Bahasa indonesia-nya kata: Lila keneh dunungan
Berikut terjemahan dari Lila keneh dunungan:
lama masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah majikan; atasa
Boa ku odeng : bisa jadi, barangkali, jangan-jangan 1. kata depan lebah
Kebon loceng: kebun lonceng
tiris lain: dingin (udara, badan, dsb) 1. bukan; 2. lain
galeuh pisan: 1. beli; bahasa halus dari beuli; 2. pokok kayu; arti kiasan intisari sebuah persoalan; 4. hati manusia amat, sangat
tidak jelek: hanteu jore
Rambat kamale: menjalar, merambat parasit (pohon)
Baju putih: baju, pakaian makan nasi dengan garam saja selama beberapa waktu karena ada maksud-maksud tertentu
Kaos putih: kuas makan nasi dengan garam saja selama beberapa waktu karena ada maksud-maksud tertentu
ngeunah pisan: enak amat, sangat
Nini Nini beberenjen: nenek nenek orang tua yang senang bersolek
da kieu: sebab, lantaran begini, seperti ini
Ngampar samak: menghampar tikar
kamu cemburu?: ilaing timburu
Belum Ada waktu: acan aya wayah
Kitu we: seperti itu, begitu saja, biar saja
Jelema harak: manusia, orang senang mengganggu (memukul dsb) pada yang lain
Habis terus: beak kebat
Bedegong sia: bandel; keras kepala kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Embe danten: kambing binatang betina yang mulai berahi
Siapa kamu: saha ilaing
Sudah punya anak : enggeus boga anak
Neneh bonteng: nama kecil atau nama panggilan yang mula-mula dipakai untuk menyatakan kasih sayang mentimun
yang etang: dewa, hiang hitung; bahasa halus dari itung
Raheut jeung raheut: cedera kecil karena tergores benda tajam 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada cedera kecil karena tergores benda tajam
Tara parele: 1. tak pernah; 2. hampir rata (atap rumah) berurutan
Asal kata Mertua: asal tutur mertua
Seer Keneh: air mata; bahasa halus dari cipanon masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
cicing edan: 1. tinggal; 2. diam, tidak bergerak gila
Aya seer teu: ada air mata; bahasa halus dari cipanon tidak
Moal bleg ku salaki: tidak akan mirip sekali 1. kata depan suami
Kebon loceng: kebun lonceng
tiris lain: dingin (udara, badan, dsb) 1. bukan; 2. lain
galeuh pisan: 1. beli; bahasa halus dari beuli; 2. pokok kayu; arti kiasan intisari sebuah persoalan; 4. hati manusia amat, sangat
tidak jelek: hanteu jore
Rambat kamale: menjalar, merambat parasit (pohon)
Baju putih: baju, pakaian makan nasi dengan garam saja selama beberapa waktu karena ada maksud-maksud tertentu
Kaos putih: kuas makan nasi dengan garam saja selama beberapa waktu karena ada maksud-maksud tertentu
ngeunah pisan: enak amat, sangat
Nini Nini beberenjen: nenek nenek orang tua yang senang bersolek
da kieu: sebab, lantaran begini, seperti ini
Ngampar samak: menghampar tikar
kamu cemburu?: ilaing timburu
Belum Ada waktu: acan aya wayah
Kitu we: seperti itu, begitu saja, biar saja
Jelema harak: manusia, orang senang mengganggu (memukul dsb) pada yang lain
Habis terus: beak kebat
Bedegong sia: bandel; keras kepala kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Embe danten: kambing binatang betina yang mulai berahi
Siapa kamu: saha ilaing
Sudah punya anak : enggeus boga anak
Neneh bonteng: nama kecil atau nama panggilan yang mula-mula dipakai untuk menyatakan kasih sayang mentimun
yang etang: dewa, hiang hitung; bahasa halus dari itung
Raheut jeung raheut: cedera kecil karena tergores benda tajam 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada cedera kecil karena tergores benda tajam
Tara parele: 1. tak pernah; 2. hampir rata (atap rumah) berurutan
Asal kata Mertua: asal tutur mertua
Seer Keneh: air mata; bahasa halus dari cipanon masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
cicing edan: 1. tinggal; 2. diam, tidak bergerak gila
Aya seer teu: ada air mata; bahasa halus dari cipanon tidak
Moal bleg ku salaki: tidak akan mirip sekali 1. kata depan suami