Bahasa sunda-nya kata: Malas pulang
Berikut terjemahan dari Malas pulang:
mumulan balik
malas = mumulan, kedul
pulang = balik
pulang = balik
Lila keneh aing : lama masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
Balaka heman: terus terang sayang serta sering memberi apa saja atau sering menengok
Menatap langit: pelong langit
Mendak tahun: menemukan; bahasa halus untuk manggih sudah bertahun-tahun lamanya
Tong loba melong: jangan banyak menatap
Hirup waluya: hidup selamat
takut mengganggu: sieun sisikudi
Huut gede: sekam, dedak besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
Sakur ngimpi: setiap, segenap mimpi
Tidak Jelas : hanteu ebreh
Makan mentah: dahar atah
Mulung mantu: memungut sesuatu yang sudah dibuang atau jatuh; riung niungpulung, berkumpul sekeluarga menantu; bahasa halus untuk minantu
tangtungan ajeg: pendirian 1. tegak; 2. tidak roboh; 3. tetap pendiriannya
Jangan malu malu: entong era era
teu weleh manis: tidak tidak saja 1. manis; 2. elok, menarik, cantik
Habis dari mana: beak ti mana
matak lieur: bisa menjadi sebab; sebab-musabab pusing kepala
sisa rasa: restan rasa
nu bangor moal: yang; nakal, bandel, menjengkelkan, membangkang tidak akan
Panutan hate: yang dicintai serta dipatuhi hati
Kaya anak kecil: jegud anak leutik
Seperti anak kecil: saperti anak leutik
Bintang satu: bentang hiji
Geus boga: sudah punya
Alung boyong: melemparkan membawa musuh yang sudah takluk
Bangun era: 1. bentuk; 2. seperti (untuk air muka) malu
Ibu mesek buah ku: ibu; bahasa halus dari indung 1. mengupas; 2. arti kiasan membahas, menerangkan 1. buah; 2. mangga 1. kata depan
Keur bungah: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi gembira
Arek nganjuk: hendak, akan; mau berutang
Penca saged: pencak (silat) siap sedia serta berpakaian lengkap untuk bepergian atau bekerja
Balaka heman: terus terang sayang serta sering memberi apa saja atau sering menengok
Menatap langit: pelong langit
Mendak tahun: menemukan; bahasa halus untuk manggih sudah bertahun-tahun lamanya
Tong loba melong: jangan banyak menatap
Hirup waluya: hidup selamat
takut mengganggu: sieun sisikudi
Huut gede: sekam, dedak besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
Sakur ngimpi: setiap, segenap mimpi
Tidak Jelas : hanteu ebreh
Makan mentah: dahar atah
Mulung mantu: memungut sesuatu yang sudah dibuang atau jatuh; riung niungpulung, berkumpul sekeluarga menantu; bahasa halus untuk minantu
tangtungan ajeg: pendirian 1. tegak; 2. tidak roboh; 3. tetap pendiriannya
Jangan malu malu: entong era era
teu weleh manis: tidak tidak saja 1. manis; 2. elok, menarik, cantik
Habis dari mana: beak ti mana
matak lieur: bisa menjadi sebab; sebab-musabab pusing kepala
sisa rasa: restan rasa
nu bangor moal: yang; nakal, bandel, menjengkelkan, membangkang tidak akan
Panutan hate: yang dicintai serta dipatuhi hati
Kaya anak kecil: jegud anak leutik
Seperti anak kecil: saperti anak leutik
Bintang satu: bentang hiji
Geus boga: sudah punya
Alung boyong: melemparkan membawa musuh yang sudah takluk
Bangun era: 1. bentuk; 2. seperti (untuk air muka) malu
Ibu mesek buah ku: ibu; bahasa halus dari indung 1. mengupas; 2. arti kiasan membahas, menerangkan 1. buah; 2. mangga 1. kata depan
Keur bungah: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi gembira
Arek nganjuk: hendak, akan; mau berutang
Penca saged: pencak (silat) siap sedia serta berpakaian lengkap untuk bepergian atau bekerja