Bahasa indonesia-nya kata: poe mangkukna
Berikut terjemahan dari poe mangkukna:
1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur kemarin dulu
ranca balong: rawa kola
Kecap wargi: kata bahasa halus dari warga
urang dahar heula : orang; aku; kita; mengajak; mari makan 1. dahulu; 2. cepat, depan, muka
Sia ngahakan naon: kamu; bahasa kasar sekali dari maneh memakan; bahasa kasar sekali dari ngadahar 1. apa; hayang naon? mau apa?
Telur ayam : endog hayam
Munding bikang : kerbau 1. perempuan; bahasa kasar sekali untuk awewe; 2. betina
Urang nyeri ati: orang; aku; kita; mengajak; mari 1. sakit, nyeri; 2. penyakit hati
Langit langit mulut: langit langit menarik, memungut
Dari kemarin : ti kamari
Ngan hanjakal: hanya, cuma; boga buku ngan hiji, punya buku cuma satu; ngan manehna anu milu teh, cuma dia yang ikut menyesal
istri panginten: istri atau perempuan; bahasa halus dari pamajikan atau awewe menurut perkiraan; bahasa halus dari panyana
Kitu bae: seperti itu, begitu saja, biar saja
Cai burial: air kata antar untuk air yang agak besar ke luar dari dalam tanah ke atas (air, dsb)
Cai sagara: air laut
Tiis camewek: dingin sangat dingin, dingin sekali
Mencari waktu: alap wayah
Air habis: cai beak
Air tidak ada: cai hanteu aya
Suak seok: membelah bahan tipis seperti daun pandan untuk anyaman kata antar untuk suara hujan lebat dari kejauhan
Ulin ulah jarambah: bermain-mai jangan, tidak boleh senang bermain-main ke tempat yang jauh dari rumah (anak-anak)
enggon enggon: tempat atau kamar tidur tempat atau kamar tidur
Hampir sama: bis tunggal
Melak pare: menanam padi
Moal baleg deui: tidak akan 1. cukup umur, dewasa; 2. benar, baik lagi; sakali deui, sekali lagi
Linggih pangestu: 1. duduk; bahasa halus dari diuk; 2. berdiam, bertempat tinggal; bahasa halus dari citing, matuh 1. berkat doa; 2. selamat, sehat
Entong ngabacokak: jangan berkata jorok
Beak dengkak: habis merenggangkan kedua kaki; membuka selangkangan
Peryogi artos sabaraha: perlu; bahasa halus dari perlu uang; bahasa halus dari duit berapa
gek diuk: kata antar untuk duduk duduk
Sudah kaya: enggeus jegud
Kecap wargi: kata bahasa halus dari warga
urang dahar heula : orang; aku; kita; mengajak; mari makan 1. dahulu; 2. cepat, depan, muka
Sia ngahakan naon: kamu; bahasa kasar sekali dari maneh memakan; bahasa kasar sekali dari ngadahar 1. apa; hayang naon? mau apa?
Telur ayam : endog hayam
Munding bikang : kerbau 1. perempuan; bahasa kasar sekali untuk awewe; 2. betina
Urang nyeri ati: orang; aku; kita; mengajak; mari 1. sakit, nyeri; 2. penyakit hati
Langit langit mulut: langit langit menarik, memungut
Dari kemarin : ti kamari
Ngan hanjakal: hanya, cuma; boga buku ngan hiji, punya buku cuma satu; ngan manehna anu milu teh, cuma dia yang ikut menyesal
istri panginten: istri atau perempuan; bahasa halus dari pamajikan atau awewe menurut perkiraan; bahasa halus dari panyana
Kitu bae: seperti itu, begitu saja, biar saja
Cai burial: air kata antar untuk air yang agak besar ke luar dari dalam tanah ke atas (air, dsb)
Cai sagara: air laut
Tiis camewek: dingin sangat dingin, dingin sekali
Mencari waktu: alap wayah
Air habis: cai beak
Air tidak ada: cai hanteu aya
Suak seok: membelah bahan tipis seperti daun pandan untuk anyaman kata antar untuk suara hujan lebat dari kejauhan
Ulin ulah jarambah: bermain-mai jangan, tidak boleh senang bermain-main ke tempat yang jauh dari rumah (anak-anak)
enggon enggon: tempat atau kamar tidur tempat atau kamar tidur
Hampir sama: bis tunggal
Melak pare: menanam padi
Moal baleg deui: tidak akan 1. cukup umur, dewasa; 2. benar, baik lagi; sakali deui, sekali lagi
Linggih pangestu: 1. duduk; bahasa halus dari diuk; 2. berdiam, bertempat tinggal; bahasa halus dari citing, matuh 1. berkat doa; 2. selamat, sehat
Entong ngabacokak: jangan berkata jorok
Beak dengkak: habis merenggangkan kedua kaki; membuka selangkangan
Peryogi artos sabaraha: perlu; bahasa halus dari perlu uang; bahasa halus dari duit berapa
gek diuk: kata antar untuk duduk duduk
Sudah kaya: enggeus jegud