Bahasa indonesia-nya kata: Sia ngahakan naon
Berikut terjemahan dari Sia ngahakan naon:
kamu; bahasa kasar sekali dari maneh memakan; bahasa kasar sekali dari ngadahar 1. apa; hayang naon? mau apa?
Telur ayam : endog hayam
Munding bikang : kerbau 1. perempuan; bahasa kasar sekali untuk awewe; 2. betina
Urang nyeri ati: orang; aku; kita; mengajak; mari 1. sakit, nyeri; 2. penyakit hati
Langit langit mulut: langit langit menarik, memungut
Dari kemarin : ti kamari
Ngan hanjakal: hanya, cuma; boga buku ngan hiji, punya buku cuma satu; ngan manehna anu milu teh, cuma dia yang ikut menyesal
istri panginten: istri atau perempuan; bahasa halus dari pamajikan atau awewe menurut perkiraan; bahasa halus dari panyana
Kitu bae: seperti itu, begitu saja, biar saja
Cai burial: air kata antar untuk air yang agak besar ke luar dari dalam tanah ke atas (air, dsb)
Cai sagara: air laut
Tiis camewek: dingin sangat dingin, dingin sekali
Poek mongkleng: gelap sangat gelap, gelap gulita
Hideng lestreng: 1. tahu apa yang harus dikerjakan pada waktunya tanpa harus disuruh atau diperintah; 2. tahu tempatnya sendiri (binatang) hitam legam
Gede ngajedig: besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden lebat serta tebal (alis)
Kuring tuang sangu goreng: 1. aku, saya; 2. pesuruh atau rakyat kecil makan; bahasa halus untuk makan; kata ganti untuk orang kedua nasi buruk, jelek
urang dahar heula : orang; aku; kita; mengajak; mari makan 1. dahulu; 2. cepat, depan, muka
Kecap wargi: kata bahasa halus dari warga
ranca balong: rawa kola
poe mangkukna: 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur kemarin dulu
Mencari waktu: alap wayah
Air habis: cai beak
Air tidak ada: cai hanteu aya
Suak seok: membelah bahan tipis seperti daun pandan untuk anyaman kata antar untuk suara hujan lebat dari kejauhan
Ulin ulah jarambah: bermain-mai jangan, tidak boleh senang bermain-main ke tempat yang jauh dari rumah (anak-anak)
enggon enggon: tempat atau kamar tidur tempat atau kamar tidur
Hampir sama: bis tunggal
Melak pare: menanam padi
Moal baleg deui: tidak akan 1. cukup umur, dewasa; 2. benar, baik lagi; sakali deui, sekali lagi
Linggih pangestu: 1. duduk; bahasa halus dari diuk; 2. berdiam, bertempat tinggal; bahasa halus dari citing, matuh 1. berkat doa; 2. selamat, sehat
Entong ngabacokak: jangan berkata jorok
Munding bikang : kerbau 1. perempuan; bahasa kasar sekali untuk awewe; 2. betina
Urang nyeri ati: orang; aku; kita; mengajak; mari 1. sakit, nyeri; 2. penyakit hati
Langit langit mulut: langit langit menarik, memungut
Dari kemarin : ti kamari
Ngan hanjakal: hanya, cuma; boga buku ngan hiji, punya buku cuma satu; ngan manehna anu milu teh, cuma dia yang ikut menyesal
istri panginten: istri atau perempuan; bahasa halus dari pamajikan atau awewe menurut perkiraan; bahasa halus dari panyana
Kitu bae: seperti itu, begitu saja, biar saja
Cai burial: air kata antar untuk air yang agak besar ke luar dari dalam tanah ke atas (air, dsb)
Cai sagara: air laut
Tiis camewek: dingin sangat dingin, dingin sekali
Poek mongkleng: gelap sangat gelap, gelap gulita
Hideng lestreng: 1. tahu apa yang harus dikerjakan pada waktunya tanpa harus disuruh atau diperintah; 2. tahu tempatnya sendiri (binatang) hitam legam
Gede ngajedig: besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden lebat serta tebal (alis)
Kuring tuang sangu goreng: 1. aku, saya; 2. pesuruh atau rakyat kecil makan; bahasa halus untuk makan; kata ganti untuk orang kedua nasi buruk, jelek
urang dahar heula : orang; aku; kita; mengajak; mari makan 1. dahulu; 2. cepat, depan, muka
Kecap wargi: kata bahasa halus dari warga
ranca balong: rawa kola
poe mangkukna: 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur kemarin dulu
Mencari waktu: alap wayah
Air habis: cai beak
Air tidak ada: cai hanteu aya
Suak seok: membelah bahan tipis seperti daun pandan untuk anyaman kata antar untuk suara hujan lebat dari kejauhan
Ulin ulah jarambah: bermain-mai jangan, tidak boleh senang bermain-main ke tempat yang jauh dari rumah (anak-anak)
enggon enggon: tempat atau kamar tidur tempat atau kamar tidur
Hampir sama: bis tunggal
Melak pare: menanam padi
Moal baleg deui: tidak akan 1. cukup umur, dewasa; 2. benar, baik lagi; sakali deui, sekali lagi
Linggih pangestu: 1. duduk; bahasa halus dari diuk; 2. berdiam, bertempat tinggal; bahasa halus dari citing, matuh 1. berkat doa; 2. selamat, sehat
Entong ngabacokak: jangan berkata jorok