Bahasa indonesia-nya kata: suhud Jeung tuhu
Berikut terjemahan dari suhud Jeung tuhu:
rajin, sungguh-sungguh dalam menjalankan tugas 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada setia
Jangan dahulu: entong baheula
Pikulan bambu: rancatan awi
Rampung timbalan: putus atau patah sama sekali perintah; bahasa halus dari parentah
Munggah leslesan: 1. memulai berpuasa tanggal 1 bulan Ramadhan, 2. sampai 1. hampir tidak ingat apa-apa; 2. hampir hilang suaranya (anak menangis)
Kanya’ah: 1. rasa sayang; 2. kesayangan
jero kebon alas: dalam kebun 1. nasi dan lauk-pauknya untuk satu orang; 2. hutan
Caah nyingkir: banjir menyingkir, menghindar, menjauhi
Matak ketir: bisa menjadi sebab; sebab-musabab gentar, getir
wangun kecap: bentuk, bangun kata
Sangkan kumaha : supaya, agar bagaimana
Kenging hiji: buatan, kena, tertangkap, atau menang; bahasa halus untuk beunang atau meunang satu
Libur deui: libur lagi; sakali deui, sekali lagi
Hejo tihang : hijau tiang, pilar
Meminta maaf: nyuhunkeun tawakup
Alam kiwari: mengalami sekarang
Kalah ngadon : 1. bahkan, melainkan; 2. karena melakukan sesuatu di tempat orang lain
maneh kuliah deui?: 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri seluruhnya, segenap pelosok lagi; sakali deui, sekali lagi
berapa lama : sabaraha heubeul
Hideung lestreng: hitam hitam legam
Teu Acan kantos pisan: tidak belum pernah; bahasa halus dari kungsi amat, sangat
Panon hideung: mata hitam
Lomari beusi: lemari besi
mandi oray: mandi ular
Ngeplak cai: bodas ngeplak air
Hejo lembok ngarangrangan: hijau subur, makmur, tidak kekurangan sandang pangan berguguran daunnya sehingga tampak ranting-rantingnya
Sudah lama bekerja : enggeus heubeul gawe
Tutuwuhan hejo: tumbuh-tumbuhan tengah hijau
puguh bae: tentu, past saja, biar saja
ibu angkat: ibu; bahasa halus dari indung 1. pergi, berangkat; bahasa halus dari indit; 2. mengangkat
Kawas anu mujur gundam: cara, seperti 1. anu; 2. kata sambung yang; 3. kata ganti milik, kepunyaan bernasib baik, mujur mengigau
Pikulan bambu: rancatan awi
Rampung timbalan: putus atau patah sama sekali perintah; bahasa halus dari parentah
Munggah leslesan: 1. memulai berpuasa tanggal 1 bulan Ramadhan, 2. sampai 1. hampir tidak ingat apa-apa; 2. hampir hilang suaranya (anak menangis)
Kanya’ah: 1. rasa sayang; 2. kesayangan
jero kebon alas: dalam kebun 1. nasi dan lauk-pauknya untuk satu orang; 2. hutan
Caah nyingkir: banjir menyingkir, menghindar, menjauhi
Matak ketir: bisa menjadi sebab; sebab-musabab gentar, getir
wangun kecap: bentuk, bangun kata
Sangkan kumaha : supaya, agar bagaimana
Kenging hiji: buatan, kena, tertangkap, atau menang; bahasa halus untuk beunang atau meunang satu
Libur deui: libur lagi; sakali deui, sekali lagi
Hejo tihang : hijau tiang, pilar
Meminta maaf: nyuhunkeun tawakup
Alam kiwari: mengalami sekarang
Kalah ngadon : 1. bahkan, melainkan; 2. karena melakukan sesuatu di tempat orang lain
maneh kuliah deui?: 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri seluruhnya, segenap pelosok lagi; sakali deui, sekali lagi
berapa lama : sabaraha heubeul
Hideung lestreng: hitam hitam legam
Teu Acan kantos pisan: tidak belum pernah; bahasa halus dari kungsi amat, sangat
Panon hideung: mata hitam
Lomari beusi: lemari besi
mandi oray: mandi ular
Ngeplak cai: bodas ngeplak air
Hejo lembok ngarangrangan: hijau subur, makmur, tidak kekurangan sandang pangan berguguran daunnya sehingga tampak ranting-rantingnya
Sudah lama bekerja : enggeus heubeul gawe
Tutuwuhan hejo: tumbuh-tumbuhan tengah hijau
puguh bae: tentu, past saja, biar saja
ibu angkat: ibu; bahasa halus dari indung 1. pergi, berangkat; bahasa halus dari indit; 2. mengangkat
Kawas anu mujur gundam: cara, seperti 1. anu; 2. kata sambung yang; 3. kata ganti milik, kepunyaan bernasib baik, mujur mengigau