Bahasa sunda-nya kata: Selalu ceria
Berikut terjemahan dari Selalu ceria:
tansah marahmay
selalu = tansah
ceria = marahmay
ceria = marahmay
Jelek kamu: jore ilaing
Hatur nuhun : beri; bahasa halus dari bere terima kasih
Air minum: cai inum
Dulur pituin: saudara asli
Incu ti gigir: cucu, dari di samping
Kait siwur: tersangkut sibur, gayung
Cetuk dawuk: sudah banyak beruban; sudah tampak memutih (rambutnya) karena uban abu-abu (warna bulu kuda)
Budak pahatu lalis: anak-anak piat yatim piatu
alak ilik: yang amat jauh dari bayangan kita melihat-lihat dengan teliti
Hideung hate: hitam hati
kari dahar: tinggal, sisa makan
rasa sayang: rasa sarang (burung atau ayam)
Moe manuk: menjemur burung
Satu tahun lebih: hiji taun punjul
Nawis tiasa: menandatangani; bahasa halus dari neken atau nandatangan bisa, dapat; bahasa sedang dari bisa
Papait besan: kesulitan, kesusahan, duka cita ibu atau ayah menantu
Terbang sedikit: apung, ngapung eutik
Anak keras kepala: anak teuas sirah
Capek badan: mengunyah badan, jasmani
laki laki : alu lumpang alu lumpang
Rajeg Tangkal: kata antar untuk banyak yang berdiri pohon
Maksad aing: maksud; bahasa halus dari maksud saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
sudah pulang: enggeus balik
Komeng gede: berisi atau berbiji namun tidak sempurna (kelapa, durian, dsb.) besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
mudah bergaul: gampang cacampuran atau campur gaul
unggal isuk : atau besok
sabab gering: sebab, karena sakit
serba tahu: sarwa nyaho
keur nyieun : 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi membuat, membikin
Isi perut: euisi padaharan
Hatur nuhun : beri; bahasa halus dari bere terima kasih
Air minum: cai inum
Dulur pituin: saudara asli
Incu ti gigir: cucu, dari di samping
Kait siwur: tersangkut sibur, gayung
Cetuk dawuk: sudah banyak beruban; sudah tampak memutih (rambutnya) karena uban abu-abu (warna bulu kuda)
Budak pahatu lalis: anak-anak piat yatim piatu
alak ilik: yang amat jauh dari bayangan kita melihat-lihat dengan teliti
Hideung hate: hitam hati
kari dahar: tinggal, sisa makan
rasa sayang: rasa sarang (burung atau ayam)
Moe manuk: menjemur burung
Satu tahun lebih: hiji taun punjul
Nawis tiasa: menandatangani; bahasa halus dari neken atau nandatangan bisa, dapat; bahasa sedang dari bisa
Papait besan: kesulitan, kesusahan, duka cita ibu atau ayah menantu
Terbang sedikit: apung, ngapung eutik
Anak keras kepala: anak teuas sirah
Capek badan: mengunyah badan, jasmani
laki laki : alu lumpang alu lumpang
Rajeg Tangkal: kata antar untuk banyak yang berdiri pohon
Maksad aing: maksud; bahasa halus dari maksud saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
sudah pulang: enggeus balik
Komeng gede: berisi atau berbiji namun tidak sempurna (kelapa, durian, dsb.) besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
mudah bergaul: gampang cacampuran atau campur gaul
unggal isuk : atau besok
sabab gering: sebab, karena sakit
serba tahu: sarwa nyaho
keur nyieun : 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi membuat, membikin
Isi perut: euisi padaharan