Bahasa sunda-nya kata: Menatap tajam
Berikut terjemahan dari Menatap tajam:
pelong seukeut
menatap = pelong, melong
tajam = seukeut, seumat
tajam = seukeut, seumat
Tunas kelapa: sirung kalapa
tunduh keneh: mengantuk masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
Nyorang hirup: 1. menjelajah hidup
sakedap heula: sebentar; bahasa halus dari sakeudeung 1. dahulu; 2. cepat, depan, muka
sakedap deui: sebentar; bahasa halus dari sakeudeung lagi; sakali deui, sekali lagi
Kupat kepot: ketupat menggerak-gerakkan ekor ke kiri dan ke kanan (anjing, dsb.)
Kamu terlalu lama: ilaing antep-antepan heubeul
Sebelum pulang: anggai balik
keyeng tangtu pareng: bulat hati, betul-betul mau tentu, pasti kebetulan
Hirup Sarwa : hidup serba
Hilap deui: lupa; bahasa sedang dari pohon lagi; sakali deui, sekali lagi
Naha hidep kungsi: mengapa, kenapa panggilan untuk anak yang sudah besar, lebih halus dari maneh; ananda 1. pernah; 2. keburu; 3. mengalami
Makan daging: dahar daging
Tanjung balebat: tinggi harkat derajat garis-garis putih sebelah timur sebelum fajar
Aku cape banget: 1. mengaku (bersalah, dsb.); 2. menganggap capek, lelah 1. sangat, panjang; 2. keras
Tipung lawung: tepung dipertemukan
bentang nu kamari: bintang yang; kemarin
Can aya: 1. belum (dalam arti menunjukkan keadaan belum terjadi), 2. kata penegas ada
NU taram-taram: yang; bisa atau mengerti sedikit
Embol embol: tidak kelihatan datang tidak kelihatan datang
Payung teduh: payung iuh
Leutik campernik: kecil kecil namun menarik, lucu, atau cantik (misalnya rumah, gadis)
Caang ngebrak: 1. terang; 2. bersih dari pepohonan yang tadinya menghalangi sinar matahari terang benderang, ngecrek
Seungit meleber: harum, wangi tercium ke mana-mana; wanginya menyebar ke mana-mana
Imah nenggang: rumah 1. jauh dari yang lain serta tidak tersembunyi; 2. arti kiasan
ku kira: 1. kata depan kira, sangk
Sono kacida: kangen, rindu amat, sangat
Teu tarik: tidak 1. narik menarik; 2. keras (suara); 3. kencang (melaju)
eleh pisan: kalah amat, sangat
eleh wae: kalah saja, biar saja
tunduh keneh: mengantuk masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
Nyorang hirup: 1. menjelajah hidup
sakedap heula: sebentar; bahasa halus dari sakeudeung 1. dahulu; 2. cepat, depan, muka
sakedap deui: sebentar; bahasa halus dari sakeudeung lagi; sakali deui, sekali lagi
Kupat kepot: ketupat menggerak-gerakkan ekor ke kiri dan ke kanan (anjing, dsb.)
Kamu terlalu lama: ilaing antep-antepan heubeul
Sebelum pulang: anggai balik
keyeng tangtu pareng: bulat hati, betul-betul mau tentu, pasti kebetulan
Hirup Sarwa : hidup serba
Hilap deui: lupa; bahasa sedang dari pohon lagi; sakali deui, sekali lagi
Naha hidep kungsi: mengapa, kenapa panggilan untuk anak yang sudah besar, lebih halus dari maneh; ananda 1. pernah; 2. keburu; 3. mengalami
Makan daging: dahar daging
Tanjung balebat: tinggi harkat derajat garis-garis putih sebelah timur sebelum fajar
Aku cape banget: 1. mengaku (bersalah, dsb.); 2. menganggap capek, lelah 1. sangat, panjang; 2. keras
Tipung lawung: tepung dipertemukan
bentang nu kamari: bintang yang; kemarin
Can aya: 1. belum (dalam arti menunjukkan keadaan belum terjadi), 2. kata penegas ada
NU taram-taram: yang; bisa atau mengerti sedikit
Embol embol: tidak kelihatan datang tidak kelihatan datang
Payung teduh: payung iuh
Leutik campernik: kecil kecil namun menarik, lucu, atau cantik (misalnya rumah, gadis)
Caang ngebrak: 1. terang; 2. bersih dari pepohonan yang tadinya menghalangi sinar matahari terang benderang, ngecrek
Seungit meleber: harum, wangi tercium ke mana-mana; wanginya menyebar ke mana-mana
Imah nenggang: rumah 1. jauh dari yang lain serta tidak tersembunyi; 2. arti kiasan
ku kira: 1. kata depan kira, sangk
Sono kacida: kangen, rindu amat, sangat
Teu tarik: tidak 1. narik menarik; 2. keras (suara); 3. kencang (melaju)
eleh pisan: kalah amat, sangat
eleh wae: kalah saja, biar saja