Bahasa indonesia-nya kata: sarta teu kaci
Berikut terjemahan dari sarta teu kaci:
serta tidak boleh atau diperbolehkan (dalam permainan)
teu kaci: tidak boleh atau diperbolehkan (dalam permainan)
unggal warga: atau saudara, sanak saudara, famili
eta orok: itu; kata ganti yang menunjukkan barang yang berada agak jauh dari si pembicara atau barang yang sudah diceritakan sebelumnya bayi
Kecap rundayan?: kata turunan, trah kecap rundayan
arti maraneh: harti maraneh
Tawis asih: tanda, ciri; bahasa halus untuk tanda dan ciri cinta, kasih sayang, perasaan suka, mengasihi sesama
Boga pangaruh: punya pengaruh
Bekerja keras: gawe teuas
Kumaha damang: bagaimana sehat; bahasa halus untuk kata cageur dan sehat
Ngarih sangu: mengaduk-ngaduk nasi setengah matang (aron) sambil diberi air mendidih, agar mengembang nasi
Pohon pisang : tangkal cau
Bekerja sama: gawe tunggal
Sudah makan siang : enggeus dahar beurang
Tarik jeung lega: 1. narik menarik; 2. keras (suara); 3. kencang (melaju) 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada luas
Pangais bungsu: ambin bontot; terakhir, termuda (anak)
Ruang tamu: mengubur diruang kerepes tamu; bahasa halus dari semah
Nutu pare: menumbuk (padi, dsb) padi
Hayam raong kongkorongok: ayam terdengar banyak yang bersuara kata antar untuk suara ayam jago; berkokok
Wawasuh raray: mencuci kaki, dsb, membasuh wajah, muka; bahasa halus dari beungeut
aya we: ada saja, biar saja
sakit keras: gering teuas
Menata rambut: tata buuk
udur sasih: sakit; bahasa sedang dari gering bulan; bahasa halus dari bula
Bong bong: mentang-mentang mentang-mentang
nyangga keun: menerima atau menadah dengan kedua belah tangan mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan
anak-anak manis: budak amis
dage picung: makanan yang dibuat dari sisa atau buangan biji karet, kulit singkong, dsb yang diperagikan keluih muda
ka waluya: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit selamat
Bale panglawungan: balai tempat pertemuan
Nu jajaluk: yang; mengemis, meminta-minta
unggal warga: atau saudara, sanak saudara, famili
eta orok: itu; kata ganti yang menunjukkan barang yang berada agak jauh dari si pembicara atau barang yang sudah diceritakan sebelumnya bayi
Kecap rundayan?: kata turunan, trah kecap rundayan
arti maraneh: harti maraneh
Tawis asih: tanda, ciri; bahasa halus untuk tanda dan ciri cinta, kasih sayang, perasaan suka, mengasihi sesama
Boga pangaruh: punya pengaruh
Bekerja keras: gawe teuas
Kumaha damang: bagaimana sehat; bahasa halus untuk kata cageur dan sehat
Ngarih sangu: mengaduk-ngaduk nasi setengah matang (aron) sambil diberi air mendidih, agar mengembang nasi
Pohon pisang : tangkal cau
Bekerja sama: gawe tunggal
Sudah makan siang : enggeus dahar beurang
Tarik jeung lega: 1. narik menarik; 2. keras (suara); 3. kencang (melaju) 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada luas
Pangais bungsu: ambin bontot; terakhir, termuda (anak)
Ruang tamu: mengubur diruang kerepes tamu; bahasa halus dari semah
Nutu pare: menumbuk (padi, dsb) padi
Hayam raong kongkorongok: ayam terdengar banyak yang bersuara kata antar untuk suara ayam jago; berkokok
Wawasuh raray: mencuci kaki, dsb, membasuh wajah, muka; bahasa halus dari beungeut
aya we: ada saja, biar saja
sakit keras: gering teuas
Menata rambut: tata buuk
udur sasih: sakit; bahasa sedang dari gering bulan; bahasa halus dari bula
Bong bong: mentang-mentang mentang-mentang
nyangga keun: menerima atau menadah dengan kedua belah tangan mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan
anak-anak manis: budak amis
dage picung: makanan yang dibuat dari sisa atau buangan biji karet, kulit singkong, dsb yang diperagikan keluih muda
ka waluya: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit selamat
Bale panglawungan: balai tempat pertemuan
Nu jajaluk: yang; mengemis, meminta-minta