Bahasa indonesia-nya kata: Keur saha
Berikut terjemahan dari Keur saha:
1. untuk, buat; 2. sedang, lagi siapa
Ulah ngador wae: jangan, tidak boleh atau saja, biar saja
Ngador wae: atau saja, biar saja
Tong Lesot hate: jangan lepas (tali pengikatnya atau dari pegangan) hati
Tong Lesot: jangan lepas (tali pengikatnya atau dari pegangan)
hayang mabok: mau, ingin, kepingin mabuk
arti kata jentre: harti tutur jentre
meminta izin: nyuhunkeun widi
siapa siapa: saha saha
Geus wales: sudah parah; bahasa halus dari ripuh atau payah
Mandi. Tidur. Sakit: mandi sare gering
ti nu: dari yang;
Nu kuring: yang; 1. aku, saya; 2. pesuruh atau rakyat kecil
Lembur gede: kampung; mudik besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
Kata campur: tutur campur
teu honcewang sumoreang: tidak khawatir, risi 1. menoleh ke belakang; 2. arti kiasan teringat pada masa-masa yang telah lewat
Halodo entak entak: tidak hujan panas matahari yang bersinar terik di siang hari bolong panas matahari yang bersinar terik di siang hari bolong
terlambat datang: elat ngurudak
Matahari Hitam: sarangenge wulung
Raka istri: 1. kakak, bahasa halus dari lanceuk; 2. suami; bahasa halus dari salaki istri atau perempuan; bahasa halus dari pamajikan atau awewe
Lawas ti lawas: lama; lawas ti lawas, lama-lama, lama sekali dari lama; lawas ti lawas, lama-lama, lama sekali
ku aing: 1. kata depan saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
Papan tulis : 1. papan; 2. kata ganti bilangan untuk petai menulis
hayang najong: mau, ingin, kepingin menendang dengan kaki
hese ngising: sukar, sulit berak, buang air besar
Teu kersa: tidak mau, ingin; bahasa halus dari daek atau hayang
Luhur ngaran: tinggi nama
baraya tunggal: saudara; ada pertalian keluarga sama
Kabogoh usik: kekasih, pacar bergerak perlahan-lahan
Paranti papang: lihat paragi kencing; bahasa anak-anak dari kiih
eling eling: 1. ingat; 2. siuman (dari pingsan, dsb) 1. ingat; 2. siuman (dari pingsan, dsb)
Ngador wae: atau saja, biar saja
Tong Lesot hate: jangan lepas (tali pengikatnya atau dari pegangan) hati
Tong Lesot: jangan lepas (tali pengikatnya atau dari pegangan)
hayang mabok: mau, ingin, kepingin mabuk
arti kata jentre: harti tutur jentre
meminta izin: nyuhunkeun widi
siapa siapa: saha saha
Geus wales: sudah parah; bahasa halus dari ripuh atau payah
Mandi. Tidur. Sakit: mandi sare gering
ti nu: dari yang;
Nu kuring: yang; 1. aku, saya; 2. pesuruh atau rakyat kecil
Lembur gede: kampung; mudik besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
Kata campur: tutur campur
teu honcewang sumoreang: tidak khawatir, risi 1. menoleh ke belakang; 2. arti kiasan teringat pada masa-masa yang telah lewat
Halodo entak entak: tidak hujan panas matahari yang bersinar terik di siang hari bolong panas matahari yang bersinar terik di siang hari bolong
terlambat datang: elat ngurudak
Matahari Hitam: sarangenge wulung
Raka istri: 1. kakak, bahasa halus dari lanceuk; 2. suami; bahasa halus dari salaki istri atau perempuan; bahasa halus dari pamajikan atau awewe
Lawas ti lawas: lama; lawas ti lawas, lama-lama, lama sekali dari lama; lawas ti lawas, lama-lama, lama sekali
ku aing: 1. kata depan saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
Papan tulis : 1. papan; 2. kata ganti bilangan untuk petai menulis
hayang najong: mau, ingin, kepingin menendang dengan kaki
hese ngising: sukar, sulit berak, buang air besar
Teu kersa: tidak mau, ingin; bahasa halus dari daek atau hayang
Luhur ngaran: tinggi nama
baraya tunggal: saudara; ada pertalian keluarga sama
Kabogoh usik: kekasih, pacar bergerak perlahan-lahan
Paranti papang: lihat paragi kencing; bahasa anak-anak dari kiih
eling eling: 1. ingat; 2. siuman (dari pingsan, dsb) 1. ingat; 2. siuman (dari pingsan, dsb)