Bahasa indonesia-nya kata: rampak lodong
Berikut terjemahan dari rampak lodong:
bersama atau bersama-sama tabung bambu besar tempat air, tuak, dsb
ngubek beber: 1. mencari sesuatu ke mana-mana; 2. mengeruhkan air dengan cara diaduk-aduk dengan lumpurnya (misalnya kolam) mengembangkan (sayap, layar)
Jalir jangji: mengingkari, ingkar 1. janji, berjanji; 2. ajal; 3. asal;
liang cai: lubang; liang irung, lubang hidung air
Matak kabita: bisa menjadi sebab; sebab-musabab tertarik, tergiur; ingin memiliki barang yang telah dimiliki orang lain
ALUS PISAN: baik, bagus amat, sangat
TEU KENGING: tidak buatan, kena, tertangkap, atau menang; bahasa halus untuk beunang atau meunang
selamat tidur: waluya sare
cacah menak : 1. rakyat kebanyakan, rakyat biasa; 2. hitungan ningrat, bangsawan
Sato lindeuk: hewan, binatang jinak
NGEREK BANDERA: mengerek bendera
NGALAKSANAKEUN PANCEN: melaksanakan, laku tugas
Silih pelong: terdesak, kalah bersaing menatap
Tetap, tidak berubah: mayeng hanteu owah
Lembur panineungan: kampung; mudik hal yang dirindukan
Ku ginding: 1. kata depan mentereng, berpakaian bagus-bagus dan baru
Sesungguhnya malas: satuhuna mumulan
toweksa perceka: memperhatikan keadaan rakyat pintar mengatur pekerjaan, ahli, luas pengetahuannya serta pandai bicara
geten titen: penuh perhatian (misalnya anak pada orang tuanya) teliti, memperhatikan
Menjilat ludah sendiri : letak ciduh anggana
Maneh baleg: 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri 1. cukup umur, dewasa; 2. benar, baik
sapertos baheula: bahasa halus dari saperti dahulu
geus gelo: sudah gila
geus gelo aing: sudah gila saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
Jawer hayam: jengger (ayam) ayam
Munding bikang: kerbau 1. perempuan; bahasa kasar sekali untuk awewe; 2. betina
Sayang manuk: sarang (burung atau ayam) burung
Parab lauk: makanan ternak, pakan 1. daging yang sudah dimasak; 2. ikan lauk emas, ikan mas; lauk asin, ikan asin
Telur ayam: endog hayam
Ekor kuda: buntut kuda
Kari ngaran: tinggal, sisa nama
Jalir jangji: mengingkari, ingkar 1. janji, berjanji; 2. ajal; 3. asal;
liang cai: lubang; liang irung, lubang hidung air
Matak kabita: bisa menjadi sebab; sebab-musabab tertarik, tergiur; ingin memiliki barang yang telah dimiliki orang lain
ALUS PISAN: baik, bagus amat, sangat
TEU KENGING: tidak buatan, kena, tertangkap, atau menang; bahasa halus untuk beunang atau meunang
selamat tidur: waluya sare
cacah menak : 1. rakyat kebanyakan, rakyat biasa; 2. hitungan ningrat, bangsawan
Sato lindeuk: hewan, binatang jinak
NGEREK BANDERA: mengerek bendera
NGALAKSANAKEUN PANCEN: melaksanakan, laku tugas
Silih pelong: terdesak, kalah bersaing menatap
Tetap, tidak berubah: mayeng hanteu owah
Lembur panineungan: kampung; mudik hal yang dirindukan
Ku ginding: 1. kata depan mentereng, berpakaian bagus-bagus dan baru
Sesungguhnya malas: satuhuna mumulan
toweksa perceka: memperhatikan keadaan rakyat pintar mengatur pekerjaan, ahli, luas pengetahuannya serta pandai bicara
geten titen: penuh perhatian (misalnya anak pada orang tuanya) teliti, memperhatikan
Menjilat ludah sendiri : letak ciduh anggana
Maneh baleg: 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri 1. cukup umur, dewasa; 2. benar, baik
sapertos baheula: bahasa halus dari saperti dahulu
geus gelo: sudah gila
geus gelo aing: sudah gila saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
Jawer hayam: jengger (ayam) ayam
Munding bikang: kerbau 1. perempuan; bahasa kasar sekali untuk awewe; 2. betina
Sayang manuk: sarang (burung atau ayam) burung
Parab lauk: makanan ternak, pakan 1. daging yang sudah dimasak; 2. ikan lauk emas, ikan mas; lauk asin, ikan asin
Telur ayam: endog hayam
Ekor kuda: buntut kuda
Kari ngaran: tinggal, sisa nama