Bahasa sunda-nya kata: Kurang Tidur
Berikut terjemahan dari Kurang Tidur:
congcay sare
kurang = congcay, kurang
tidur = sare
tidur = sare
Itu Muka: itu; kata ganti untuk menunjukkan benda yang jauh 1. terbuka; 2. membuka bukbak, ngabukbak
Butiti cau: pisang dari tandan paling bawah, paling kecil pisang
Nabeuh tangara: menabuh tanda, isyarat dengan suara kentongan, dsb
Ku lega: 1. kata depan luas
tara naon: 1. tak pernah; 2. hampir rata (atap rumah) 1. apa; hayang naon? mau apa?
Gade gade: gadai gadai
Untuk ibu: pikeun indung
Ripuh pada: 1. sibuk, repot; 2. parah kuplet, bait
Isukan isuk: besok besok
jajaka ngora: perjaka; bujangan muda
Pur manuk: kata antar untuk melepaskan burung
Tanah air: taneuh cai
Anu boga: 1. anu; 2. kata sambung yang; 3. kata ganti milik, kepunyaan punya
lami keneh: lama; bahasa halus dari lila masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
dayeuh kolot: ibukota (kabupaten, negara, dsb) 1. tua; 2. orang tua; 3. asli; 4. kuno, ketinggalan jaman
Bodas ngeplak: putih bodas ngeplak
Samar rasa: 1. samar; 2. tidak menentu rasa
Teu daek cicing: tidak mau 1. tinggal; 2. diam, tidak bergerak
Samar polah: 1. samar; 2. tidak menentu tingkah laku, ulah
Jiga jidar: hampir mirip, hampir sama rupanya mistar, penggaris
ngadenge sora: mendengar, tidak tuli suara
tur ta: dan, serta 1. kependekan dari atawa
Sanajan kitu: walaupun seperti itu, begitu
Sisit kadal: sisik bengkarung, kadal
Rawing ceuli: sobek-sobek pinggirnya telinga
Reup pareum: 1. kata antar untuk memejamkan mata; 2. kata antar untuk gelap padam
Padahal tidak: malaur hanteu
Boa urang moal mahi: bisa jadi, barangkali, jangan-jangan orang; aku; kita; mengajak; mari tidak akan cukup,tidak kurang
Sanajan parentul: walaupun tampak banyak barang yang muncul atau mencuat dari tanah, (misalnya batu nisan di pekuburan)
Sabab Sanajan parentul: sebab, karena walaupun tampak banyak barang yang muncul atau mencuat dari tanah, (misalnya batu nisan di pekuburan)
Butiti cau: pisang dari tandan paling bawah, paling kecil pisang
Nabeuh tangara: menabuh tanda, isyarat dengan suara kentongan, dsb
Ku lega: 1. kata depan luas
tara naon: 1. tak pernah; 2. hampir rata (atap rumah) 1. apa; hayang naon? mau apa?
Gade gade: gadai gadai
Untuk ibu: pikeun indung
Ripuh pada: 1. sibuk, repot; 2. parah kuplet, bait
Isukan isuk: besok besok
jajaka ngora: perjaka; bujangan muda
Pur manuk: kata antar untuk melepaskan burung
Tanah air: taneuh cai
Anu boga: 1. anu; 2. kata sambung yang; 3. kata ganti milik, kepunyaan punya
lami keneh: lama; bahasa halus dari lila masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
dayeuh kolot: ibukota (kabupaten, negara, dsb) 1. tua; 2. orang tua; 3. asli; 4. kuno, ketinggalan jaman
Bodas ngeplak: putih bodas ngeplak
Samar rasa: 1. samar; 2. tidak menentu rasa
Teu daek cicing: tidak mau 1. tinggal; 2. diam, tidak bergerak
Samar polah: 1. samar; 2. tidak menentu tingkah laku, ulah
Jiga jidar: hampir mirip, hampir sama rupanya mistar, penggaris
ngadenge sora: mendengar, tidak tuli suara
tur ta: dan, serta 1. kependekan dari atawa
Sanajan kitu: walaupun seperti itu, begitu
Sisit kadal: sisik bengkarung, kadal
Rawing ceuli: sobek-sobek pinggirnya telinga
Reup pareum: 1. kata antar untuk memejamkan mata; 2. kata antar untuk gelap padam
Padahal tidak: malaur hanteu
Boa urang moal mahi: bisa jadi, barangkali, jangan-jangan orang; aku; kita; mengajak; mari tidak akan cukup,tidak kurang
Sanajan parentul: walaupun tampak banyak barang yang muncul atau mencuat dari tanah, (misalnya batu nisan di pekuburan)
Sabab Sanajan parentul: sebab, karena walaupun tampak banyak barang yang muncul atau mencuat dari tanah, (misalnya batu nisan di pekuburan)