Bahasa sunda-nya kata: semoga dingin
Berikut terjemahan dari semoga dingin:
muga tiis
semoga = muga, muga-muga
dingin = tiis
dingin = tiis
tidak terlalu: hanteu antep-antepan
Sing waluya: 1. supaya, harap agar; 2. setiap selamat
hayam nyileungleum: ayam mengerami telur agar menetas
sarua sarua keneh: sama, serupa saruana sama, serupa saruana masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
Tidak Ramah: hanteu sareseh
Kantun dongkap: sisa, tinggal; bahasa halus dari kari, sesa, atau tinggal datang, tiba; bahasa sedang dari datang
Manik mancing: orang-orangan, mata, manik-manik memancing, mengail; bahasa halus dari nguseup
Teu kedah seueur : tidak sedapat mungkin banyak; bahasa halus dari loba
Cau galek: pisang mengadu-adukan dan menggosok-gosokkan pipi pelan-pelan pada orang yang disayangi
tumbila wungkul: kutu busuk, kepinding doang, melulu, saja
Siga kitu: hampir mirip, hampir sama rupanya seperti itu, begitu
Jiga kitu: hampir mirip, hampir sama rupanya seperti itu, begitu
Kawas kitu: cara, seperti seperti itu, begitu
Eunteup dina suhunan: hinggap, menclok kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas ata
Entep dina suhunan: beres kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas ata
rada leuheung: 1. agak, sedikit; 2. arti kiasan agak sinting mending atau mendingan
Kelapa kecil: kalapa leutik
langkung heula: lewat atau lebih; bahasa halus dari liwat atau leuwih 1. dahulu; 2. cepat, depan, muka
Liburan terus: pakanci kebat
Sing kebat: 1. supaya, harap agar; 2. setiap terus
sakit terus: gering kebat
Ternyata pusing: behna juwet
Ternyata pusing kepala: behna juwet sirah
Kitu horeng: seperti itu, begitu kata antar untuk menunjukkan hal yang tidak disangka-sangka
Sisa sedikit: restan eutik
arti podol: harti podol
Hoyong pendak we : mau; ingin; bahasa sedang untuk hayang menemukan saja, biar saja
Manis katanya: amis magah
Pelepah kelapa: palapah kalapa
Manusia gila : manusa edan
Sing waluya: 1. supaya, harap agar; 2. setiap selamat
hayam nyileungleum: ayam mengerami telur agar menetas
sarua sarua keneh: sama, serupa saruana sama, serupa saruana masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
Tidak Ramah: hanteu sareseh
Kantun dongkap: sisa, tinggal; bahasa halus dari kari, sesa, atau tinggal datang, tiba; bahasa sedang dari datang
Manik mancing: orang-orangan, mata, manik-manik memancing, mengail; bahasa halus dari nguseup
Teu kedah seueur : tidak sedapat mungkin banyak; bahasa halus dari loba
Cau galek: pisang mengadu-adukan dan menggosok-gosokkan pipi pelan-pelan pada orang yang disayangi
tumbila wungkul: kutu busuk, kepinding doang, melulu, saja
Siga kitu: hampir mirip, hampir sama rupanya seperti itu, begitu
Jiga kitu: hampir mirip, hampir sama rupanya seperti itu, begitu
Kawas kitu: cara, seperti seperti itu, begitu
Eunteup dina suhunan: hinggap, menclok kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas ata
Entep dina suhunan: beres kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas ata
rada leuheung: 1. agak, sedikit; 2. arti kiasan agak sinting mending atau mendingan
Kelapa kecil: kalapa leutik
langkung heula: lewat atau lebih; bahasa halus dari liwat atau leuwih 1. dahulu; 2. cepat, depan, muka
Liburan terus: pakanci kebat
Sing kebat: 1. supaya, harap agar; 2. setiap terus
sakit terus: gering kebat
Ternyata pusing: behna juwet
Ternyata pusing kepala: behna juwet sirah
Kitu horeng: seperti itu, begitu kata antar untuk menunjukkan hal yang tidak disangka-sangka
Sisa sedikit: restan eutik
arti podol: harti podol
Hoyong pendak we : mau; ingin; bahasa sedang untuk hayang menemukan saja, biar saja
Manis katanya: amis magah
Pelepah kelapa: palapah kalapa
Manusia gila : manusa edan