kata tajug: harti tutur tajug
Tuang raka: makan; bahasa halus untuk makan; kata ganti untuk orang kedua 1. kakak, bahasa halus dari lanceuk; 2. suami; bahasa halus dari salaki
Mulung langlayangan: memungut sesuatu yang sudah dibuang atau jatuh; riung niungpulung, berkumpul sekeluarga layang-layang
Tameng dada: perisai dada
Pasir bulistir: bukit gundul, tanpa pepohonan (gunung, bukit)
yang salah: dewa, hiang salah, keliru, tidak benar. misalah, keseleo
Siih hayam : taji, susuh ayam
Ka beungeut : 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit muka, wajah
Tiasa teu: bisa, dapat; bahasa sedang dari bisa tidak
Sia sia: kamu; bahasa kasar sekali dari maneh kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Hidep kungsi nenjo: panggilan untuk anak yang sudah besar, lebih halus dari maneh; ananda 1. pernah; 2. keburu; 3. mengalami melihat
Sudah punya anak atau belum: enggeus boga anak abeh acan
gaduh wargi: punya; bahasa sedang dari boga bahasa halus dari warga
Incu oyot: cucu, akar
sok wae: suka, sering saja, biar saja
Kotak kotak: kotak kotak
Dina bandung: kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas berdampingan
Leah Manah: 1. ceper, tidak cekung; 2. punya watak mau mengalah pikir atau hati; bahasa halus dari pikir atau hate
Wakca balaka : terus terang terus terang
handap lenyap: 1. rendah; 2. bawah 1. tidur sekejap; 2. perasaan hati yang tiba-tiba tersentak atau berdebar-debar
Sato galak: hewan, binatang 1. galak; 2. buas
Geblug kadu: kata antar untuk jatuh durian
Poe pere: 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur 1. libur; 2. bebas, tidak masuk (gigi persneling, dsb.)
Tong olo olo: jangan membujuk membujuk
Awis pisan: mahal, tidak murah; bahasa halus dari mahal; 2. jarang; bahasa halus dari arang amat, sangat
handap luhur: 1. rendah; 2. bawah tinggi
Parat teu kagok: tembus tidak canggung, tidak bebas
Tiis Hate: dingin hati
Asa wae : perubahan dari kata rasa; 1. rasa pancaindra; 2. perasaan hati saja, biar saja
arti kata tajug: harti tutur tajug
Tuang raka: makan; bahasa halus untuk makan; kata ganti untuk orang kedua 1. kakak, bahasa halus dari lanceuk; 2. suami; bahasa halus dari salaki
Mulung langlayangan: memungut sesuatu yang sudah dibuang atau jatuh; riung niungpulung, berkumpul sekeluarga layang-layang
Tameng dada: perisai dada
Pasir bulistir: bukit gundul, tanpa pepohonan (gunung, bukit)
yang salah: dewa, hiang salah, keliru, tidak benar. misalah, keseleo
Siih hayam : taji, susuh ayam
Ka beungeut : 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit muka, wajah
Tiasa teu: bisa, dapat; bahasa sedang dari bisa tidak
Sia sia: kamu; bahasa kasar sekali dari maneh kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Hidep kungsi nenjo: panggilan untuk anak yang sudah besar, lebih halus dari maneh; ananda 1. pernah; 2. keburu; 3. mengalami melihat
Sudah punya anak atau belum: enggeus boga anak abeh acan
gaduh wargi: punya; bahasa sedang dari boga bahasa halus dari warga
Incu oyot: cucu, akar
sok wae: suka, sering saja, biar saja
Kotak kotak: kotak kotak
Dina bandung: kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas berdampingan
Leah Manah: 1. ceper, tidak cekung; 2. punya watak mau mengalah pikir atau hati; bahasa halus dari pikir atau hate
Wakca balaka : terus terang terus terang
handap lenyap: 1. rendah; 2. bawah 1. tidur sekejap; 2. perasaan hati yang tiba-tiba tersentak atau berdebar-debar
Sato galak: hewan, binatang 1. galak; 2. buas
Geblug kadu: kata antar untuk jatuh durian
Poe pere: 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur 1. libur; 2. bebas, tidak masuk (gigi persneling, dsb.)
Tong olo olo: jangan membujuk membujuk
Awis pisan: mahal, tidak murah; bahasa halus dari mahal; 2. jarang; bahasa halus dari arang amat, sangat
handap luhur: 1. rendah; 2. bawah tinggi
Parat teu kagok: tembus tidak canggung, tidak bebas
Tiis Hate: dingin hati
Asa wae : perubahan dari kata rasa; 1. rasa pancaindra; 2. perasaan hati saja, biar saja