Bahasa indonesia-nya kata: kereteg hate
Berikut terjemahan dari kereteg hate:
suara atau rasa hati yang muncul sendiri hati
sobat heubeul sanajan: sahabat, teman karib lama walaupun
anjeun poho kuring: engkau, kamu, anda; bahasa halus dari kata maneh lupa 1. aku, saya; 2. pesuruh atau rakyat kecil
Badan cape: badan, jasmani capek, lelah
Tara aya: 1. tak pernah; 2. hampir rata (atap rumah) ada
Beurat hate: 1. berat; 2. sulit dilaksanakannya; 3. membahayakan; 4. arti kiasan hati
Ka pendak: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit menemukan
Teu jongjon: tidak senang tak ada yang mengganggu
Tetep rajeg ngahiji: tetap kata antar untuk banyak yang berdiri bersatu
Kana wae: kata depan, pada; ke; menaiki; memakai saja, biar saja
Puseur dayeuh: 1. pusat; 2. pusar; bahasa halus dari bujal ibukota (kabupaten, negara, dsb)
Ikut Prihatin: iiu kingkin
miyuni kembang : mempunyai sifat bunga
Awewe NU tunggara: wanita, perempuan yang; menderita, amat susah
Ti beurang: dari siang
pusing mengejar: juwet udag
Jorok modol: tidak tahu atau tidak mengindahkan kebersihan berak; bahasa kasar sekali dari ngising
Tawis cobi: tanda, ciri; bahasa halus untuk tanda dan ciri coba; bahasa halus dari coba
Murba wisesa: berkuasa kuasa
Sae kalintang: bagus; bahasa halus dari alus sangat; bahasa halus dari kacida
OMAT NU kolot : wanti-wanti yang; 1. tua; 2. orang tua; 3. asli; 4. kuno, ketinggalan jaman
OMAT ieu Imah: wanti-wanti kata tunjuk untuk benda atau hal yang dekat rumah
Dalam kamar: jero pangkeng
Membantu ibu: mantuan indung
Incu teges: cucu, jelas
Selesai tugas: anggeus pancen
Beber layar: mengembangkan (sayap, layar) berlaya
iber pasini patepung layung: kabar, pemberitahuan bahwa akan datang janji 1. bertemu, berjumpa, bersua; 2. rapat, bersentuhan lembayung
Salin jinis: menerjemahkan cerita atau menuliskan kembali seutuhnya 1. wujud; 2. diri; 3. modal
Luhur para apal: tinggi bagian rumah antara atap dengan langit-langit 1. hafal; 2. ingat, tahu
Nirisa#n: menggigil karena demam, dsb
anjeun poho kuring: engkau, kamu, anda; bahasa halus dari kata maneh lupa 1. aku, saya; 2. pesuruh atau rakyat kecil
Badan cape: badan, jasmani capek, lelah
Tara aya: 1. tak pernah; 2. hampir rata (atap rumah) ada
Beurat hate: 1. berat; 2. sulit dilaksanakannya; 3. membahayakan; 4. arti kiasan hati
Ka pendak: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit menemukan
Teu jongjon: tidak senang tak ada yang mengganggu
Tetep rajeg ngahiji: tetap kata antar untuk banyak yang berdiri bersatu
Kana wae: kata depan, pada; ke; menaiki; memakai saja, biar saja
Puseur dayeuh: 1. pusat; 2. pusar; bahasa halus dari bujal ibukota (kabupaten, negara, dsb)
Ikut Prihatin: iiu kingkin
miyuni kembang : mempunyai sifat bunga
Awewe NU tunggara: wanita, perempuan yang; menderita, amat susah
Ti beurang: dari siang
pusing mengejar: juwet udag
Jorok modol: tidak tahu atau tidak mengindahkan kebersihan berak; bahasa kasar sekali dari ngising
Tawis cobi: tanda, ciri; bahasa halus untuk tanda dan ciri coba; bahasa halus dari coba
Murba wisesa: berkuasa kuasa
Sae kalintang: bagus; bahasa halus dari alus sangat; bahasa halus dari kacida
OMAT NU kolot : wanti-wanti yang; 1. tua; 2. orang tua; 3. asli; 4. kuno, ketinggalan jaman
OMAT ieu Imah: wanti-wanti kata tunjuk untuk benda atau hal yang dekat rumah
Dalam kamar: jero pangkeng
Membantu ibu: mantuan indung
Incu teges: cucu, jelas
Selesai tugas: anggeus pancen
Beber layar: mengembangkan (sayap, layar) berlaya
iber pasini patepung layung: kabar, pemberitahuan bahwa akan datang janji 1. bertemu, berjumpa, bersua; 2. rapat, bersentuhan lembayung
Salin jinis: menerjemahkan cerita atau menuliskan kembali seutuhnya 1. wujud; 2. diri; 3. modal
Luhur para apal: tinggi bagian rumah antara atap dengan langit-langit 1. hafal; 2. ingat, tahu
Nirisa#n: menggigil karena demam, dsb