Bahasa sunda-nya kata: Mau pulang
Berikut terjemahan dari Mau pulang:
daek balik
mau = daek
pulang = balik
pulang = balik
luncat mulang: meloncat 1. pulang, kembali; bahasa sedang dari balik; 2. membalas (kebaikan, pemberian, dsb
Seperti anak anak: saperti anak anak
Angger we deudeuh: 1. tetap, tidak berubah; 2. terus-menerus, tidak terhenti; 3. sudah biasa saja, biar saja amat sayang
Harimau putih: maung bodas
Buah limus: 1. buah; 2. mangga kuin
haur pugur: bambu 1. meranggas, berguguran; 2. arti kiasan habis keturunannya
Uyup ayap: menghirup barang cair langsung dari wadahnya orang banyak yang mendampingi pengantin atau raja
Entep seureuh: beres sirih
uninga keur geuleuh: mengetahui; bahasa halus dari nyaho 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi 1. jijik; 2. benci
uninga geuleuh: mengetahui; bahasa halus dari nyaho 1. jijik; 2. benci
Siapa belum tidur: saha acan sare
tihang layar: tiang, pilar berlaya
Maraban kerak: memberi makan ternak bagian nasi liwet paling bawah yang setengah gosong
loba pamolah : banyak kelakuan
Moal matak: tidak akan bisa menjadi sebab; sebab-musabab
Rudet pisan : bingung, susah amat, sangat
Keur bagja: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi bahagia
Keur ripuh: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi 1. sibuk, repot; 2. parah
tonggong leungeun: punggung tangan, lengan
Paroék: umum, sama
menyiram tanaman: nyiram pepelakan
kentang pedas: kumeli lada
buka mulut: buka cangkem
sono hoyong pendak: kangen, rindu mau; ingin; bahasa sedang untuk hayang menemukan
malas pusing: mumulan juwet
luka luka: jaheut jaheut
Bau mayat: ambeu banusan
rumah sakit : kesurupan, kemasukan roh halus penyakit
Burung jelek: manuk jore
beus patos : bis, bus tidak seberapa; bahasa halus dari teu pati
Seperti anak anak: saperti anak anak
Angger we deudeuh: 1. tetap, tidak berubah; 2. terus-menerus, tidak terhenti; 3. sudah biasa saja, biar saja amat sayang
Harimau putih: maung bodas
Buah limus: 1. buah; 2. mangga kuin
haur pugur: bambu 1. meranggas, berguguran; 2. arti kiasan habis keturunannya
Uyup ayap: menghirup barang cair langsung dari wadahnya orang banyak yang mendampingi pengantin atau raja
Entep seureuh: beres sirih
uninga keur geuleuh: mengetahui; bahasa halus dari nyaho 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi 1. jijik; 2. benci
uninga geuleuh: mengetahui; bahasa halus dari nyaho 1. jijik; 2. benci
Siapa belum tidur: saha acan sare
tihang layar: tiang, pilar berlaya
Maraban kerak: memberi makan ternak bagian nasi liwet paling bawah yang setengah gosong
loba pamolah : banyak kelakuan
Moal matak: tidak akan bisa menjadi sebab; sebab-musabab
Rudet pisan : bingung, susah amat, sangat
Keur bagja: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi bahagia
Keur ripuh: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi 1. sibuk, repot; 2. parah
tonggong leungeun: punggung tangan, lengan
Paroék: umum, sama
menyiram tanaman: nyiram pepelakan
kentang pedas: kumeli lada
buka mulut: buka cangkem
sono hoyong pendak: kangen, rindu mau; ingin; bahasa sedang untuk hayang menemukan
malas pusing: mumulan juwet
luka luka: jaheut jaheut
Bau mayat: ambeu banusan
rumah sakit : kesurupan, kemasukan roh halus penyakit
Burung jelek: manuk jore
beus patos : bis, bus tidak seberapa; bahasa halus dari teu pati