Bahasa indonesia-nya kata: Sawangan wungkul
Berikut terjemahan dari Sawangan wungkul:
tinjauan doang, melulu, saja
Ngariksa lemah cai: mengawasi serta menjaga, memeriksa 1. tanah; 2. biasa, tidak canggung lagi air
wilujeng leleson : selamat; bahasa halus dari salamet atau waluya santai sambil tidur-tiduran; bahasa halus dari reureuh bari kekedengan
janari leutik: waktu antara tengah malam dan subuh kecil
Randa bengsrat : janda janda yang masih perawan
Rebon rebon : udang laut kecil-kecil udang laut kecil-kecil
teu nalipak maneh: tidak menendang dengan telapak kaki 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri
Lantaran lintrik: sebab, karena, sebabnya berjalan-jalan ke sana ke mari dengan tujuan yang kurang pasti, biasanya tidak jauh-jauh
Boga kabogoh: punya kekasih, pacar
Burung gereja: manuk gareja
Lebet sakola: masuk, dalam; bahasa halus dari as up atau jero sekolah
Nu balangah: yang; lengah; tidak hati-hati; kurang memperhatikan pada apa yang sedang dikerjakan
Nu tambelar: yang; melalaikan kewajiban mengurus anak-istri atau orang tua
Tong silih: jangan terdesak, kalah bersaing
Leber wawanen: luber, terlalu penuh, sehingga hampir meluap atau tumpah keberanian
Be`do: batal, tidak jadi
sekar manis: 1. bunga, kembang; 2. abu rokok; 3. tembang 1. manis; 2. elok, menarik, cantik
Kecap buruan : kata pekarangan
keun sina: mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan supaya atau semoga
anggeus tudung: selesai topi; bahasa halus dari topi
tidak menerima: hanteu tampa
teu tuhu kana jangji: tidak setia kata depan, pada; ke; menaiki; memakai 1. janji, berjanji; 2. ajal; 3. asal;
Kecap pengker: kata 1. belakang; bahasa halus dari tukang; 2. punggung; bahasa halus dari tonggong
unggal isuk: atau besok
unggal isuk sok: atau besok suka, sering
mau tidak: daek hanteu
jangan lama: entong heubeul
bahasa bandung rumah bundel: bandung imah bundel
imah kebat: rumah terus
Anak kakak: anak lanceuk
Cai tamplok: air 1. jatuh terbalik hingga isinya tumpah semua; 2. banyak sekali
wilujeng leleson : selamat; bahasa halus dari salamet atau waluya santai sambil tidur-tiduran; bahasa halus dari reureuh bari kekedengan
janari leutik: waktu antara tengah malam dan subuh kecil
Randa bengsrat : janda janda yang masih perawan
Rebon rebon : udang laut kecil-kecil udang laut kecil-kecil
teu nalipak maneh: tidak menendang dengan telapak kaki 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri
Lantaran lintrik: sebab, karena, sebabnya berjalan-jalan ke sana ke mari dengan tujuan yang kurang pasti, biasanya tidak jauh-jauh
Boga kabogoh: punya kekasih, pacar
Burung gereja: manuk gareja
Lebet sakola: masuk, dalam; bahasa halus dari as up atau jero sekolah
Nu balangah: yang; lengah; tidak hati-hati; kurang memperhatikan pada apa yang sedang dikerjakan
Nu tambelar: yang; melalaikan kewajiban mengurus anak-istri atau orang tua
Tong silih: jangan terdesak, kalah bersaing
Leber wawanen: luber, terlalu penuh, sehingga hampir meluap atau tumpah keberanian
Be`do: batal, tidak jadi
sekar manis: 1. bunga, kembang; 2. abu rokok; 3. tembang 1. manis; 2. elok, menarik, cantik
Kecap buruan : kata pekarangan
keun sina: mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan supaya atau semoga
anggeus tudung: selesai topi; bahasa halus dari topi
tidak menerima: hanteu tampa
teu tuhu kana jangji: tidak setia kata depan, pada; ke; menaiki; memakai 1. janji, berjanji; 2. ajal; 3. asal;
Kecap pengker: kata 1. belakang; bahasa halus dari tukang; 2. punggung; bahasa halus dari tonggong
unggal isuk: atau besok
unggal isuk sok: atau besok suka, sering
mau tidak: daek hanteu
jangan lama: entong heubeul
bahasa bandung rumah bundel: bandung imah bundel
imah kebat: rumah terus
Anak kakak: anak lanceuk
Cai tamplok: air 1. jatuh terbalik hingga isinya tumpah semua; 2. banyak sekali