Bahasa sunda-nya kata: Lonceng sekolah
Berikut terjemahan dari Lonceng sekolah:
loceng sakola
lonceng = loceng
sekolah = sakola
sekolah = sakola
Tidak jelas: hanteu ebreh
Teu kasilih: tidak terdesak, kalah bersaing
Keur dahar: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi makan
selang sekar: 1. pipa karet, slang 1. bunga, kembang; 2. abu rokok; 3. tembang
Tidak pahit: hanteu pait
kumaha sia: bagaimana kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Matak nineung: bisa menjadi sebab; sebab-musabab kangen, rindu, selalu teringat
besar kepala: gerot sirah
pérah: lumrah, biasa; salah kaprah; kesalahan tapi sudah umum dipergunakan atau dilakukan
Wakca balaka: terus terang terus terang
Karep wae: keinginan, kemauan, niat saja, biar saja
Kembang silalatu: bunga 1. lelatu, bunga api, kilatan api; 2. uban; bahasa halus dari huis
Kejo can asak: nasi 1. belum (dalam arti menunjukkan keadaan belum terjadi), 2. kata penegas 1. masak, matang; 2. sudah tua (barang)
Saudara saudara: dulur dulur
Merdeka semua: merdika kabeh
Mahal banget: mahal 1. sangat, panjang; 2. keras
Pirang pirang: perang perang
Kumaha dewek: bagaimana saya, aku; biasanya dipergunakan di antara laki-laki yang sudah akrab
Lindeuk japati: jinak merpati
dulur pet ku hinis: saudara kata antar untuk terhenti 1. kata depan sembilu
Teu palih: tidak 1. paruh, bagian; bahasa halus dari paro atau wareh; 2. sebelah; bahasa halus dari beu-lah; palih kiwa, sebelah kiri
Belum ada: acan aya
belanja terus: balanja kebat
Capek banget: mengunyah 1. sangat, panjang; 2. keras
eta leres: itu; kata ganti yang menunjukkan barang yang berada agak jauh dari si pembicara atau barang yang sudah diceritakan sebelumnya usai, selesai
Rewu rewu: ribu ribu
Teu puguh: tidak tentu, past
Binih masing asih: beni 1. walaupun; 2. sing, harus, diharapkan, semoga; 3. sanggup (bersumpah) cinta, kasih sayang, perasaan suka, mengasihi sesama
Tapi paranti: 1. tapi, tetapi, namun; 2. tampi lihat paragi
Sina jadi: supaya atau semoga 1. jadi; 2. tumbuh; 3. berhasil; 4. oleh karena itu; 5. setuju; 6. menjadi
Teu kasilih: tidak terdesak, kalah bersaing
Keur dahar: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi makan
selang sekar: 1. pipa karet, slang 1. bunga, kembang; 2. abu rokok; 3. tembang
Tidak pahit: hanteu pait
kumaha sia: bagaimana kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Matak nineung: bisa menjadi sebab; sebab-musabab kangen, rindu, selalu teringat
besar kepala: gerot sirah
pérah: lumrah, biasa; salah kaprah; kesalahan tapi sudah umum dipergunakan atau dilakukan
Wakca balaka: terus terang terus terang
Karep wae: keinginan, kemauan, niat saja, biar saja
Kembang silalatu: bunga 1. lelatu, bunga api, kilatan api; 2. uban; bahasa halus dari huis
Kejo can asak: nasi 1. belum (dalam arti menunjukkan keadaan belum terjadi), 2. kata penegas 1. masak, matang; 2. sudah tua (barang)
Saudara saudara: dulur dulur
Merdeka semua: merdika kabeh
Mahal banget: mahal 1. sangat, panjang; 2. keras
Pirang pirang: perang perang
Kumaha dewek: bagaimana saya, aku; biasanya dipergunakan di antara laki-laki yang sudah akrab
Lindeuk japati: jinak merpati
dulur pet ku hinis: saudara kata antar untuk terhenti 1. kata depan sembilu
Teu palih: tidak 1. paruh, bagian; bahasa halus dari paro atau wareh; 2. sebelah; bahasa halus dari beu-lah; palih kiwa, sebelah kiri
Belum ada: acan aya
belanja terus: balanja kebat
Capek banget: mengunyah 1. sangat, panjang; 2. keras
eta leres: itu; kata ganti yang menunjukkan barang yang berada agak jauh dari si pembicara atau barang yang sudah diceritakan sebelumnya usai, selesai
Rewu rewu: ribu ribu
Teu puguh: tidak tentu, past
Binih masing asih: beni 1. walaupun; 2. sing, harus, diharapkan, semoga; 3. sanggup (bersumpah) cinta, kasih sayang, perasaan suka, mengasihi sesama
Tapi paranti: 1. tapi, tetapi, namun; 2. tampi lihat paragi
Sina jadi: supaya atau semoga 1. jadi; 2. tumbuh; 3. berhasil; 4. oleh karena itu; 5. setuju; 6. menjadi