Bahasa indonesia-nya kata: Laer gado
Berikut terjemahan dari Laer gado:
1. jauh, umpamanya saja jauh dari jangkauan pemetik (buah, dsb); 2. panjang dan rendah dag
Naha aing kakara nyaho: mengapa, kenapa saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin 1. barusan, baru saja; 2. baru terjadi, barulah tahu
Teu nyangga pulia: tidak menerima atau menadah dengan kedua belah tangan tidak kuat, tidak tahan, kalah
rohang pancaniti: ruang tempa
Udug udug siwur: sangat banyak, menggunung sangat banyak, menggunung sibur, gayung
baris berbaris : padalisan jengjreng
bade emam kedah: 1. akan, mau; bahasa halus dari arek; 2. terka, duga; 3. rupa makan; bahasa anak-anak dari dahar sedapat mungkin
Perut buncit: padaharan gendol
Tilu sasih: tiga bulan; bahasa halus dari bula
Ulah nyieun: jangan, tidak boleh membuat, membikin
Ngajedog imah: diam; bahasa kasar sekali dari citing rumah
Hayang modol: mau, ingin, kepingin berak; bahasa kasar sekali dari ngising
Punten ngawagel : 1. maaf; 2. permisi melarang, menghalang-halangi; bahasa halus dari nyara
Pinter ngodek: pintar, pandai mengeluarkan barang kecil dengan kuku atau dengan ujung pisau
Bekas dahulu: ruruntuk baheula
Sora sora: suara suara
Kuda umbal: kuda muatan, beban
Menelan ludah: ngalegleg ciduh
Suda saraya: mengurangi; berkurang pertolongan
Tidak penting: hanteu mundel
lewe pisan: mencibir mau menangis amat, sangat
Sangkan mekar lemah cai: supaya, agar 1. mekar; 2. arti kiasan berkembang 1. tanah; 2. biasa, tidak canggung lagi air
anak gembul: anak rakus, gembul
Ranting pohon: rangrang tangkal
manusia sesungguhnya: manusa satuhuna
rasa bosan: rasa bosen
ten aa: tidak panggilan bual kakak, biasa dipergunakan oleh atau pada anak-anak
jangan terburu-buru: entong gura-giru
jangan pulang terlalu malam: entong balik antep-antepan peuting
Laleur bodas: lalat putih
Sela korsi: pelana, sadel kursi
Teu nyangga pulia: tidak menerima atau menadah dengan kedua belah tangan tidak kuat, tidak tahan, kalah
rohang pancaniti: ruang tempa
Udug udug siwur: sangat banyak, menggunung sangat banyak, menggunung sibur, gayung
baris berbaris : padalisan jengjreng
bade emam kedah: 1. akan, mau; bahasa halus dari arek; 2. terka, duga; 3. rupa makan; bahasa anak-anak dari dahar sedapat mungkin
Perut buncit: padaharan gendol
Tilu sasih: tiga bulan; bahasa halus dari bula
Ulah nyieun: jangan, tidak boleh membuat, membikin
Ngajedog imah: diam; bahasa kasar sekali dari citing rumah
Hayang modol: mau, ingin, kepingin berak; bahasa kasar sekali dari ngising
Punten ngawagel : 1. maaf; 2. permisi melarang, menghalang-halangi; bahasa halus dari nyara
Pinter ngodek: pintar, pandai mengeluarkan barang kecil dengan kuku atau dengan ujung pisau
Bekas dahulu: ruruntuk baheula
Sora sora: suara suara
Kuda umbal: kuda muatan, beban
Menelan ludah: ngalegleg ciduh
Suda saraya: mengurangi; berkurang pertolongan
Tidak penting: hanteu mundel
lewe pisan: mencibir mau menangis amat, sangat
Sangkan mekar lemah cai: supaya, agar 1. mekar; 2. arti kiasan berkembang 1. tanah; 2. biasa, tidak canggung lagi air
anak gembul: anak rakus, gembul
Ranting pohon: rangrang tangkal
manusia sesungguhnya: manusa satuhuna
rasa bosan: rasa bosen
ten aa: tidak panggilan bual kakak, biasa dipergunakan oleh atau pada anak-anak
jangan terburu-buru: entong gura-giru
jangan pulang terlalu malam: entong balik antep-antepan peuting
Laleur bodas: lalat putih
Sela korsi: pelana, sadel kursi