Bahasa indonesia-nya kata: Lain ukur
Berikut terjemahan dari Lain ukur:
1. bukan; 2. lain 1. sekedar, hanya; 2, ngukur, mengukur
Da ari: sebab, lantaran 1. sedangkan; 2. kalau, jika; 3. waktu, begitu, ketika
buta aturan?: raksasa peraturan, ketentuan
Teu walatra: tidak rata, semua mendapat bagian
Rengat galih: retak hati; bahasa halus dari galeuh atau hate
Dapur ngebul: 1. dapur; 2. rumpu (bambu, dsb) 1. berdebu; 2. mengepul (asap, debu)
Sehat sehat cantik: waras waras sundari
loba keneh: banyak masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
Kajeun teuing: biarlah, biar saja 1. terlalu; 2. sama sekali (tidak tahu)
Oge ngaruru: kata penegas; juga, pun menggosok badan supaya bersih dari kotoran
urang bandung : orang; aku; kita; mengajak; mari berdampingan
Ka bagel: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit keras di dalam
Mengunyah makanan : capek kadaharan
Suara pohon beringin : sora tangkal caringin
nu matak: yang; bisa menjadi sebab; sebab-musabab
ngan palebah: hanya, cuma; boga buku ngan hiji, punya buku cuma satu; ngan manehna anu milu teh, cuma dia yang ikut dekat, tidak jauh dari ... sekitar
sambil sungkem: dikerjakan di sela-sela pekerjaan lain mencium lutut atau kaki orang yang dihormati
Rea batur: banyak 1. teman, kawan yang bersama-sama dengan kita; 2. orang lain
Teu pira: tidak tidak seberapa
TUNGTUNG IEU LALAMPAHAN: ujun kata tunjuk untuk benda atau hal yang dekat perjalanan
Jol deui: kata antar untuk datang lagi; sakali deui, sekali lagi
Milang kasono: menghitung kerinduan
ibu kamu: indung ilaing
ibu mertua: indung mitoha
mitoha awewe: mertua wanita, perempuan
Selamat malam: waluya peuting
pinter kodek sorangan: pintar, pandai mengeluarkan barang kecil dengan kuku atau dengan ujung pisau sendiri
Nyiar bangus: mencari mulut; bahasa kasar sekali untuk kata sungut
Bilih aya: bahasa halus dari bisi ada
dina wangun: kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas bentuk, bangun
Anak angkat: anak 1. pergi, berangkat; bahasa halus dari indit; 2. mengangkat
buta aturan?: raksasa peraturan, ketentuan
Teu walatra: tidak rata, semua mendapat bagian
Rengat galih: retak hati; bahasa halus dari galeuh atau hate
Dapur ngebul: 1. dapur; 2. rumpu (bambu, dsb) 1. berdebu; 2. mengepul (asap, debu)
Sehat sehat cantik: waras waras sundari
loba keneh: banyak masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
Kajeun teuing: biarlah, biar saja 1. terlalu; 2. sama sekali (tidak tahu)
Oge ngaruru: kata penegas; juga, pun menggosok badan supaya bersih dari kotoran
urang bandung : orang; aku; kita; mengajak; mari berdampingan
Ka bagel: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit keras di dalam
Mengunyah makanan : capek kadaharan
Suara pohon beringin : sora tangkal caringin
nu matak: yang; bisa menjadi sebab; sebab-musabab
ngan palebah: hanya, cuma; boga buku ngan hiji, punya buku cuma satu; ngan manehna anu milu teh, cuma dia yang ikut dekat, tidak jauh dari ... sekitar
sambil sungkem: dikerjakan di sela-sela pekerjaan lain mencium lutut atau kaki orang yang dihormati
Rea batur: banyak 1. teman, kawan yang bersama-sama dengan kita; 2. orang lain
Teu pira: tidak tidak seberapa
TUNGTUNG IEU LALAMPAHAN: ujun kata tunjuk untuk benda atau hal yang dekat perjalanan
Jol deui: kata antar untuk datang lagi; sakali deui, sekali lagi
Milang kasono: menghitung kerinduan
ibu kamu: indung ilaing
ibu mertua: indung mitoha
mitoha awewe: mertua wanita, perempuan
Selamat malam: waluya peuting
pinter kodek sorangan: pintar, pandai mengeluarkan barang kecil dengan kuku atau dengan ujung pisau sendiri
Nyiar bangus: mencari mulut; bahasa kasar sekali untuk kata sungut
Bilih aya: bahasa halus dari bisi ada
dina wangun: kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas bentuk, bangun
Anak angkat: anak 1. pergi, berangkat; bahasa halus dari indit; 2. mengangkat