Bahasa sunda-nya kata: Selamat bahagia
Berikut terjemahan dari Selamat bahagia :
waluya bagja
selamat = waluya, jamuga, rahayu, salamet
bahagia = bagja
bahagia = bagja
Sing bagja: 1. supaya, harap agar; 2. setiap bahagia
Lieur sia: pusing kepala kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Sedikit sedikit biasa : eutik eutik sasari
zaman sekarang: jaman ayeuna
Buruan imah: pekarangan rumah
Kabeurangan hudang: kesiangan 1. bangun; 2. bangkit
hulu pare: 1. kepala; bahasa kasar sekali dari sirah; 2. kata ganti bilangan untuk buah-buahan yang besar seperti buah kelapa padi
dampal leungeun: 1. kaki; bahasa halus dari suku; 2. telapak; tangan, lengan
Yang Widi: dewa, hiang izin
Jiga nu ngora: hampir mirip, hampir sama rupanya yang; muda
Banget sia kaos : 1. sangat, panjang; 2. keras kamu; bahasa kasar sekali dari maneh kuas
Nataan waruga : menyebutkan satu per satu badan, raga
Kaburu ku rinyuh: masih sempat; bisa datang pada waktunya 1. kata depan rayap
Ku margi: 1. kata depan sebab, karena; bahasa halus dari sabab atau marga
Beungeut cai: muka, wajah air
Tapi mani lila: 1. tapi, tetapi, namun; 2. tampi 1. sampai, hingga; 2. air mani, sperma lama
Mani lila: 1. sampai, hingga; 2. air mani, sperma lama
lumpat tarik: lari 1. narik menarik; 2. keras (suara); 3. kencang (melaju)
Masing teu boga oge: 1. walaupun; 2. sing, harus, diharapkan, semoga; 3. sanggup (bersumpah) tidak punya kata penegas; juga, pun
Mani teu repeh: 1. sampai, hingga; 2. air mani, sperma tidak diam, berhenti bicara, menangis, bersuara, dsb
Anak ingusan: anak ololj olol leho
sabot kitu: sewaktu, tatkala seperti itu, begitu
cacar air: kuris cai
Urang hirup kudu silih: orang; aku; kita; mengajak; mari hidup 1. harus; 2. kuncup terdesak, kalah bersaing
Hideung santen: hitam santan
Cacah kuricakan: 1. rakyat kebanyakan, rakyat biasa; 2. hitungan rakyat kecil
Arep arep: berharap, menanti-nanti berharap, menanti-nanti
Tama kaluman: tamak, serakah kesal atau tidak kerasan karena keadaan yang tidak berubah serta tidak menyenangkan
tidak tertahan: hanteu ampeuh
Mani raong: 1. sampai, hingga; 2. air mani, sperma terdengar banyak yang bersuara
Lieur sia: pusing kepala kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Sedikit sedikit biasa : eutik eutik sasari
zaman sekarang: jaman ayeuna
Buruan imah: pekarangan rumah
Kabeurangan hudang: kesiangan 1. bangun; 2. bangkit
hulu pare: 1. kepala; bahasa kasar sekali dari sirah; 2. kata ganti bilangan untuk buah-buahan yang besar seperti buah kelapa padi
dampal leungeun: 1. kaki; bahasa halus dari suku; 2. telapak; tangan, lengan
Yang Widi: dewa, hiang izin
Jiga nu ngora: hampir mirip, hampir sama rupanya yang; muda
Banget sia kaos : 1. sangat, panjang; 2. keras kamu; bahasa kasar sekali dari maneh kuas
Nataan waruga : menyebutkan satu per satu badan, raga
Kaburu ku rinyuh: masih sempat; bisa datang pada waktunya 1. kata depan rayap
Ku margi: 1. kata depan sebab, karena; bahasa halus dari sabab atau marga
Beungeut cai: muka, wajah air
Tapi mani lila: 1. tapi, tetapi, namun; 2. tampi 1. sampai, hingga; 2. air mani, sperma lama
Mani lila: 1. sampai, hingga; 2. air mani, sperma lama
lumpat tarik: lari 1. narik menarik; 2. keras (suara); 3. kencang (melaju)
Masing teu boga oge: 1. walaupun; 2. sing, harus, diharapkan, semoga; 3. sanggup (bersumpah) tidak punya kata penegas; juga, pun
Mani teu repeh: 1. sampai, hingga; 2. air mani, sperma tidak diam, berhenti bicara, menangis, bersuara, dsb
Anak ingusan: anak ololj olol leho
sabot kitu: sewaktu, tatkala seperti itu, begitu
cacar air: kuris cai
Urang hirup kudu silih: orang; aku; kita; mengajak; mari hidup 1. harus; 2. kuncup terdesak, kalah bersaing
Hideung santen: hitam santan
Cacah kuricakan: 1. rakyat kebanyakan, rakyat biasa; 2. hitungan rakyat kecil
Arep arep: berharap, menanti-nanti berharap, menanti-nanti
Tama kaluman: tamak, serakah kesal atau tidak kerasan karena keadaan yang tidak berubah serta tidak menyenangkan
tidak tertahan: hanteu ampeuh
Mani raong: 1. sampai, hingga; 2. air mani, sperma terdengar banyak yang bersuara