Bahasa sunda-nya kata: Satu kali
Berikut terjemahan dari Satu kali:
hiji kali
satu = hiji
kali = kali
kali = kali
punya siapa: boga saha
Unggal poe: atau 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur
Natrat sumirat: jelas, bisa ditelusuri - a terdapat bukti-buktinya (riwayat, sejarah, dsb.) memancarkan cahaya ke segala arah
medar biantara: menerangkan dengan panjang lebar, menguraikan pidato
Waos kanggo: gigi; bahasa halus dari huntu untuk, buat; bahasa halus dari keur, eukeur
Ucing sumput: kucin bersembunyi
ngan tangtu: hanya, cuma; boga buku ngan hiji, punya buku cuma satu; ngan manehna anu milu teh, cuma dia yang ikut tentu, pasti
kebon alas: kebun 1. nasi dan lauk-pauknya untuk satu orang; 2. hutan
kayu bakar: kai beuleum
Asa wawuh: perubahan dari kata rasa; 1. rasa pancaindra; 2. perasaan hati kena
Beres beres: entep entep
Nuju naon: sedang; bahasa halus dari keur 1. apa; hayang naon? mau apa?
Sato Bedas: hewan, binatang 1. kuat, tenaga besar; 2. keras (suara)
kepala sekolah: sirah sakola
Malu malu: era era
Manuk paranti: burung lihat paragi
Kiat keneh: kuat; bahasa halus dari kuat masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
Kabeh indung: semua ibu
Hayang Calawak: mau, ingin, kepingin menganga, membuka mulut lebar-lebar
Hayam rintit : ayam keriting, keribo
masing tigin: 1. walaupun; 2. sing, harus, diharapkan, semoga; 3. sanggup (bersumpah) setia
unggal lembur: atau kampung; mudik
Rakyat kecil: bdi abdi leutik
kamu gila: ilaing edan
Sasih payun: bulan; bahasa halus dari bula depan; bahasa halus dari hareup
Anak kuda: anak kuda
Gogoda tarik: godaan 1. narik menarik; 2. keras (suara); 3. kencang (melaju)
maung lugay: harimau 1. keluar atau berhenti; bahasa halus dari kaluar atau eureun; 2 terbuka, seperti ular yang bergulung lalu melata
Hati hati: ati ati
Tidak terburu-buru : hanteu gura-giru
Unggal poe: atau 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur
Natrat sumirat: jelas, bisa ditelusuri - a terdapat bukti-buktinya (riwayat, sejarah, dsb.) memancarkan cahaya ke segala arah
medar biantara: menerangkan dengan panjang lebar, menguraikan pidato
Waos kanggo: gigi; bahasa halus dari huntu untuk, buat; bahasa halus dari keur, eukeur
Ucing sumput: kucin bersembunyi
ngan tangtu: hanya, cuma; boga buku ngan hiji, punya buku cuma satu; ngan manehna anu milu teh, cuma dia yang ikut tentu, pasti
kebon alas: kebun 1. nasi dan lauk-pauknya untuk satu orang; 2. hutan
kayu bakar: kai beuleum
Asa wawuh: perubahan dari kata rasa; 1. rasa pancaindra; 2. perasaan hati kena
Beres beres: entep entep
Nuju naon: sedang; bahasa halus dari keur 1. apa; hayang naon? mau apa?
Sato Bedas: hewan, binatang 1. kuat, tenaga besar; 2. keras (suara)
kepala sekolah: sirah sakola
Malu malu: era era
Manuk paranti: burung lihat paragi
Kiat keneh: kuat; bahasa halus dari kuat masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
Kabeh indung: semua ibu
Hayang Calawak: mau, ingin, kepingin menganga, membuka mulut lebar-lebar
Hayam rintit : ayam keriting, keribo
masing tigin: 1. walaupun; 2. sing, harus, diharapkan, semoga; 3. sanggup (bersumpah) setia
unggal lembur: atau kampung; mudik
Rakyat kecil: bdi abdi leutik
kamu gila: ilaing edan
Sasih payun: bulan; bahasa halus dari bula depan; bahasa halus dari hareup
Anak kuda: anak kuda
Gogoda tarik: godaan 1. narik menarik; 2. keras (suara); 3. kencang (melaju)
maung lugay: harimau 1. keluar atau berhenti; bahasa halus dari kaluar atau eureun; 2 terbuka, seperti ular yang bergulung lalu melata
Hati hati: ati ati
Tidak terburu-buru : hanteu gura-giru