Bahasa indonesia-nya kata: Tuang wedang
Berikut terjemahan dari Tuang wedang:
makan; bahasa halus untuk makan; kata ganti untuk orang kedua air nira yang sudah digodok sebelum jadi gula
Istirahat siang: menge atau minge beurang
Pegat rancatan: putus pikulan
Tidak sesuai: hanteu tayoh
Ulin cai keun: bermain-mai air mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan
Siga budak ngora: hampir mirip, hampir sama rupanya anak-anak muda
Siga keneh: hampir mirip, hampir sama rupanya masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
buntut kasir bahasa indonesia: buntut kasir
seuri koneng: tertawa 1. kuning; 2. nama tumbuh-tumbuhan yang umbinya umumnya berwarna kuning
Mendi ku: mana 1. kata depan
Cai herang: air 1. jernih; 2. bersinar, bercahaya; 3. cantik
Neda widi: 1. makan; bahasa sedang dari dahar; 2. meminta, mohon; bahasa halus dari menta izin
Tartib sarung: 1. tertib; 2. tidak tergesa-gesa 1. kain sarung; 2. barang yang seperti sarun
Tangkurak sia: kepala atau tulang kepala kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Ikut tidak?: iiu hanteu
Laki laki: alu lumpang alu lumpang
Tuang dangu: makan; bahasa halus untuk makan; kata ganti untuk orang kedua mendengar; bahasa halus dari ngadenge
Naon maneh: 1. apa; hayang naon? mau apa? 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri
geus boga acan: sudah punya belum
Bek bek bek : kata antar untuk memukul kata antar untuk memukul kata antar untuk memukul
Teu acan kantos: tidak belum pernah; bahasa halus dari kungsi
Besok kamu libur: isuk ilaing libur
Badami keneh: berunding, berembuk, musyawarah masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
Ulah numpra: jangan, tidak boleh 1. menumpuk, tidak habis dimakan karena terlalu banyak; 2. tidak berdaya, karena capek atau kekenyangan
lain bagja: 1. bukan; 2. lain bahagia
tapi baiangbengsal: 1. tapi, tetapi, namun; 2. tampi segala hal yang mendatangkan kesialan, kesusahan, atau kecelakaan
Ambah sagara: lalui, arungi laut
Naur sabaraha: membayar utang berapa
Membayar berapa: bayar sabaraha
kadang kadang: saudara, keluarga, famili saudara, keluarga, famili
nyadap kawung: menyadap enau, aren
Pegat rancatan: putus pikulan
Tidak sesuai: hanteu tayoh
Ulin cai keun: bermain-mai air mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan
Siga budak ngora: hampir mirip, hampir sama rupanya anak-anak muda
Siga keneh: hampir mirip, hampir sama rupanya masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
buntut kasir bahasa indonesia: buntut kasir
seuri koneng: tertawa 1. kuning; 2. nama tumbuh-tumbuhan yang umbinya umumnya berwarna kuning
Mendi ku: mana 1. kata depan
Cai herang: air 1. jernih; 2. bersinar, bercahaya; 3. cantik
Neda widi: 1. makan; bahasa sedang dari dahar; 2. meminta, mohon; bahasa halus dari menta izin
Tartib sarung: 1. tertib; 2. tidak tergesa-gesa 1. kain sarung; 2. barang yang seperti sarun
Tangkurak sia: kepala atau tulang kepala kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Ikut tidak?: iiu hanteu
Laki laki: alu lumpang alu lumpang
Tuang dangu: makan; bahasa halus untuk makan; kata ganti untuk orang kedua mendengar; bahasa halus dari ngadenge
Naon maneh: 1. apa; hayang naon? mau apa? 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri
geus boga acan: sudah punya belum
Bek bek bek : kata antar untuk memukul kata antar untuk memukul kata antar untuk memukul
Teu acan kantos: tidak belum pernah; bahasa halus dari kungsi
Besok kamu libur: isuk ilaing libur
Badami keneh: berunding, berembuk, musyawarah masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
Ulah numpra: jangan, tidak boleh 1. menumpuk, tidak habis dimakan karena terlalu banyak; 2. tidak berdaya, karena capek atau kekenyangan
lain bagja: 1. bukan; 2. lain bahagia
tapi baiangbengsal: 1. tapi, tetapi, namun; 2. tampi segala hal yang mendatangkan kesialan, kesusahan, atau kecelakaan
Ambah sagara: lalui, arungi laut
Naur sabaraha: membayar utang berapa
Membayar berapa: bayar sabaraha
kadang kadang: saudara, keluarga, famili saudara, keluarga, famili
nyadap kawung: menyadap enau, aren