Bahasa indonesia-nya kata: Nguriling kakalayangan
Berikut terjemahan dari Nguriling kakalayangan:
berkeliling melayang-layang
Hayang ceurik: mau, ingin, kepingin menangis
geus burit: sudah senja, sore
Bunga lempuyang: kembang lampuyang
Siga jurig: hampir mirip, hampir sama rupanya hantu, momok
Jiga jurig: hampir mirip, hampir sama rupanya hantu, momok
Moal sulaya: tidak akan beda, tidak cocok, ingkar janji
Moal beak: tidak akan habis
Nu teu sulaya: yang; tidak beda, tidak cocok, ingkar janji
Tidak habis: hanteu beak
gudag gidig: berkobar-kobar (api) berjalan dengan penuh semangat
Mau bertemu selalu: daek panggih tansah
Mau bertemu : daek panggih
Lebih dari satu : punjul ti hiji
Jeung batur: 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada 1. teman, kawan yang bersama-sama dengan kita; 2. orang lain
Ruang keluarga: rohang piri-umpi
Belum makan: acan dahar
Wilujeng beurang: selamat; bahasa halus dari salamet atau waluya siang
Waluya beurang: selamat siang
ngalangkang laksana: 1. terbayang-bayang; 2. membayang laksana, berhasil
Pasti lupa: cindek poho
Sok Masihan jajan: suka, sering memberi; bahasa halus dari mere membeli makanan (kue, dsb) yang dimakan waktu itu juga di luar rumah; jajan
Sura seuri sorangan: tertusuk duri ikan, dsb tertawa sendiri
Lamun tara ngosok huntu: kalau, jika 1. tak pernah; 2. hampir rata (atap rumah) menggosok gigi
Salawasna kudu: selamanya, selama-lamanya 1. harus; 2. kuncup
Licik cilimit: licik, curang 1. suka menggoda wanita; 2. suka meminta makanan yang ada pada orang lain (anak-anak)
Rasa mokaha: rasa lumayan, tidak seberapa, tidak penting
Keur Meujeuhna : 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi 1. sedang, pas sekali, tidak ketat tidak terlalu longgar; 2. secukupnya, sederhana; 3. pantas
Incu oyot: cucu, akar
gaduh wargi: punya; bahasa sedang dari boga bahasa halus dari warga
Sudah punya anak atau belum: enggeus boga anak abeh acan
geus burit: sudah senja, sore
Bunga lempuyang: kembang lampuyang
Siga jurig: hampir mirip, hampir sama rupanya hantu, momok
Jiga jurig: hampir mirip, hampir sama rupanya hantu, momok
Moal sulaya: tidak akan beda, tidak cocok, ingkar janji
Moal beak: tidak akan habis
Nu teu sulaya: yang; tidak beda, tidak cocok, ingkar janji
Tidak habis: hanteu beak
gudag gidig: berkobar-kobar (api) berjalan dengan penuh semangat
Mau bertemu selalu: daek panggih tansah
Mau bertemu : daek panggih
Lebih dari satu : punjul ti hiji
Jeung batur: 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada 1. teman, kawan yang bersama-sama dengan kita; 2. orang lain
Ruang keluarga: rohang piri-umpi
Belum makan: acan dahar
Wilujeng beurang: selamat; bahasa halus dari salamet atau waluya siang
Waluya beurang: selamat siang
ngalangkang laksana: 1. terbayang-bayang; 2. membayang laksana, berhasil
Pasti lupa: cindek poho
Sok Masihan jajan: suka, sering memberi; bahasa halus dari mere membeli makanan (kue, dsb) yang dimakan waktu itu juga di luar rumah; jajan
Sura seuri sorangan: tertusuk duri ikan, dsb tertawa sendiri
Lamun tara ngosok huntu: kalau, jika 1. tak pernah; 2. hampir rata (atap rumah) menggosok gigi
Salawasna kudu: selamanya, selama-lamanya 1. harus; 2. kuncup
Licik cilimit: licik, curang 1. suka menggoda wanita; 2. suka meminta makanan yang ada pada orang lain (anak-anak)
Rasa mokaha: rasa lumayan, tidak seberapa, tidak penting
Keur Meujeuhna : 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi 1. sedang, pas sekali, tidak ketat tidak terlalu longgar; 2. secukupnya, sederhana; 3. pantas
Incu oyot: cucu, akar
gaduh wargi: punya; bahasa sedang dari boga bahasa halus dari warga
Sudah punya anak atau belum: enggeus boga anak abeh acan