Bahasa indonesia-nya kata: Nu balangah
Berikut terjemahan dari Nu balangah:
yang; lengah; tidak hati-hati; kurang memperhatikan pada apa yang sedang dikerjakan
Nu tambelar: yang; melalaikan kewajiban mengurus anak-istri atau orang tua
Tong silih: jangan terdesak, kalah bersaing
Leber wawanen: luber, terlalu penuh, sehingga hampir meluap atau tumpah keberanian
Be`do: batal, tidak jadi
Kum awewe: kata antar yang mengandung arti semuanya wanita, perempuan
nalika biantara: ketika; bahasa halus dari basa, atau waktu pidato
Tara nyampak: 1. tak pernah; 2. hampir rata (atap rumah) sedang ada ketika kita datang
Lebih kecil: punjul leutik
Lebih besar: punjul gerot
Sato gerot: hewan, binatang besar
Jeung batur. : 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada 1. teman, kawan yang bersama-sama dengan kita; 2. orang lain
Sudah makan belum kakak: enggeus dahar acan lanceuk
Sudah makan belum : enggeus dahar acan
Males banget: membalas 1. sangat, panjang; 2. keras
terlalu setia: antep-antepan satia
Lebet sakola: masuk, dalam; bahasa halus dari as up atau jero sekolah
Burung gereja: manuk gareja
Boga kabogoh: punya kekasih, pacar
Lantaran lintrik: sebab, karena, sebabnya berjalan-jalan ke sana ke mari dengan tujuan yang kurang pasti, biasanya tidak jauh-jauh
teu nalipak maneh: tidak menendang dengan telapak kaki 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri
Rebon rebon : udang laut kecil-kecil udang laut kecil-kecil
Randa bengsrat : janda janda yang masih perawan
janari leutik: waktu antara tengah malam dan subuh kecil
wilujeng leleson : selamat; bahasa halus dari salamet atau waluya santai sambil tidur-tiduran; bahasa halus dari reureuh bari kekedengan
Ngariksa lemah cai: mengawasi serta menjaga, memeriksa 1. tanah; 2. biasa, tidak canggung lagi air
Sawangan wungkul: tinjauan doang, melulu, saja
sekar manis: 1. bunga, kembang; 2. abu rokok; 3. tembang 1. manis; 2. elok, menarik, cantik
Kecap buruan : kata pekarangan
keun sina: mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan supaya atau semoga
anggeus tudung: selesai topi; bahasa halus dari topi
Tong silih: jangan terdesak, kalah bersaing
Leber wawanen: luber, terlalu penuh, sehingga hampir meluap atau tumpah keberanian
Be`do: batal, tidak jadi
Kum awewe: kata antar yang mengandung arti semuanya wanita, perempuan
nalika biantara: ketika; bahasa halus dari basa, atau waktu pidato
Tara nyampak: 1. tak pernah; 2. hampir rata (atap rumah) sedang ada ketika kita datang
Lebih kecil: punjul leutik
Lebih besar: punjul gerot
Sato gerot: hewan, binatang besar
Jeung batur. : 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada 1. teman, kawan yang bersama-sama dengan kita; 2. orang lain
Sudah makan belum kakak: enggeus dahar acan lanceuk
Sudah makan belum : enggeus dahar acan
Males banget: membalas 1. sangat, panjang; 2. keras
terlalu setia: antep-antepan satia
Lebet sakola: masuk, dalam; bahasa halus dari as up atau jero sekolah
Burung gereja: manuk gareja
Boga kabogoh: punya kekasih, pacar
Lantaran lintrik: sebab, karena, sebabnya berjalan-jalan ke sana ke mari dengan tujuan yang kurang pasti, biasanya tidak jauh-jauh
teu nalipak maneh: tidak menendang dengan telapak kaki 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri
Rebon rebon : udang laut kecil-kecil udang laut kecil-kecil
Randa bengsrat : janda janda yang masih perawan
janari leutik: waktu antara tengah malam dan subuh kecil
wilujeng leleson : selamat; bahasa halus dari salamet atau waluya santai sambil tidur-tiduran; bahasa halus dari reureuh bari kekedengan
Ngariksa lemah cai: mengawasi serta menjaga, memeriksa 1. tanah; 2. biasa, tidak canggung lagi air
Sawangan wungkul: tinjauan doang, melulu, saja
sekar manis: 1. bunga, kembang; 2. abu rokok; 3. tembang 1. manis; 2. elok, menarik, cantik
Kecap buruan : kata pekarangan
keun sina: mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan supaya atau semoga
anggeus tudung: selesai topi; bahasa halus dari topi