Bahasa indonesia-nya kata: Milu aub
Berikut terjemahan dari Milu aub:
ikut ikut serta
silih simbeuh : terdesak, kalah bersaing menyiram atau menyimbur
samakta sosoroh: lengkap, komplit membawa barang (makanan, dsb) untuk ditukar dengan padi
Rampak pada dokoh: bersama atau bersama-sama kuplet, bait bersemangat akan pekerjaan kotor, tidak merasa jijik
nuju tuang: sedang; bahasa halus dari keur makan; bahasa halus untuk makan; kata ganti untuk orang kedua
Jalma aya: manusia, orang ada
korsi paranti: kursi lihat paragi
budak tonggong: anak-anak punggung
ibu nyerat dina: ibu; bahasa halus dari indung menulis kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas
Baha baha: membangkang membangkang
jangan semangat: entong sumanget
Bola kusut: benang kusut, berbelit-belit
arti owah gingsir: harti owah gingsir
Kecet kecet: tidak berkata sepatah katapun, tidak bersuara tidak berkata sepatah katapun, tidak bersuara
Awak bayuhyuh: badan tubuh gemuk tetapi pantas, biasanya dikatakan kepada orang tua
Ngan karasa ku sora: hanya, cuma; boga buku ngan hiji, punya buku cuma satu; ngan manehna anu milu teh, cuma dia yang ikut terasa 1. kata depan suara
Watir bisi: kasihan 1. agar, jangan; 2. kalau, apabila, jika
tukang kembang: 1. belakang (menunjukkan tempat); 2. orang yang mempunyai keterampilan dalam suatu pekerjaan; 3. orang yang suka atau biasa bunga
Dari kecil: ti leutik
Teu sapagodos : tidak sepaham, sepakat
geuiis pisan: cantik (wanita) amat, sangat
Mere beja: memberi berita; kabar
suhunan panjang: ata panjang
Bunga kenanga: kembang kananga
Buah ngora: 1. buah; 2. mangga muda
Burung buru: 1. batal, tidak jadi; 2. gila, hilang ingatan memburu
raksa nyalindung: menjaga serta memelihara 1. bersembunyi atau berteduh; 2. meminta pertolongan atau mengharapkan perlindungan
arti meujeuhna: harti meujeuhna
Teu napel: tidak menempel, melekat
ibur ibur: ribut, gempar ribut, gempar
Walungan ngoletrak saat: sungai kering-keron-tang, tidak berair (sungai, sumur, kolom, dsb. kering, habis airnya
samakta sosoroh: lengkap, komplit membawa barang (makanan, dsb) untuk ditukar dengan padi
Rampak pada dokoh: bersama atau bersama-sama kuplet, bait bersemangat akan pekerjaan kotor, tidak merasa jijik
nuju tuang: sedang; bahasa halus dari keur makan; bahasa halus untuk makan; kata ganti untuk orang kedua
Jalma aya: manusia, orang ada
korsi paranti: kursi lihat paragi
budak tonggong: anak-anak punggung
ibu nyerat dina: ibu; bahasa halus dari indung menulis kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas
Baha baha: membangkang membangkang
jangan semangat: entong sumanget
Bola kusut: benang kusut, berbelit-belit
arti owah gingsir: harti owah gingsir
Kecet kecet: tidak berkata sepatah katapun, tidak bersuara tidak berkata sepatah katapun, tidak bersuara
Awak bayuhyuh: badan tubuh gemuk tetapi pantas, biasanya dikatakan kepada orang tua
Ngan karasa ku sora: hanya, cuma; boga buku ngan hiji, punya buku cuma satu; ngan manehna anu milu teh, cuma dia yang ikut terasa 1. kata depan suara
Watir bisi: kasihan 1. agar, jangan; 2. kalau, apabila, jika
tukang kembang: 1. belakang (menunjukkan tempat); 2. orang yang mempunyai keterampilan dalam suatu pekerjaan; 3. orang yang suka atau biasa bunga
Dari kecil: ti leutik
Teu sapagodos : tidak sepaham, sepakat
geuiis pisan: cantik (wanita) amat, sangat
Mere beja: memberi berita; kabar
suhunan panjang: ata panjang
Bunga kenanga: kembang kananga
Buah ngora: 1. buah; 2. mangga muda
Burung buru: 1. batal, tidak jadi; 2. gila, hilang ingatan memburu
raksa nyalindung: menjaga serta memelihara 1. bersembunyi atau berteduh; 2. meminta pertolongan atau mengharapkan perlindungan
arti meujeuhna: harti meujeuhna
Teu napel: tidak menempel, melekat
ibur ibur: ribut, gempar ribut, gempar
Walungan ngoletrak saat: sungai kering-keron-tang, tidak berair (sungai, sumur, kolom, dsb. kering, habis airnya