Bahasa sunda-nya kata: luka lama
Berikut terjemahan dari luka lama:
jaheut heubeul
luka = jaheut
lama = heubeul, lila, kebel
lama = heubeul, lila, kebel
Suku beurat momot beusi: kak 1. berat; 2. sulit dilaksanakannya; 3. membahayakan; 4. arti kiasan bobot besi
lamun kapanggih: kalau, jika ditemukan
meh asup: hampir, nyaris masuk, ke dalam
Kadaharan nu asalna beas: makanan yang; 1. tadinya; 2. mula-mulanya, sebab-musababnya, asal mulanya beras
memberi semangat : aweh sumanget
ngabebenjokeun nu ambekan we: memindahkan perhatian (anak yang menginginkan sesuatu, dsb) agar menjadi senang yang; napas saja, biar saja
Da tunduh: sebab, lantaran mengantuk
pulas katumbiri mani: 1. warna, rupa; 2. pewarna pelangi, bianglala 1. sampai, hingga; 2. air mani, sperma
teu kabagean deui: tidak kebagian lagi; sakali deui, sekali lagi
garo singsat: menggaruk (yang gatal) menyingsingkan kain, dsb atau menarik pakaian bawah ke atas
Ti cengklak manah: dari terkulai tiba-tiba, seperti leher bayi yang digendong dengan gegabah pikir atau hati; bahasa halus dari pikir atau hate
rasa asin: rasa 1. asin, rasa seperti garam; 2. ikan asin
Nyungsi asih: mencari keterangan cinta, kasih sayang, perasaan suka, mengasihi sesama
Sama aku: menganggap sama kepada orang yang lebih tinggi derajatnya atau lebih tua usianya 1. mengaku (bersalah, dsb.); 2. menganggap
Mulang tama: 1. pulang, kembali; bahasa sedang dari balik; 2. membalas (kebaikan, pemberian, dsb tamak, serakah
Omat ulah rek talangke: wanti-wanti jangan, tidak boleh hendak, akan; mau kurang gesit, tidak cekatan (waktu akan pergi atau bepergian)
Ruang tidur : rohang sare
Ruang keluarga : rohang piri-umpi
Ruang mandi: rohang mandi
Tong Balangah: jangan lengah; tidak hati-hati; kurang memperhatikan pada apa yang sedang dikerjakan
rasa kuciwa: rasa kecewa
Pohara atawa pisan: amat, sangat atau amat, sangat
hirup Tarapti: hidup beres, segalanya sudah siap untuk berangkat
Henteu lalawora: tidak gegabah, tidak hati-hati
budak kasep: anak-anak tampan
mapah ti ngiuhan: berjalan kaki dari bertedu
sasakala kuring: legenda 1. aku, saya; 2. pesuruh atau rakyat kecil
Ngancik rasa: diam menetap; tinggal rasa
ulah eleh ku: jangan, tidak boleh kalah 1. kata depan
Besok pulang: isuk balik
lamun kapanggih: kalau, jika ditemukan
meh asup: hampir, nyaris masuk, ke dalam
Kadaharan nu asalna beas: makanan yang; 1. tadinya; 2. mula-mulanya, sebab-musababnya, asal mulanya beras
memberi semangat : aweh sumanget
ngabebenjokeun nu ambekan we: memindahkan perhatian (anak yang menginginkan sesuatu, dsb) agar menjadi senang yang; napas saja, biar saja
Da tunduh: sebab, lantaran mengantuk
pulas katumbiri mani: 1. warna, rupa; 2. pewarna pelangi, bianglala 1. sampai, hingga; 2. air mani, sperma
teu kabagean deui: tidak kebagian lagi; sakali deui, sekali lagi
garo singsat: menggaruk (yang gatal) menyingsingkan kain, dsb atau menarik pakaian bawah ke atas
Ti cengklak manah: dari terkulai tiba-tiba, seperti leher bayi yang digendong dengan gegabah pikir atau hati; bahasa halus dari pikir atau hate
rasa asin: rasa 1. asin, rasa seperti garam; 2. ikan asin
Nyungsi asih: mencari keterangan cinta, kasih sayang, perasaan suka, mengasihi sesama
Sama aku: menganggap sama kepada orang yang lebih tinggi derajatnya atau lebih tua usianya 1. mengaku (bersalah, dsb.); 2. menganggap
Mulang tama: 1. pulang, kembali; bahasa sedang dari balik; 2. membalas (kebaikan, pemberian, dsb tamak, serakah
Omat ulah rek talangke: wanti-wanti jangan, tidak boleh hendak, akan; mau kurang gesit, tidak cekatan (waktu akan pergi atau bepergian)
Ruang tidur : rohang sare
Ruang keluarga : rohang piri-umpi
Ruang mandi: rohang mandi
Tong Balangah: jangan lengah; tidak hati-hati; kurang memperhatikan pada apa yang sedang dikerjakan
rasa kuciwa: rasa kecewa
Pohara atawa pisan: amat, sangat atau amat, sangat
hirup Tarapti: hidup beres, segalanya sudah siap untuk berangkat
Henteu lalawora: tidak gegabah, tidak hati-hati
budak kasep: anak-anak tampan
mapah ti ngiuhan: berjalan kaki dari bertedu
sasakala kuring: legenda 1. aku, saya; 2. pesuruh atau rakyat kecil
Ngancik rasa: diam menetap; tinggal rasa
ulah eleh ku: jangan, tidak boleh kalah 1. kata depan
Besok pulang: isuk balik