Bahasa indonesia-nya kata: teu tuhu kana jangji
Berikut terjemahan dari teu tuhu kana jangji:
tidak setia kata depan, pada; ke; menaiki; memakai 1. janji, berjanji; 2. ajal; 3. asal;
tidak menerima: hanteu tampa
anggeus tudung: selesai topi; bahasa halus dari topi
keun sina: mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan supaya atau semoga
Kecap buruan : kata pekarangan
sekar manis: 1. bunga, kembang; 2. abu rokok; 3. tembang 1. manis; 2. elok, menarik, cantik
Sawangan wungkul: tinjauan doang, melulu, saja
Ngariksa lemah cai: mengawasi serta menjaga, memeriksa 1. tanah; 2. biasa, tidak canggung lagi air
wilujeng leleson : selamat; bahasa halus dari salamet atau waluya santai sambil tidur-tiduran; bahasa halus dari reureuh bari kekedengan
janari leutik: waktu antara tengah malam dan subuh kecil
Randa bengsrat : janda janda yang masih perawan
Rebon rebon : udang laut kecil-kecil udang laut kecil-kecil
teu nalipak maneh: tidak menendang dengan telapak kaki 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri
Lantaran lintrik: sebab, karena, sebabnya berjalan-jalan ke sana ke mari dengan tujuan yang kurang pasti, biasanya tidak jauh-jauh
Boga kabogoh: punya kekasih, pacar
Burung gereja: manuk gareja
Kecap pengker: kata 1. belakang; bahasa halus dari tukang; 2. punggung; bahasa halus dari tonggong
unggal isuk: atau besok
unggal isuk sok: atau besok suka, sering
mau tidak: daek hanteu
jangan lama: entong heubeul
bahasa bandung rumah bundel: bandung imah bundel
imah kebat: rumah terus
Anak kakak: anak lanceuk
Cai tamplok: air 1. jatuh terbalik hingga isinya tumpah semua; 2. banyak sekali
Ka hareup: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit depan, muka
imah kebat bahasa bandung: imah kebat bandung
Lamun embung: kalau, jika tidak mau
Ganjel ku tulak panto: ganjal 1. kata depan selak, kayu untuk menahan (menutup) pintu supaya tidak bisa dibuka dari luar; palang pintu pintu
asem banget: asam; pohon yang buahnya masam, biasa dipergunakan untuk penyedap masakan 1. sangat, panjang; 2. keras
Laer biwir: 1. jauh, umpamanya saja jauh dari jangkauan pemetik (buah, dsb); 2. panjang dan rendah bibir
anggeus tudung: selesai topi; bahasa halus dari topi
keun sina: mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan supaya atau semoga
Kecap buruan : kata pekarangan
sekar manis: 1. bunga, kembang; 2. abu rokok; 3. tembang 1. manis; 2. elok, menarik, cantik
Sawangan wungkul: tinjauan doang, melulu, saja
Ngariksa lemah cai: mengawasi serta menjaga, memeriksa 1. tanah; 2. biasa, tidak canggung lagi air
wilujeng leleson : selamat; bahasa halus dari salamet atau waluya santai sambil tidur-tiduran; bahasa halus dari reureuh bari kekedengan
janari leutik: waktu antara tengah malam dan subuh kecil
Randa bengsrat : janda janda yang masih perawan
Rebon rebon : udang laut kecil-kecil udang laut kecil-kecil
teu nalipak maneh: tidak menendang dengan telapak kaki 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri
Lantaran lintrik: sebab, karena, sebabnya berjalan-jalan ke sana ke mari dengan tujuan yang kurang pasti, biasanya tidak jauh-jauh
Boga kabogoh: punya kekasih, pacar
Burung gereja: manuk gareja
Kecap pengker: kata 1. belakang; bahasa halus dari tukang; 2. punggung; bahasa halus dari tonggong
unggal isuk: atau besok
unggal isuk sok: atau besok suka, sering
mau tidak: daek hanteu
jangan lama: entong heubeul
bahasa bandung rumah bundel: bandung imah bundel
imah kebat: rumah terus
Anak kakak: anak lanceuk
Cai tamplok: air 1. jatuh terbalik hingga isinya tumpah semua; 2. banyak sekali
Ka hareup: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit depan, muka
imah kebat bahasa bandung: imah kebat bandung
Lamun embung: kalau, jika tidak mau
Ganjel ku tulak panto: ganjal 1. kata depan selak, kayu untuk menahan (menutup) pintu supaya tidak bisa dibuka dari luar; palang pintu pintu
asem banget: asam; pohon yang buahnya masam, biasa dipergunakan untuk penyedap masakan 1. sangat, panjang; 2. keras
Laer biwir: 1. jauh, umpamanya saja jauh dari jangkauan pemetik (buah, dsb); 2. panjang dan rendah bibir