Bahasa indonesia-nya kata: mangsa surup
Berikut terjemahan dari mangsa surup:
1. masa, waktu, musim; 2. mangsa 1. terbenam (matahari, bulan); 2. pantas, seras
Nu wening: yang; bersih
Sulur waleh: waki terus terang, mengungkapkan maksud serta keinginan yang sudah lama disimpan dalam hati
Kecap kasumba: kata merah muda
jung manehna: 1. kata antar untuk berdiri; 2. kata antar untuk menyuruh pergi kata ganti orang ketiga
kanggo ngahontal: untuk, buat; bahasa halus dari keur, eukeur menjangkau; mencapai, sampai;
Seok suak: kata antar untuk suara hujan lebat dari kejauhan membelah bahan tipis seperti daun pandan untuk anyaman
Aya don: ada melakukan sesuatu di tempat orang lain
Can tiasa sare: 1. belum (dalam arti menunjukkan keadaan belum terjadi), 2. kata penegas bisa, dapat; bahasa sedang dari bisa tidur
Rieut mastaka: sakit kepala kepala; bahasa halus dari sirah
Anu kudu: 1. anu; 2. kata sambung yang; 3. kata ganti milik, kepunyaan 1. harus; 2. kuncup
alap cekap: mencari cukup; bahasa halus dari cukup
kaping kalih: tanggal; bahasa halus dari tanggal esok lusa, nanti pada masa yang akan datang, suatu saat nanti
anak pangais bungsu: anak ambin bontot; terakhir, termuda (anak)
Banyak mau: rea daek
Atap rumah: hateup imah
layung beureum: lembayung merah
Hayang teu kabogoh urang: mau, ingin, kepingin tidak kekasih, pacar orang; aku; kita; mengajak; mari
Tulak cangkeng: selak, kayu untuk menahan (menutup) pintu supaya tidak bisa dibuka dari luar; palang pintu pinggang
Aya NU lepat: ada yang; salah; bahasa halus dari salah
Baru sekarang: anyar ayeuna
Moal boa: tidak akan bisa jadi, barangkali, jangan-jangan
Weleh lapur: tidak saja 1. tak dapat dimiliki, kembali karena tidak tertebus atau tertipu (barang atau uang); 2. tak mendapatkan apa-apa
maneh ti bandung: 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri dari berdampingan
bati ceurik: 1. laba, untung; 2. sekedar; 3. arti kiasan menangis
Damel naon kitu: kerja; bahasa halus dari gawe 1. apa; hayang naon? mau apa? seperti itu, begitu
Asal aya: 1. keturunan, daerah asal; 2. asal-asalan; 3. kalau; 4. asal ada
Kade lah.: awas, hati-hati mengeluh, berkali-kali mengatakan lah
Tambah cantik: eniboh sundari
Tukang nyawad: 1. belakang (menunjukkan tempat); 2. orang yang mempunyai keterampilan dalam suatu pekerjaan; 3. orang yang suka atau biasa mencela
Jelema lapur: manusia, orang 1. tak dapat dimiliki, kembali karena tidak tertebus atau tertipu (barang atau uang); 2. tak mendapatkan apa-apa
Sulur waleh: waki terus terang, mengungkapkan maksud serta keinginan yang sudah lama disimpan dalam hati
Kecap kasumba: kata merah muda
jung manehna: 1. kata antar untuk berdiri; 2. kata antar untuk menyuruh pergi kata ganti orang ketiga
kanggo ngahontal: untuk, buat; bahasa halus dari keur, eukeur menjangkau; mencapai, sampai;
Seok suak: kata antar untuk suara hujan lebat dari kejauhan membelah bahan tipis seperti daun pandan untuk anyaman
Aya don: ada melakukan sesuatu di tempat orang lain
Can tiasa sare: 1. belum (dalam arti menunjukkan keadaan belum terjadi), 2. kata penegas bisa, dapat; bahasa sedang dari bisa tidur
Rieut mastaka: sakit kepala kepala; bahasa halus dari sirah
Anu kudu: 1. anu; 2. kata sambung yang; 3. kata ganti milik, kepunyaan 1. harus; 2. kuncup
alap cekap: mencari cukup; bahasa halus dari cukup
kaping kalih: tanggal; bahasa halus dari tanggal esok lusa, nanti pada masa yang akan datang, suatu saat nanti
anak pangais bungsu: anak ambin bontot; terakhir, termuda (anak)
Banyak mau: rea daek
Atap rumah: hateup imah
layung beureum: lembayung merah
Hayang teu kabogoh urang: mau, ingin, kepingin tidak kekasih, pacar orang; aku; kita; mengajak; mari
Tulak cangkeng: selak, kayu untuk menahan (menutup) pintu supaya tidak bisa dibuka dari luar; palang pintu pinggang
Aya NU lepat: ada yang; salah; bahasa halus dari salah
Baru sekarang: anyar ayeuna
Moal boa: tidak akan bisa jadi, barangkali, jangan-jangan
Weleh lapur: tidak saja 1. tak dapat dimiliki, kembali karena tidak tertebus atau tertipu (barang atau uang); 2. tak mendapatkan apa-apa
maneh ti bandung: 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri dari berdampingan
bati ceurik: 1. laba, untung; 2. sekedar; 3. arti kiasan menangis
Damel naon kitu: kerja; bahasa halus dari gawe 1. apa; hayang naon? mau apa? seperti itu, begitu
Asal aya: 1. keturunan, daerah asal; 2. asal-asalan; 3. kalau; 4. asal ada
Kade lah.: awas, hati-hati mengeluh, berkali-kali mengatakan lah
Tambah cantik: eniboh sundari
Tukang nyawad: 1. belakang (menunjukkan tempat); 2. orang yang mempunyai keterampilan dalam suatu pekerjaan; 3. orang yang suka atau biasa mencela
Jelema lapur: manusia, orang 1. tak dapat dimiliki, kembali karena tidak tertebus atau tertipu (barang atau uang); 2. tak mendapatkan apa-apa