Bahasa sunda-nya kata: Mata kepala sendiri
Berikut terjemahan dari Mata kepala sendiri:
netra sirah anggana
mata = netra, panon
kepala = sirah
sendiri = anggana, sorangan
kepala = sirah
sendiri = anggana, sorangan
Sato padang pasir: hewan, binatang terang bukit
Terlalu bahagia: antep-antepan bagja
girang pangajen: hulu, udik penilaian, penilai (juri)
Apalagi ibu?: pon pilalagi indung
Laun laun: pelan-pelan, perlahan-lahan pelan-pelan, perlahan-lahan
tidur nyenyak: sare tibra
Omat omat: wanti-wanti wanti-wanti
Lesang kuras: licin, halus permukaannya menguras
Ipis biwir: tipis bibir
Cakcak bodas: cecak putih
serta saudara saudara: sarta dulur dulur
semet dinya: 1. mulai; 2. hingga, sampai 1. kata ganti untuk menunjukkan tempat yang tidak terlalu jauh; sana; 2. kata ganti orang kedua; kamu, engkau
terlalu berlebihan: antep-antepan kaleuwihan
Tangkal cau: pohon pisang
saha sia: siapa kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Teu sarua: tidak sama, serupa saruana
Tepi situ: 1. sampai, tiba; 2. mencapai danau, telaga, kolam besar
Bahwa sesungguhnya : yen satuhuna
Rumah sakit: imah gering
Tamu kehormatan: semah cahara
Kakara ngaliwat: 1. barusan, baru saja; 2. baru terjadi, barulah lewat
Ngarah lega: 1. supaya, agar; 2. mengharapkan; 3. mengambil; 4. mengancam akan mencelakakan luas
Mani naker: 1. sampai, hingga; 2. air mani, sperma sangat, sekali; alus naker
jempe lemes: diam, tidak terdengar lagi bersuara 1. halus; 2. lembut
ngarah naon: 1. supaya, agar; 2. mengharapkan; 3. mengambil; 4. mengancam akan mencelakakan 1. apa; hayang naon? mau apa?
Pabeulit suku: 1. kusut; 2. arti kiasan tidak karuan ujung pangkalnya kak
Indung Beurang: ibu siang
estu sarwa: benar, nyata serba
genah merenah tumaninah: enak, senang pantas sebagaimana mestinya merasa senang, santai, tidak diburu-buru waktu
peteng deui: gelap lagi; sakali deui, sekali lagi
Terlalu bahagia: antep-antepan bagja
girang pangajen: hulu, udik penilaian, penilai (juri)
Apalagi ibu?: pon pilalagi indung
Laun laun: pelan-pelan, perlahan-lahan pelan-pelan, perlahan-lahan
tidur nyenyak: sare tibra
Omat omat: wanti-wanti wanti-wanti
Lesang kuras: licin, halus permukaannya menguras
Ipis biwir: tipis bibir
Cakcak bodas: cecak putih
serta saudara saudara: sarta dulur dulur
semet dinya: 1. mulai; 2. hingga, sampai 1. kata ganti untuk menunjukkan tempat yang tidak terlalu jauh; sana; 2. kata ganti orang kedua; kamu, engkau
terlalu berlebihan: antep-antepan kaleuwihan
Tangkal cau: pohon pisang
saha sia: siapa kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Teu sarua: tidak sama, serupa saruana
Tepi situ: 1. sampai, tiba; 2. mencapai danau, telaga, kolam besar
Bahwa sesungguhnya : yen satuhuna
Rumah sakit: imah gering
Tamu kehormatan: semah cahara
Kakara ngaliwat: 1. barusan, baru saja; 2. baru terjadi, barulah lewat
Ngarah lega: 1. supaya, agar; 2. mengharapkan; 3. mengambil; 4. mengancam akan mencelakakan luas
Mani naker: 1. sampai, hingga; 2. air mani, sperma sangat, sekali; alus naker
jempe lemes: diam, tidak terdengar lagi bersuara 1. halus; 2. lembut
ngarah naon: 1. supaya, agar; 2. mengharapkan; 3. mengambil; 4. mengancam akan mencelakakan 1. apa; hayang naon? mau apa?
Pabeulit suku: 1. kusut; 2. arti kiasan tidak karuan ujung pangkalnya kak
Indung Beurang: ibu siang
estu sarwa: benar, nyata serba
genah merenah tumaninah: enak, senang pantas sebagaimana mestinya merasa senang, santai, tidak diburu-buru waktu
peteng deui: gelap lagi; sakali deui, sekali lagi