Bahasa sunda-nya kata: Mencoba dahulu
Berikut terjemahan dari Mencoba dahulu:
ngajaran baheula
mencoba = ngajaran, mecak
dahulu = baheula, bareto
dahulu = baheula, bareto
keur poe: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur
Hidung mancung: irung bangir
Hidung pesek: irung demes
Dina manah: kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas pikir atau hati; bahasa halus dari pikir atau hate
Banyak janji: rea pasini
teu kurang : tidak kurang
Malik manco: membalikkan badan; berbalik menghadapi atau mengawasi barang atau pekerjaan orang lain dari dekat
Asih nu munggaran: cinta, kasih sayang, perasaan suka, mengasihi sesama yang; pertama, mengawali
Asih munggaran: cinta, kasih sayang, perasaan suka, mengasihi sesama pertama, mengawali
Bala bala: 1. penuh rumput atau sampah, tidak bersih; 2. bahaya; 3. pasukan 1. penuh rumput atau sampah, tidak bersih; 2. bahaya; 3. pasukan
Kamu jangan makan pisang : ilaing entong dahar cau
Puguh wae: tentu, past saja, biar saja
keun bae: mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan saja, biar saja
Ngador wae sia: atau saja, biar saja kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
suami istri: beubeureuh maneuh pamajikan
Moal matak: tidak akan bisa menjadi sebab; sebab-musabab
loba pamolah : banyak kelakuan
Maraban kerak: memberi makan ternak bagian nasi liwet paling bawah yang setengah gosong
tihang layar: tiang, pilar berlaya
Siapa belum tidur: saha acan sare
uninga geuleuh: mengetahui; bahasa halus dari nyaho 1. jijik; 2. benci
uninga keur geuleuh: mengetahui; bahasa halus dari nyaho 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi 1. jijik; 2. benci
Entep seureuh: beres sirih
Uyup ayap: menghirup barang cair langsung dari wadahnya orang banyak yang mendampingi pengantin atau raja
haur pugur: bambu 1. meranggas, berguguran; 2. arti kiasan habis keturunannya
Buah limus: 1. buah; 2. mangga kuin
Harimau putih: maung bodas
Angger we deudeuh: 1. tetap, tidak berubah; 2. terus-menerus, tidak terhenti; 3. sudah biasa saja, biar saja amat sayang
Seperti anak anak: saperti anak anak
luncat mulang: meloncat 1. pulang, kembali; bahasa sedang dari balik; 2. membalas (kebaikan, pemberian, dsb
Hidung mancung: irung bangir
Hidung pesek: irung demes
Dina manah: kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas pikir atau hati; bahasa halus dari pikir atau hate
Banyak janji: rea pasini
teu kurang : tidak kurang
Malik manco: membalikkan badan; berbalik menghadapi atau mengawasi barang atau pekerjaan orang lain dari dekat
Asih nu munggaran: cinta, kasih sayang, perasaan suka, mengasihi sesama yang; pertama, mengawali
Asih munggaran: cinta, kasih sayang, perasaan suka, mengasihi sesama pertama, mengawali
Bala bala: 1. penuh rumput atau sampah, tidak bersih; 2. bahaya; 3. pasukan 1. penuh rumput atau sampah, tidak bersih; 2. bahaya; 3. pasukan
Kamu jangan makan pisang : ilaing entong dahar cau
Puguh wae: tentu, past saja, biar saja
keun bae: mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan saja, biar saja
Ngador wae sia: atau saja, biar saja kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
suami istri: beubeureuh maneuh pamajikan
Moal matak: tidak akan bisa menjadi sebab; sebab-musabab
loba pamolah : banyak kelakuan
Maraban kerak: memberi makan ternak bagian nasi liwet paling bawah yang setengah gosong
tihang layar: tiang, pilar berlaya
Siapa belum tidur: saha acan sare
uninga geuleuh: mengetahui; bahasa halus dari nyaho 1. jijik; 2. benci
uninga keur geuleuh: mengetahui; bahasa halus dari nyaho 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi 1. jijik; 2. benci
Entep seureuh: beres sirih
Uyup ayap: menghirup barang cair langsung dari wadahnya orang banyak yang mendampingi pengantin atau raja
haur pugur: bambu 1. meranggas, berguguran; 2. arti kiasan habis keturunannya
Buah limus: 1. buah; 2. mangga kuin
Harimau putih: maung bodas
Angger we deudeuh: 1. tetap, tidak berubah; 2. terus-menerus, tidak terhenti; 3. sudah biasa saja, biar saja amat sayang
Seperti anak anak: saperti anak anak
luncat mulang: meloncat 1. pulang, kembali; bahasa sedang dari balik; 2. membalas (kebaikan, pemberian, dsb