Bahasa sunda-nya kata: Sakit perut
Berikut terjemahan dari Sakit perut:
gering padaharan
sakit = gering
perut = padaharan
perut = padaharan
Hanjakal caket teuing: menyesal dekat; bahasa halus dari deukeut 1. terlalu; 2. sama sekali (tidak tahu)
Sangkan kumaha: supaya, agar bagaimana
Tidak membalas: hanteu males
tepi deui: 1. sampai, tiba; 2. mencapai lagi; sakali deui, sekali lagi
Cacah menak: 1. rakyat kebanyakan, rakyat biasa; 2. hitungan ningrat, bangsawan
Moal daek: tidak akan mau
Moal waka: tidak akan belum waktunya, jangan dulu
Kamu menghilang: ilaing iles
Hitam manis: wulung amis
Pabeulit bitis: 1. kusut; 2. arti kiasan tidak karuan ujung pangkalnya betis
Ari sia cageur: 1. sedangkan; 2. kalau, jika; 3. waktu, begitu, ketika kamu; bahasa kasar sekali dari maneh sehat, sembuh
hade hate: 1. bagus, baik; benar; 2. akur, sudah melakukan hal yang semestinya sebagai suami-istri hati
asa sono ka dedek: perubahan dari kata rasa; rasa pancaindra; perasaan hati kangen, rindu
Tonggeng borete: menungging memperlihatkan hal-hal yang semestinya ditutup-tutupi, misalnya aurat
harus teger: 1. nyaring; 2. berbunyi pancing yang bertali pendek, jorannya ditancapkan, di sungai, dsb. biasanya dari sore hingga pagi
penuh ilmu: berendel elmu
Pusing kepala: juwet sirah
Maok deui: mencuri lagi; sakali deui, sekali lagi
sarua keneh: sama, serupa saruana masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
salasa hiji: selasa satu
Nama siapa: ngaran saha
olok hejo: boros hijau
olok kejo: boros nasi
Gede hate: besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden hati
Nyium nyepot: mencium menghisap erat-erat (lintah, dsb)
Nyium nyepot: mencium menghisap erat-erat (lintah, dsb)
Bela pati: mau menolong orang lain dengan ikhlas
asa karek: perubahan dari kata rasa; 1. rasa pancaindra; 2. perasaan hati 1. barusan, baru saja; 2. baru terjadi, barulah
Ka bumi: kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada
siga nu ogoan: hampir mirip, hampir sama rupanya yang; manja
Sangkan kumaha: supaya, agar bagaimana
Tidak membalas: hanteu males
tepi deui: 1. sampai, tiba; 2. mencapai lagi; sakali deui, sekali lagi
Cacah menak: 1. rakyat kebanyakan, rakyat biasa; 2. hitungan ningrat, bangsawan
Moal daek: tidak akan mau
Moal waka: tidak akan belum waktunya, jangan dulu
Kamu menghilang: ilaing iles
Hitam manis: wulung amis
Pabeulit bitis: 1. kusut; 2. arti kiasan tidak karuan ujung pangkalnya betis
Ari sia cageur: 1. sedangkan; 2. kalau, jika; 3. waktu, begitu, ketika kamu; bahasa kasar sekali dari maneh sehat, sembuh
hade hate: 1. bagus, baik; benar; 2. akur, sudah melakukan hal yang semestinya sebagai suami-istri hati
asa sono ka dedek: perubahan dari kata rasa; rasa pancaindra; perasaan hati kangen, rindu
Tonggeng borete: menungging memperlihatkan hal-hal yang semestinya ditutup-tutupi, misalnya aurat
harus teger: 1. nyaring; 2. berbunyi pancing yang bertali pendek, jorannya ditancapkan, di sungai, dsb. biasanya dari sore hingga pagi
penuh ilmu: berendel elmu
Pusing kepala: juwet sirah
Maok deui: mencuri lagi; sakali deui, sekali lagi
sarua keneh: sama, serupa saruana masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
salasa hiji: selasa satu
Nama siapa: ngaran saha
olok hejo: boros hijau
olok kejo: boros nasi
Gede hate: besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden hati
Nyium nyepot: mencium menghisap erat-erat (lintah, dsb)
Nyium nyepot: mencium menghisap erat-erat (lintah, dsb)
Bela pati: mau menolong orang lain dengan ikhlas
asa karek: perubahan dari kata rasa; 1. rasa pancaindra; 2. perasaan hati 1. barusan, baru saja; 2. baru terjadi, barulah
Ka bumi: kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada
siga nu ogoan: hampir mirip, hampir sama rupanya yang; manja