Bahasa indonesia-nya kata: Tarik jeung pinuh
Berikut terjemahan dari Tarik jeung pinuh:
1. narik menarik; 2. keras (suara); 3. kencang (melaju) 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada penuh
Elmu pangaweruh: ilmu pengetahuan, ilmu
Kecap gede: kata besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
Kandaga kecap: wadah seperti peti kecil, biasanya dipergunakan untuk menyimpan barang-barang berharga kata
Curuk nunjuk : telunjuk menunjuk
Seueur pamolah: banyak; bahasa halus dari loba kelakuan
Lamun Teu naon saur: kalau, jika tidak 1. apa; hayang naon? mau apa? katanya, ujarnya; bahasa halus untuk omong atau cek
Lamun Teu naon: kalau, jika tidak 1. apa; hayang naon? mau apa?
Lamun Teu: kalau, jika tidak
Boga rumasa: punya sadar akan perbuatan sendiri
Tara towong sarua : 1. tak pernah; 2. hampir rata (atap rumah) kosong sama, serupa saruana
Sing paos yuswa: 1. supaya, harap agar; 2. setiap selamanya; bahasa halus dari salawasna, sapanjangna umur; bahasa halus dari umur
soca soca: mata; bahasa halus dari panon mata; bahasa halus dari panon
tuang biang: makan; bahasa halus untuk makan; kata ganti untuk orang kedua 1. ibu; bahasa sedang dari indung pun biang, ibu saya; 2. bibit
Henteu togmol: tidak langsung pada pokok permasalahan, tidak berbasa-basi lebih dahulu
cengkat tina: 1. bangun, bangkit; 2. mengungkit dari; karena; oleh karena
Komeng koneas: berisi atau berbiji namun tidak sempurna (kelapa, durian, dsb.) pucat (warna); koneng koneas, (kuning pucat)
Tarik jeung lebar: 1. narik menarik; 2. keras (suara); 3. kencang (melaju) 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada sayang
Selang surup: 1. pipa karet, slang 1. terbenam (matahari, bulan); 2. pantas, seras
teu apet: tidak lengket, tak mau berpisah, tidak mau jauh
Harti tihang: arti tiang, pilar
tidak melihat: hanteu tenjo
Kenging naha: buatan, kena, tertangkap, atau menang; bahasa halus untuk beunang atau meunang mengapa, kenapa
Elat elat: terlambat terlambat
Memberi apa-apa: aweh naon-naon
Lita lita: rata atau menyambung kembali (luka, tulang patah, dsb.) rata atau menyambung kembali (luka, tulang patah, dsb.)
Sudah selalu mendampingi: enggeus tansah gendeng
Tamba keun: 1. obat; 2. pengusir, penghilang mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan
Aya ka imah: ada 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit rumah
Lila itu geh: lama itu; kata ganti untuk menunjukkan benda yang jauh sisihkan sebagian untuk orang lai
Bisi bogoh: 1. agar, jangan; 2. kalau, apabila, jika cinta
Kecap gede: kata besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
Kandaga kecap: wadah seperti peti kecil, biasanya dipergunakan untuk menyimpan barang-barang berharga kata
Curuk nunjuk : telunjuk menunjuk
Seueur pamolah: banyak; bahasa halus dari loba kelakuan
Lamun Teu naon saur: kalau, jika tidak 1. apa; hayang naon? mau apa? katanya, ujarnya; bahasa halus untuk omong atau cek
Lamun Teu naon: kalau, jika tidak 1. apa; hayang naon? mau apa?
Lamun Teu: kalau, jika tidak
Boga rumasa: punya sadar akan perbuatan sendiri
Tara towong sarua : 1. tak pernah; 2. hampir rata (atap rumah) kosong sama, serupa saruana
Sing paos yuswa: 1. supaya, harap agar; 2. setiap selamanya; bahasa halus dari salawasna, sapanjangna umur; bahasa halus dari umur
soca soca: mata; bahasa halus dari panon mata; bahasa halus dari panon
tuang biang: makan; bahasa halus untuk makan; kata ganti untuk orang kedua 1. ibu; bahasa sedang dari indung pun biang, ibu saya; 2. bibit
Henteu togmol: tidak langsung pada pokok permasalahan, tidak berbasa-basi lebih dahulu
cengkat tina: 1. bangun, bangkit; 2. mengungkit dari; karena; oleh karena
Komeng koneas: berisi atau berbiji namun tidak sempurna (kelapa, durian, dsb.) pucat (warna); koneng koneas, (kuning pucat)
Tarik jeung lebar: 1. narik menarik; 2. keras (suara); 3. kencang (melaju) 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada sayang
Selang surup: 1. pipa karet, slang 1. terbenam (matahari, bulan); 2. pantas, seras
teu apet: tidak lengket, tak mau berpisah, tidak mau jauh
Harti tihang: arti tiang, pilar
tidak melihat: hanteu tenjo
Kenging naha: buatan, kena, tertangkap, atau menang; bahasa halus untuk beunang atau meunang mengapa, kenapa
Elat elat: terlambat terlambat
Memberi apa-apa: aweh naon-naon
Lita lita: rata atau menyambung kembali (luka, tulang patah, dsb.) rata atau menyambung kembali (luka, tulang patah, dsb.)
Sudah selalu mendampingi: enggeus tansah gendeng
Tamba keun: 1. obat; 2. pengusir, penghilang mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan
Aya ka imah: ada 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit rumah
Lila itu geh: lama itu; kata ganti untuk menunjukkan benda yang jauh sisihkan sebagian untuk orang lai
Bisi bogoh: 1. agar, jangan; 2. kalau, apabila, jika cinta