Bahasa sunda-nya kata: mau menjemput kamu
Berikut terjemahan dari mau menjemput kamu:
daek papag ilaing
mau = daek
menjemput = papag, mapag
kamu = ilaing
menjemput = papag, mapag
kamu = ilaing
Hiji hiji acan: satu satu belum
Lamun Aya : kalau, jika ada
Liang irung: lubang; liang irung, lubang hidung hidung
Liang molongo: lubang; liang irung, lubang hidung 1. terbuka (pintu, dsb.); 2. berlubang
Anjeun nanya: engkau, kamu, anda; bahasa halus dari kata maneh bertanya
bae antep: saja, biar saja biarkan
tidak kalah: hanteu eleh
Pohon tinggi: tangkal jangkung
lupa terus: poho kebat
turun naik: turun taek
Tibra keneh: nyenyak masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
karang Heuleut: 1. tahi lalat, andeng-andeng; 2. batu karang selang, antara dua waktu
Aku banget : 1. mengaku (bersalah, dsb.); 2. menganggap 1. sangat, panjang; 2. keras
ngan ukur : hanya, cuma; boga buku ngan hiji, punya buku cuma satu; ngan manehna anu milu teh, cuma dia yang ikut 1. sekedar, hanya; 2, ngukur, mengukur
mawa tina : membawa dari; karena; oleh karena
taya hojah: tidak ada argumentasi atau daya upaya; geus taya hojah, sudah tak berdaya sama sekali
Kecap bubuhan: kata setidak-tidaknya, sejelek-jeleknya
samagaha pikir: gerhana berpikir
Ka sono: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit kangen, rindu
Gawe kayungyun: bekerja lucu, menyenangkan, menarik hati
kenging kitu : buatan, kena, tertangkap, atau menang; bahasa halus untuk beunang atau meunang seperti itu, begitu
Luhur Tiung: tinggi kerudung, jilbab
Luhur Tiung handap: tinggi kerudung, jilbab 1. rendah; 2. bawah
Nitah nyaho mulang tarima: menyuruh tahu 1. pulang, kembali; bahasa sedang dari balik; 2. membalas (kebaikan, pemberian, dsb terima
Geusan nyambung kahirupan: tempat atau tempat tidur menyambung kehidupan
Aku panggung: 1. mengaku (bersalah, dsb.); 2. menganggap 1. panggung; 2. tinggi
Burih hayam: tembolok, lambung pengunyah ayam
Tutup telinga: turub ceuli
Henteu acan: tidak belum
Dadali campernik: alap-alap; elang belalang pemakan burung kecil kecil namun menarik, lucu, atau cantik (misalnya rumah, gadis)
Lamun Aya : kalau, jika ada
Liang irung: lubang; liang irung, lubang hidung hidung
Liang molongo: lubang; liang irung, lubang hidung 1. terbuka (pintu, dsb.); 2. berlubang
Anjeun nanya: engkau, kamu, anda; bahasa halus dari kata maneh bertanya
bae antep: saja, biar saja biarkan
tidak kalah: hanteu eleh
Pohon tinggi: tangkal jangkung
lupa terus: poho kebat
turun naik: turun taek
Tibra keneh: nyenyak masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
karang Heuleut: 1. tahi lalat, andeng-andeng; 2. batu karang selang, antara dua waktu
Aku banget : 1. mengaku (bersalah, dsb.); 2. menganggap 1. sangat, panjang; 2. keras
ngan ukur : hanya, cuma; boga buku ngan hiji, punya buku cuma satu; ngan manehna anu milu teh, cuma dia yang ikut 1. sekedar, hanya; 2, ngukur, mengukur
mawa tina : membawa dari; karena; oleh karena
taya hojah: tidak ada argumentasi atau daya upaya; geus taya hojah, sudah tak berdaya sama sekali
Kecap bubuhan: kata setidak-tidaknya, sejelek-jeleknya
samagaha pikir: gerhana berpikir
Ka sono: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit kangen, rindu
Gawe kayungyun: bekerja lucu, menyenangkan, menarik hati
kenging kitu : buatan, kena, tertangkap, atau menang; bahasa halus untuk beunang atau meunang seperti itu, begitu
Luhur Tiung: tinggi kerudung, jilbab
Luhur Tiung handap: tinggi kerudung, jilbab 1. rendah; 2. bawah
Nitah nyaho mulang tarima: menyuruh tahu 1. pulang, kembali; bahasa sedang dari balik; 2. membalas (kebaikan, pemberian, dsb terima
Geusan nyambung kahirupan: tempat atau tempat tidur menyambung kehidupan
Aku panggung: 1. mengaku (bersalah, dsb.); 2. menganggap 1. panggung; 2. tinggi
Burih hayam: tembolok, lambung pengunyah ayam
Tutup telinga: turub ceuli
Henteu acan: tidak belum
Dadali campernik: alap-alap; elang belalang pemakan burung kecil kecil namun menarik, lucu, atau cantik (misalnya rumah, gadis)