Bahasa indonesia-nya kata: Langit poek bahan
Berikut terjemahan dari Langit poek bahan:
langit gelap 1. bakal; 2. bekal; 3. arti kiasan usu
langit = langit
Semoga sehat : muga waras
luyu tur pantes: 1. benar penerapannya, enar kedengarannya (bahasa); 2. sesuai, sependapat dan, serta pantas, layak, sesuai dengan keadaan
Dari lama: ti heubeul
jempling pisan: sepi, sunyi amat, sangat
Ayang ku: dikatakan kepada tumbuh-tumbuhan menjalar yang amat lebat 1. kata depan
Naha anjeun: mengapa, kenapa engkau, kamu, anda; bahasa halus dari kata maneh
Kedah sumping: sedapat mungkin datang; bahasa halus dari datang
kamu bau: ilaing ambeu
Maneh jiga bagong: 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri hampir mirip, hampir sama rupanya babi hutan, celeng
Maneh bagong: 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri babi hutan, celeng
Nambut artos sakedap: meminjam; bahasa halus dari nginjeum uang; bahasa halus dari duit sebentar; bahasa halus dari sakeudeung
ayam bakar: hayam beuleum
arti papaehan: harti papaehan
Cenghar deui: segar, tanda-tanda sehat lagi; sakali deui, sekali lagi
Bagong sia: babi hutan, celeng kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Kamu bertanya : ilaing tanya
Badan gemuk: badan, jasmani pupuk
LEKEK KEUN: kata antar untuk menyembelih atau disembelih mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan
Jalma deui: manusia, orang lagi; sakali deui, sekali lagi
sapertos kieu!: bahasa halus dari saperti begini, seperti ini
rungkad runtah: roboh, tumbang (sampai tercabut akar-akarnya) sampah
Tahun baru: taun anyar
Istri lebih dari satu : pamajikan punjul ti hiji
Sayur kemarin: angeun kamari
ilaing sundari: kamu cantik
indung peuting: ibu malam
Paduli bagong: peduli; teu dipaduli, tidak dihiraukan; paduli teuing, peduli amat babi hutan, celeng
Bedas ceuli: 1. kuat, tenaga besar; 2. keras (suara) telinga
Moal waka : tidak akan belum waktunya, jangan dulu
Ketir Kana manah: gentar, getir kata depan, pada; ke; menaiki; memakai pikir atau hati; bahasa halus dari pikir atau hate
luyu tur pantes: 1. benar penerapannya, enar kedengarannya (bahasa); 2. sesuai, sependapat dan, serta pantas, layak, sesuai dengan keadaan
Dari lama: ti heubeul
jempling pisan: sepi, sunyi amat, sangat
Ayang ku: dikatakan kepada tumbuh-tumbuhan menjalar yang amat lebat 1. kata depan
Naha anjeun: mengapa, kenapa engkau, kamu, anda; bahasa halus dari kata maneh
Kedah sumping: sedapat mungkin datang; bahasa halus dari datang
kamu bau: ilaing ambeu
Maneh jiga bagong: 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri hampir mirip, hampir sama rupanya babi hutan, celeng
Maneh bagong: 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri babi hutan, celeng
Nambut artos sakedap: meminjam; bahasa halus dari nginjeum uang; bahasa halus dari duit sebentar; bahasa halus dari sakeudeung
ayam bakar: hayam beuleum
arti papaehan: harti papaehan
Cenghar deui: segar, tanda-tanda sehat lagi; sakali deui, sekali lagi
Bagong sia: babi hutan, celeng kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Kamu bertanya : ilaing tanya
Badan gemuk: badan, jasmani pupuk
LEKEK KEUN: kata antar untuk menyembelih atau disembelih mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan
Jalma deui: manusia, orang lagi; sakali deui, sekali lagi
sapertos kieu!: bahasa halus dari saperti begini, seperti ini
rungkad runtah: roboh, tumbang (sampai tercabut akar-akarnya) sampah
Tahun baru: taun anyar
Istri lebih dari satu : pamajikan punjul ti hiji
Sayur kemarin: angeun kamari
ilaing sundari: kamu cantik
indung peuting: ibu malam
Paduli bagong: peduli; teu dipaduli, tidak dihiraukan; paduli teuing, peduli amat babi hutan, celeng
Bedas ceuli: 1. kuat, tenaga besar; 2. keras (suara) telinga
Moal waka : tidak akan belum waktunya, jangan dulu
Ketir Kana manah: gentar, getir kata depan, pada; ke; menaiki; memakai pikir atau hati; bahasa halus dari pikir atau hate