Bahasa indonesia-nya kata: Lila lila asa
Berikut terjemahan dari Lila lila asa :
lama lama perubahan dari kata rasa; 1. rasa pancaindra; 2. perasaan hati
Gerah katanya: hareudang magah
Capek badan sayang: mengunyah badan, jasmani sarang (burung atau ayam)
Kandaga basa: wadah seperti peti kecil, biasanya dipergunakan untuk menyimpan barang-barang berharga 1. waktu, ketika; 2. bahasa
kurang panjang: congcay panjang
Ulah sare: jangan, tidak boleh tidur
Tidak ada kata terlambat: hanteu aya tutur elat
Kabogoh urang: kekasih, pacar orang; aku; kita; mengajak; mari
caah dengdeng: banjir dendeng
hakan ku aing: memakan; bahasa kasar sekali dari ngadahar 1. kata depan saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
pugag bobolokot: menemui jalan buntu, terhambat (usaha, dsb) penuh dengan keringat, darah, lumpur, dsb
Naha Alus atawa: mengapa, kenapa baik, bagus atau
Teu siga : tidak hampir mirip, hampir sama rupanya
Teu siga: tidak hampir mirip, hampir sama rupanya
Teu gableg polo: tidak punya; bahasa kasar sekali dari boga otak
leugeut teureup: getah yang amat lekat, seperti getah; menggetah terap
poe naon: 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur 1. apa; hayang naon? mau apa?
nu raca: yang; penuh goresan
Arti angkeuhan: harti angkeuhan
Arti kata montong: harti tutur montong
Resep ulin oge: 1. senang, suka; 2. cinta, tertarik bermain-mai kata penegas; juga, pun
Da keur: sebab, lantaran 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi
Da keur kabita: sebab, lantaran 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi tertarik, tergiur; ingin memiliki barang yang telah dimiliki orang lain
Buka suara: buka sora
Ngalamuk paul: tampak wujudnya yang tinggi (gunung) dari kejauhan biru langit
sungkan bibilasan: enggan, segan habis-habisan, melakukan hal-hal yang tidak memungkinkan lagi untuk kembali (rujuk, dsb)
Ada pisang: aya cau
Babadong batok : perlengkapan wayang yang berfungsi sebagai sayap, umpamanya dipakai oleh Gatotkaca tempurung
piit ngeundeuk-ngeundeuk pasir: pipit menggoyang-goyangkan pohon atau cabang pohonnya bukit
hayang nyandung: mau, ingin, kepingin punya isteri lebih dari satu
taluk taluk: takluk takluk
Capek badan sayang: mengunyah badan, jasmani sarang (burung atau ayam)
Kandaga basa: wadah seperti peti kecil, biasanya dipergunakan untuk menyimpan barang-barang berharga 1. waktu, ketika; 2. bahasa
kurang panjang: congcay panjang
Ulah sare: jangan, tidak boleh tidur
Tidak ada kata terlambat: hanteu aya tutur elat
Kabogoh urang: kekasih, pacar orang; aku; kita; mengajak; mari
caah dengdeng: banjir dendeng
hakan ku aing: memakan; bahasa kasar sekali dari ngadahar 1. kata depan saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
pugag bobolokot: menemui jalan buntu, terhambat (usaha, dsb) penuh dengan keringat, darah, lumpur, dsb
Naha Alus atawa: mengapa, kenapa baik, bagus atau
Teu siga : tidak hampir mirip, hampir sama rupanya
Teu siga: tidak hampir mirip, hampir sama rupanya
Teu gableg polo: tidak punya; bahasa kasar sekali dari boga otak
leugeut teureup: getah yang amat lekat, seperti getah; menggetah terap
poe naon: 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur 1. apa; hayang naon? mau apa?
nu raca: yang; penuh goresan
Arti angkeuhan: harti angkeuhan
Arti kata montong: harti tutur montong
Resep ulin oge: 1. senang, suka; 2. cinta, tertarik bermain-mai kata penegas; juga, pun
Da keur: sebab, lantaran 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi
Da keur kabita: sebab, lantaran 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi tertarik, tergiur; ingin memiliki barang yang telah dimiliki orang lain
Buka suara: buka sora
Ngalamuk paul: tampak wujudnya yang tinggi (gunung) dari kejauhan biru langit
sungkan bibilasan: enggan, segan habis-habisan, melakukan hal-hal yang tidak memungkinkan lagi untuk kembali (rujuk, dsb)
Ada pisang: aya cau
Babadong batok : perlengkapan wayang yang berfungsi sebagai sayap, umpamanya dipakai oleh Gatotkaca tempurung
piit ngeundeuk-ngeundeuk pasir: pipit menggoyang-goyangkan pohon atau cabang pohonnya bukit
hayang nyandung: mau, ingin, kepingin punya isteri lebih dari satu
taluk taluk: takluk takluk