Bahasa sunda-nya kata: Mencari siapa
Berikut terjemahan dari Mencari siapa:
alap saha
mencari = alap, ngalap, siar, nyiar, talab
siapa = saha
siapa = saha
Teu eleh geleng: tidak kalah tergilas (kendaraan)
Huut lembut : sekam, dedak 1. kecil; 2. halus; 3. tidak terlihat oleh mata lahir
Leutik burih: kecil tembolok, lambung pengunyah
Benten panangan: beda; bahasa halus dari beda tangan; bahasa halus dari leungeun
Teu wudu wera: tidak tak bisa melakukan suatu pekerjaan marah; bahasa halus dari ambek
Lila teuing: lama 1. terlalu; 2. sama sekali (tidak tahu)
Andar andar: gelandanga gelandanga
Buruan Imah : pekarangan rumah
Jajaten ninggang papasten : kepintaran, kekuatan lahir batin; ngadu jajaten, saling mengadu kepandaian atau kekuatan 1. menimpa takdir
Ger nu: agar-agar (semacam rumput laut) yang;
Sadrah tumarima: pasrah pasrah, berserah diri, menerima keadaan
Puhu pingping: bagian pohon yang dekat akar paha
Dinas pendidikan: dines atikan
Jungkrang lungkawing: jurang, lurah, ngarai curam, terjal
Metik buah: memetik 1. buah; 2. mangga
lemes sirah: 1. halus; 2. lembut kepala
Nyela bumi: mencela rumah; bahasa halus dari imah
dalam hati: jero ati
hidep gaduh sapatu: panggilan untuk anak yang sudah besar, lebih halus dari maneh; ananda punya; bahasa sedang dari boga sepatu
Huut lembut: sekam, dedak 1. kecil; 2. halus; 3. tidak terlihat oleh mata lahir
bungkuk udang : bongkok hurang
Injuk atawa kiray: ijuk atau nipah
Ulah mangmang Komo honcewang: jangan, tidak boleh ragu-ragu, tidak percaya sepenuhnya 1. apalagi; 2. tentu, pasti khawatir, risi
Lengoh deui: 1. tangan hampa, tidak membawa apa-apa; 2. lajang masih sendiri, belum beristri atau bersuami lagi; sakali deui, sekali lagi
kabadi kabadi: sakit mendadak karena disangka dikerjain makhluk halus sakit mendadak karena disangka dikerjain makhluk halus
Nyoo gado : mempermainkan dag
Hayang modol wae: mau, ingin, kepingin berak; bahasa kasar sekali dari ngising saja, biar saja
Bale kambang: balai mengambang, terapung di air
jangkung lenggik: tinggi tinggi dan ramping (wanita)
Tiis pikir: dingin berpikir
Huut lembut : sekam, dedak 1. kecil; 2. halus; 3. tidak terlihat oleh mata lahir
Leutik burih: kecil tembolok, lambung pengunyah
Benten panangan: beda; bahasa halus dari beda tangan; bahasa halus dari leungeun
Teu wudu wera: tidak tak bisa melakukan suatu pekerjaan marah; bahasa halus dari ambek
Lila teuing: lama 1. terlalu; 2. sama sekali (tidak tahu)
Andar andar: gelandanga gelandanga
Buruan Imah : pekarangan rumah
Jajaten ninggang papasten : kepintaran, kekuatan lahir batin; ngadu jajaten, saling mengadu kepandaian atau kekuatan 1. menimpa takdir
Ger nu: agar-agar (semacam rumput laut) yang;
Sadrah tumarima: pasrah pasrah, berserah diri, menerima keadaan
Puhu pingping: bagian pohon yang dekat akar paha
Dinas pendidikan: dines atikan
Jungkrang lungkawing: jurang, lurah, ngarai curam, terjal
Metik buah: memetik 1. buah; 2. mangga
lemes sirah: 1. halus; 2. lembut kepala
Nyela bumi: mencela rumah; bahasa halus dari imah
dalam hati: jero ati
hidep gaduh sapatu: panggilan untuk anak yang sudah besar, lebih halus dari maneh; ananda punya; bahasa sedang dari boga sepatu
Huut lembut: sekam, dedak 1. kecil; 2. halus; 3. tidak terlihat oleh mata lahir
bungkuk udang : bongkok hurang
Injuk atawa kiray: ijuk atau nipah
Ulah mangmang Komo honcewang: jangan, tidak boleh ragu-ragu, tidak percaya sepenuhnya 1. apalagi; 2. tentu, pasti khawatir, risi
Lengoh deui: 1. tangan hampa, tidak membawa apa-apa; 2. lajang masih sendiri, belum beristri atau bersuami lagi; sakali deui, sekali lagi
kabadi kabadi: sakit mendadak karena disangka dikerjain makhluk halus sakit mendadak karena disangka dikerjain makhluk halus
Nyoo gado : mempermainkan dag
Hayang modol wae: mau, ingin, kepingin berak; bahasa kasar sekali dari ngising saja, biar saja
Bale kambang: balai mengambang, terapung di air
jangkung lenggik: tinggi tinggi dan ramping (wanita)
Tiis pikir: dingin berpikir