Bahasa indonesia-nya kata: muru ka
Berikut terjemahan dari muru ka:
memburu 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit
Geus ilahar: sudah lumrah, biasa, tidak aneh
Sudah biasa: enggeus sasari
paduli teuing: peduli; teu dipaduli, tidak dihiraukan; paduli teuing, peduli amat 1. terlalu; 2. sama sekali (tidak tahu)
Tugas rumah: pancen imah
kasep pisan maneh : tampan amat, sangat 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri
sudah makan belum?: enggeus dahar acan
Murah jiwir: 1. murah; 2. banyak serta mudah didapat; 3. dermawan menjewer
Sangray bentang: menggoreng tanpa minyak bintang
kukupu peuting: kupu-kupu malam
Léos: kata antar untuk pergi
tidak kena: hanteu wawuh
gancang pundung: 1. cepat; 2. lekas, buru-buru marah, kemudian tak mau berbicara atau tak mau datang lagi karena keinginannya tak terpenuhi
Rame banget: ramai 1. sangat, panjang; 2. keras
keur bumi: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi rumah; bahasa halus dari imah
hati manusia: ati manusa
Harti alak Paul.: arti yang amat jauh dari bayangan kita biru langit
tong boro daek : jangan 1. buru; 2. boro-boro, jangankan mau
kecap sandang: kata 1. menyandang; 2. merasakan atau mengalami (kepedihan atau kesusahan)
Teu cai acan: tidak air belum
Ngimpi punglak huntu: mimpi tanggal (gigi) gigi
Waas ningal: perasaan hati yang muncul ketika teringat akan kenangan atau melihat pemandangan yang indah melihat; bahasa sedang dari nenjo
Merebus air: kulub cai
Loba pakakas: banyak perkakas
Akar tata: aka menata
hulu nagri: 1. kepala; bahasa kasar sekali dari sirah; 2. kata ganti bilangan untuk buah-buahan yang besar seperti buah kelapa negeri
Pikeun nunda pare: untuk menangguhkan, menunda padi
Kuah saha bae: nasi dicampur sayuran siapa saja, biar saja
Ulin panggal: bermain-mai gasing
umbul umbul: pangkat (jabatan) jaman dahulu di bawah bupati pangkat (jabatan) jaman dahulu di bawah bupati
Koredas omat: isinya habis sama sekali; tandas wanti-wanti
Sudah biasa: enggeus sasari
paduli teuing: peduli; teu dipaduli, tidak dihiraukan; paduli teuing, peduli amat 1. terlalu; 2. sama sekali (tidak tahu)
Tugas rumah: pancen imah
kasep pisan maneh : tampan amat, sangat 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri
sudah makan belum?: enggeus dahar acan
Murah jiwir: 1. murah; 2. banyak serta mudah didapat; 3. dermawan menjewer
Sangray bentang: menggoreng tanpa minyak bintang
kukupu peuting: kupu-kupu malam
Léos: kata antar untuk pergi
tidak kena: hanteu wawuh
gancang pundung: 1. cepat; 2. lekas, buru-buru marah, kemudian tak mau berbicara atau tak mau datang lagi karena keinginannya tak terpenuhi
Rame banget: ramai 1. sangat, panjang; 2. keras
keur bumi: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi rumah; bahasa halus dari imah
hati manusia: ati manusa
Harti alak Paul.: arti yang amat jauh dari bayangan kita biru langit
tong boro daek : jangan 1. buru; 2. boro-boro, jangankan mau
kecap sandang: kata 1. menyandang; 2. merasakan atau mengalami (kepedihan atau kesusahan)
Teu cai acan: tidak air belum
Ngimpi punglak huntu: mimpi tanggal (gigi) gigi
Waas ningal: perasaan hati yang muncul ketika teringat akan kenangan atau melihat pemandangan yang indah melihat; bahasa sedang dari nenjo
Merebus air: kulub cai
Loba pakakas: banyak perkakas
Akar tata: aka menata
hulu nagri: 1. kepala; bahasa kasar sekali dari sirah; 2. kata ganti bilangan untuk buah-buahan yang besar seperti buah kelapa negeri
Pikeun nunda pare: untuk menangguhkan, menunda padi
Kuah saha bae: nasi dicampur sayuran siapa saja, biar saja
Ulin panggal: bermain-mai gasing
umbul umbul: pangkat (jabatan) jaman dahulu di bawah bupati pangkat (jabatan) jaman dahulu di bawah bupati
Koredas omat: isinya habis sama sekali; tandas wanti-wanti