Bahasa indonesia-nya kata: Teu ajeg
Berikut terjemahan dari Teu ajeg:
tidak 1. tegak; 2. tidak roboh; 3. tetap pendiriannya
Kokoro nyoso: miskin, melarat sangat, amat
Cai gede: air besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
Mulung muntah: memungut sesuatu yang sudah dibuang atau jatuh; riung niungpulung, berkumpul sekeluarga berkobar-kobar (api)
Raray arti: raray harti
kaleci gede: kelereng besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
Hitam pendek: wulung pendek
Pisau tajam: peso seukeut
Rek cicing nyaho : hendak, akan; mau 1. tinggal; 2. diam, tidak bergerak tahu
Rek cicing nyaho: hendak, akan; mau 1. tinggal; 2. diam, tidak bergerak tahu
Moal loba: tidak akan banyak
Kawas kieu: cara, seperti begini, seperti ini
mulang tarima: 1. pulang, kembali; bahasa sedang dari balik; 2. membalas (kebaikan, pemberian, dsb terima
Lebih enak: punjul ngeunah
Kade ulah: awas, hati-hati jangan, tidak boleh
tidak terbatas: hanteu sungkeret
Waruga warta: badan, raga kabar, berita
Tina taktak: dari; karena; oleh karena bahu
Beak ti karep: habis dari keinginan, kemauan, niat
Kendang penca: dibuang, diinternir pencak (silat)
Kedul melid kuuleun melencing: malas malas, tak mau bekerja tidak punya ke-mauan, tidak punya semangat kerja malas, sering tak masuk kerja
suak seak: membelah bahan tipis seperti daun pandan untuk anyaman cepat habis terbakar
Siang siang: siang hari; bahasa halus dari beurang siang hari; bahasa halus dari beurang
Puhu awi: bagian pohon yang dekat akar bambu
Lamun kanyaah : kalau, jika 1. rasa sayang; 2. kesayangan
Pusing Terus: juwet kebat
nu bihari seja: yang; dahulu; sedia kala akan atau maksud; bahasa halus dari arek atau maksud
nu bihari seja ayeuna: yang; dahulu; sedia kala akan atau maksud; bahasa halus dari arek atau maksud sekarang
Hulu munding: 1. kepala; bahasa kasar sekali dari sirah; 2. kata ganti bilangan untuk buah-buahan yang besar seperti buah kelapa kerbau
teu pira : tidak tidak seberapa
Ulah hilap tuang: jangan, tidak boleh lupa; bahasa sedang dari pohon makan; bahasa halus untuk makan; kata ganti untuk orang kedua
Cai gede: air besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
Mulung muntah: memungut sesuatu yang sudah dibuang atau jatuh; riung niungpulung, berkumpul sekeluarga berkobar-kobar (api)
Raray arti: raray harti
kaleci gede: kelereng besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
Hitam pendek: wulung pendek
Pisau tajam: peso seukeut
Rek cicing nyaho : hendak, akan; mau 1. tinggal; 2. diam, tidak bergerak tahu
Rek cicing nyaho: hendak, akan; mau 1. tinggal; 2. diam, tidak bergerak tahu
Moal loba: tidak akan banyak
Kawas kieu: cara, seperti begini, seperti ini
mulang tarima: 1. pulang, kembali; bahasa sedang dari balik; 2. membalas (kebaikan, pemberian, dsb terima
Lebih enak: punjul ngeunah
Kade ulah: awas, hati-hati jangan, tidak boleh
tidak terbatas: hanteu sungkeret
Waruga warta: badan, raga kabar, berita
Tina taktak: dari; karena; oleh karena bahu
Beak ti karep: habis dari keinginan, kemauan, niat
Kendang penca: dibuang, diinternir pencak (silat)
Kedul melid kuuleun melencing: malas malas, tak mau bekerja tidak punya ke-mauan, tidak punya semangat kerja malas, sering tak masuk kerja
suak seak: membelah bahan tipis seperti daun pandan untuk anyaman cepat habis terbakar
Siang siang: siang hari; bahasa halus dari beurang siang hari; bahasa halus dari beurang
Puhu awi: bagian pohon yang dekat akar bambu
Lamun kanyaah : kalau, jika 1. rasa sayang; 2. kesayangan
Pusing Terus: juwet kebat
nu bihari seja: yang; dahulu; sedia kala akan atau maksud; bahasa halus dari arek atau maksud
nu bihari seja ayeuna: yang; dahulu; sedia kala akan atau maksud; bahasa halus dari arek atau maksud sekarang
Hulu munding: 1. kepala; bahasa kasar sekali dari sirah; 2. kata ganti bilangan untuk buah-buahan yang besar seperti buah kelapa kerbau
teu pira : tidak tidak seberapa
Ulah hilap tuang: jangan, tidak boleh lupa; bahasa sedang dari pohon makan; bahasa halus untuk makan; kata ganti untuk orang kedua