Bahasa indonesia-nya kata: Ruang dapur
Berikut terjemahan dari Ruang dapur:
mengubur diruang kerepes 1. dapur; 2. rumpu (bambu, dsb)
ruang = rohang
Ruang masak: mengubur diruang kerepes 1. memasak; 2. memberi uang kepada ronggeng
Tidak lupa: hanteu poho
Ruang kamar mandi: rohang pangkeng mandi
Satu kata: hiji tutur
Ruang kamar: rohang pangkeng
Kakak makan nasi: lanceuk dahar boboko
dangu sadaya: mendengar; bahasa halus dari ngadenge semua; bahasa halus dari kabe
nu matak: yang; bisa menjadi sebab; sebab-musabab
Basa munel: 1. waktu, ketika; 2. bahasa penting
Basa pepel: 1. waktu, ketika; 2. bahasa banyak isinya
Kahuruan leuweung: kebakaran hutan
anu luhung: 1. anu; 2. kata sambung yang; 3. kata ganti milik, kepunyaan berbudi luhur, berhati mulya, serta berilmu tinggi
menak kuring: ningrat, bangsawan 1. aku, saya; 2. pesuruh atau rakyat kecil
matak muringkak: bisa menjadi sebab; sebab-musabab merinding (bulu kuduk)
aya nu: ada yang;
Pinter tur singer: pintar, pandai dan, serta rajin, cekatan, bekerja tanpa harus menunggu perintah terlebih dahulu
Sabada rimbitan: sesudah, setelah, selepas berkeluarga, punya istri atau suami
Jamedud baeud: merengut, bermuka masam bermuka masam, cemberut
Peucang sato pinter: kancil hewan, binatang pintar, pandai
Buka beurang: buka siang
Anak durhaka: anak doraka
papasingan paribasa: pembagian, pemisahan peribahasa
marudah hate: lincah, sering bergerak atau berubah posisi ketika tidur hati
Rek kitu: hendak, akan; mau seperti itu, begitu
Ulah kumaha tatangkalan: jangan, tidak boleh bagaimana pepohonan
Jadug gedug: jagoan, pentolan, pemimpin pentolan, pemimpin (kejahatan, dsb.)
Ambeh jongjon : supaya, agar senang tak ada yang mengganggu
Buntut kasir : ekor gangsir
Geura tama: kata antar untuk mengerjakan sesuatu cepat-cepat tamak, serakah
Leuir biwir : 1. terlambat, kasip; 2. lama berbuah atau dapat dipetik buahnya bibir
Tidak lupa: hanteu poho
Ruang kamar mandi: rohang pangkeng mandi
Satu kata: hiji tutur
Ruang kamar: rohang pangkeng
Kakak makan nasi: lanceuk dahar boboko
dangu sadaya: mendengar; bahasa halus dari ngadenge semua; bahasa halus dari kabe
nu matak: yang; bisa menjadi sebab; sebab-musabab
Basa munel: 1. waktu, ketika; 2. bahasa penting
Basa pepel: 1. waktu, ketika; 2. bahasa banyak isinya
Kahuruan leuweung: kebakaran hutan
anu luhung: 1. anu; 2. kata sambung yang; 3. kata ganti milik, kepunyaan berbudi luhur, berhati mulya, serta berilmu tinggi
menak kuring: ningrat, bangsawan 1. aku, saya; 2. pesuruh atau rakyat kecil
matak muringkak: bisa menjadi sebab; sebab-musabab merinding (bulu kuduk)
aya nu: ada yang;
Pinter tur singer: pintar, pandai dan, serta rajin, cekatan, bekerja tanpa harus menunggu perintah terlebih dahulu
Sabada rimbitan: sesudah, setelah, selepas berkeluarga, punya istri atau suami
Jamedud baeud: merengut, bermuka masam bermuka masam, cemberut
Peucang sato pinter: kancil hewan, binatang pintar, pandai
Buka beurang: buka siang
Anak durhaka: anak doraka
papasingan paribasa: pembagian, pemisahan peribahasa
marudah hate: lincah, sering bergerak atau berubah posisi ketika tidur hati
Rek kitu: hendak, akan; mau seperti itu, begitu
Ulah kumaha tatangkalan: jangan, tidak boleh bagaimana pepohonan
Jadug gedug: jagoan, pentolan, pemimpin pentolan, pemimpin (kejahatan, dsb.)
Ambeh jongjon : supaya, agar senang tak ada yang mengganggu
Buntut kasir : ekor gangsir
Geura tama: kata antar untuk mengerjakan sesuatu cepat-cepat tamak, serakah
Leuir biwir : 1. terlambat, kasip; 2. lama berbuah atau dapat dipetik buahnya bibir