Bahasa indonesia-nya kata: teu acan tangtos
Berikut terjemahan dari teu acan tangtos:
tidak belum tentu; bahasa halus dari tangtu
teleb ngaguar: mantap, tegas membuka barang yang dibungkus lantas mengambil atau memperhatikan isinya, dsb
Ari Manehna: 1. sedangkan; 2. kalau, jika; 3. waktu, begitu, ketika kata ganti orang ketiga
Lieuk deungeun: menoleh 1. deungeun sangu
Poe bangor: 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur nakal, bandel, menjengkelkan, membangkang
Ngalempereng koneng: senang bersolek, selalu perlente 1. kuning; 2. nama tumbuh-tumbuhan yang umbinya umumnya berwarna kuning
buta mata: raksasa mata; bahasa kasar sekali dari panon
Mau kenalan: daek kawawuhan
geus mere: sudah memberi
karuhun henteu: leluhur, nenek moyang tidak
da jelema: sebab, lantaran manusia, orang
Renghap ranyud: menarik napas tiba-tiba karena kaget, dsb berdenyut-denyut (otot)
sok kitu: suka, sering seperti itu, begitu
padahal tidak : malaur hanteu
Malu katanya: era magah
Ulang taun: mengayunkan; ngulangkeun pacul, mengayunkan cangkul tahun
can tangtos: 1. belum (dalam arti menunjukkan keadaan belum terjadi), 2. kata penegas tentu; bahasa halus dari tangtu
can tangtu: 1. belum (dalam arti menunjukkan keadaan belum terjadi), 2. kata penegas tentu, pasti
kamari ngantunkeun: kemarin 1. menyisakan, meninggalkan; 2. arti kiasan meninggal dunia
Sudah kenyang: enggeus seubeuh
bilih teu acan mendak wartos: bahasa halus dari bisi tidak belum menemukan; bahasa halus untuk manggih bahasa halus dari warta atau beja
santan kelapa: santen kalapa
Belum selesai : acan anggeus
kelapa parut: kalapa parud
kecil kecil: leutik leutik
Hayam kongkorongok raong isuk isuk: ayam kata antar untuk suara ayam jago; berkokok terdengar banyak yang bersuara besok besok
Oge jang naon: kata penegas; juga, pun untuk, bagi, buat 1. apa; hayang naon? mau apa?
Asa sono: perubahan dari kata rasa; 1. rasa pancaindra; 2. perasaan hati kangen, rindu
Aya karek: ada 1. barusan, baru saja; 2. baru terjadi, barulah
Anak oray: anak ular
Neda heula: 1. makan; bahasa sedang dari dahar; 2. meminta, mohon; bahasa halus dari menta 1. dahulu; 2. cepat, depan, muka
Ari Manehna: 1. sedangkan; 2. kalau, jika; 3. waktu, begitu, ketika kata ganti orang ketiga
Lieuk deungeun: menoleh 1. deungeun sangu
Poe bangor: 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur nakal, bandel, menjengkelkan, membangkang
Ngalempereng koneng: senang bersolek, selalu perlente 1. kuning; 2. nama tumbuh-tumbuhan yang umbinya umumnya berwarna kuning
buta mata: raksasa mata; bahasa kasar sekali dari panon
Mau kenalan: daek kawawuhan
geus mere: sudah memberi
karuhun henteu: leluhur, nenek moyang tidak
da jelema: sebab, lantaran manusia, orang
Renghap ranyud: menarik napas tiba-tiba karena kaget, dsb berdenyut-denyut (otot)
sok kitu: suka, sering seperti itu, begitu
padahal tidak : malaur hanteu
Malu katanya: era magah
Ulang taun: mengayunkan; ngulangkeun pacul, mengayunkan cangkul tahun
can tangtos: 1. belum (dalam arti menunjukkan keadaan belum terjadi), 2. kata penegas tentu; bahasa halus dari tangtu
can tangtu: 1. belum (dalam arti menunjukkan keadaan belum terjadi), 2. kata penegas tentu, pasti
kamari ngantunkeun: kemarin 1. menyisakan, meninggalkan; 2. arti kiasan meninggal dunia
Sudah kenyang: enggeus seubeuh
bilih teu acan mendak wartos: bahasa halus dari bisi tidak belum menemukan; bahasa halus untuk manggih bahasa halus dari warta atau beja
santan kelapa: santen kalapa
Belum selesai : acan anggeus
kelapa parut: kalapa parud
kecil kecil: leutik leutik
Hayam kongkorongok raong isuk isuk: ayam kata antar untuk suara ayam jago; berkokok terdengar banyak yang bersuara besok besok
Oge jang naon: kata penegas; juga, pun untuk, bagi, buat 1. apa; hayang naon? mau apa?
Asa sono: perubahan dari kata rasa; 1. rasa pancaindra; 2. perasaan hati kangen, rindu
Aya karek: ada 1. barusan, baru saja; 2. baru terjadi, barulah
Anak oray: anak ular
Neda heula: 1. makan; bahasa sedang dari dahar; 2. meminta, mohon; bahasa halus dari menta 1. dahulu; 2. cepat, depan, muka