Bahasa indonesia-nya kata: Matak nineung
Berikut terjemahan dari Matak nineung:
bisa menjadi sebab; sebab-musabab kangen, rindu, selalu teringat
besar kepala: gerot sirah
pérah: lumrah, biasa; salah kaprah; kesalahan tapi sudah umum dipergunakan atau dilakukan
Wakca balaka: terus terang terus terang
Karep wae: keinginan, kemauan, niat saja, biar saja
Kembang silalatu: bunga 1. lelatu, bunga api, kilatan api; 2. uban; bahasa halus dari huis
Kejo can asak: nasi 1. belum (dalam arti menunjukkan keadaan belum terjadi), 2. kata penegas 1. masak, matang; 2. sudah tua (barang)
Saudara saudara: dulur dulur
Merdeka semua: merdika kabeh
Ambon sorangan: teringat sendiri, rindu sendiri sendiri
Ti mana: dari mana
Ringkang mojang: langkah perawan, gadis
Hilang semangat: leungU sumanget
Angen angen: 1. ulu hati; 2. hati 1. ulu hati; 2. hati
nagri raharja: negeri makmur, tidak kekurangan sandang dan pangan
patepung lawung: 1. bertemu, berjumpa, bersua; 2. rapat, bersentuhan dipertemukan
kumaha sia: bagaimana kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Tidak pahit: hanteu pait
selang sekar: 1. pipa karet, slang 1. bunga, kembang; 2. abu rokok; 3. tembang
Keur dahar: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi makan
Teu kasilih: tidak terdesak, kalah bersaing
Tidak jelas: hanteu ebreh
Lonceng sekolah: loceng sakola
Mahal banget: mahal 1. sangat, panjang; 2. keras
Pirang pirang: perang perang
Kumaha dewek: bagaimana saya, aku; biasanya dipergunakan di antara laki-laki yang sudah akrab
Lindeuk japati: jinak merpati
dulur pet ku hinis: saudara kata antar untuk terhenti 1. kata depan sembilu
Teu palih: tidak 1. paruh, bagian; bahasa halus dari paro atau wareh; 2. sebelah; bahasa halus dari beu-lah; palih kiwa, sebelah kiri
Belum ada: acan aya
belanja terus: balanja kebat
pérah: lumrah, biasa; salah kaprah; kesalahan tapi sudah umum dipergunakan atau dilakukan
Wakca balaka: terus terang terus terang
Karep wae: keinginan, kemauan, niat saja, biar saja
Kembang silalatu: bunga 1. lelatu, bunga api, kilatan api; 2. uban; bahasa halus dari huis
Kejo can asak: nasi 1. belum (dalam arti menunjukkan keadaan belum terjadi), 2. kata penegas 1. masak, matang; 2. sudah tua (barang)
Saudara saudara: dulur dulur
Merdeka semua: merdika kabeh
Ambon sorangan: teringat sendiri, rindu sendiri sendiri
Ti mana: dari mana
Ringkang mojang: langkah perawan, gadis
Hilang semangat: leungU sumanget
Angen angen: 1. ulu hati; 2. hati 1. ulu hati; 2. hati
nagri raharja: negeri makmur, tidak kekurangan sandang dan pangan
patepung lawung: 1. bertemu, berjumpa, bersua; 2. rapat, bersentuhan dipertemukan
kumaha sia: bagaimana kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Tidak pahit: hanteu pait
selang sekar: 1. pipa karet, slang 1. bunga, kembang; 2. abu rokok; 3. tembang
Keur dahar: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi makan
Teu kasilih: tidak terdesak, kalah bersaing
Tidak jelas: hanteu ebreh
Lonceng sekolah: loceng sakola
Mahal banget: mahal 1. sangat, panjang; 2. keras
Pirang pirang: perang perang
Kumaha dewek: bagaimana saya, aku; biasanya dipergunakan di antara laki-laki yang sudah akrab
Lindeuk japati: jinak merpati
dulur pet ku hinis: saudara kata antar untuk terhenti 1. kata depan sembilu
Teu palih: tidak 1. paruh, bagian; bahasa halus dari paro atau wareh; 2. sebelah; bahasa halus dari beu-lah; palih kiwa, sebelah kiri
Belum ada: acan aya
belanja terus: balanja kebat