Bahasa sunda-nya kata: Kentut bau
Berikut terjemahan dari Kentut bau:
hitut ambeu
kentut = hitut
bau = ambeu
bau = ambeu
Aku capek : 1. mengaku (bersalah, dsb.); 2. menganggap mengunyah
Tega pisan: sampai hati, tega amat, sangat
Ulah poho: jangan, tidak boleh lupa
Widang atikan: bidang pendidikan
bubuy bulan: memasukkan ubi, singkong, dsb. ke dalam debu panas supaya matang bula
Kamar mandi : pangkeng mandi
Nu ngageunjleungkeun: yang; menghebohkan, menggemparkan
Genteng ulah potong: 1. sempit, genting; 2. hampir putus; 3. ramping jangan, tidak boleh pata
Kereteg angen: suara atau rasa hati yang muncul sendiri 1. ulu hati; 2. hati
Semu tarik: 1. roman muka; 2. tampak seperti, pantasnya 1. narik menarik; 2. keras (suara); 3. kencang (melaju)
rasa ayam: rasa hayam
Pecah telur: peupeus endog
Nuju kenging: sedang; bahasa halus dari keur buatan, kena, tertangkap, atau menang; bahasa halus untuk beunang atau meunang
Dugi mana: tiba, datang, sampai; bahasa halus dari tepi atau datang mana
Caang bulan opat welas: 1. terang; 2. bersih dari pepohonan yang tadinya menghalangi sinar matahari bula empat iba, kasihan
juru waras: 1. pojok, sudut; 2. tukang; 3. ngajuru sehat
oge ngaruru sampean: kata penegas; juga, pun menggosok badan supaya bersih dari kotoran kaki; bahasa halus dari suku
Ngalamot curuk: memasukkan barang ke dalam mulut lalu ditarik kembali sambil dihisap telunjuk
Ngunduh mantu: memetik semuanya (buah-buahan menantu; bahasa halus untuk minantu
Bodas buntut: putih ekor
matak hade: bisa menjadi sebab; sebab-musabab 1. bagus, baik; benar; 2. akur, sudah melakukan hal yang semestinya sebagai suami-istri
Budak batur: anak-anak 1. teman, kawan yang bersama-sama dengan kita; 2. orang lain
Ka asup: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit masuk, ke dalam
Semu reueus: 1. roman muka; 2. tampak seperti, pantasnya 1. bangga; 2. punya rasa bangga
Kantun teu acan: sisa, tinggal; bahasa halus dari kari, sesa, atau tinggal tidak belum
Teu kadang: tidak saudara, keluarga, famili
Geura bobo: kata antar untuk mengerjakan sesuatu cepat-cepat 1. sudah lapuk; 2. tidur; bahasa anak-anak dari sare
parigel muka: mampu bekerja serta pandai berusaha 1. terbuka; 2. membuka bukbak, ngabukbak
Gering hate: sakit hati
Gering awak: sakit badan tubuh
Tega pisan: sampai hati, tega amat, sangat
Ulah poho: jangan, tidak boleh lupa
Widang atikan: bidang pendidikan
bubuy bulan: memasukkan ubi, singkong, dsb. ke dalam debu panas supaya matang bula
Kamar mandi : pangkeng mandi
Nu ngageunjleungkeun: yang; menghebohkan, menggemparkan
Genteng ulah potong: 1. sempit, genting; 2. hampir putus; 3. ramping jangan, tidak boleh pata
Kereteg angen: suara atau rasa hati yang muncul sendiri 1. ulu hati; 2. hati
Semu tarik: 1. roman muka; 2. tampak seperti, pantasnya 1. narik menarik; 2. keras (suara); 3. kencang (melaju)
rasa ayam: rasa hayam
Pecah telur: peupeus endog
Nuju kenging: sedang; bahasa halus dari keur buatan, kena, tertangkap, atau menang; bahasa halus untuk beunang atau meunang
Dugi mana: tiba, datang, sampai; bahasa halus dari tepi atau datang mana
Caang bulan opat welas: 1. terang; 2. bersih dari pepohonan yang tadinya menghalangi sinar matahari bula empat iba, kasihan
juru waras: 1. pojok, sudut; 2. tukang; 3. ngajuru sehat
oge ngaruru sampean: kata penegas; juga, pun menggosok badan supaya bersih dari kotoran kaki; bahasa halus dari suku
Ngalamot curuk: memasukkan barang ke dalam mulut lalu ditarik kembali sambil dihisap telunjuk
Ngunduh mantu: memetik semuanya (buah-buahan menantu; bahasa halus untuk minantu
Bodas buntut: putih ekor
matak hade: bisa menjadi sebab; sebab-musabab 1. bagus, baik; benar; 2. akur, sudah melakukan hal yang semestinya sebagai suami-istri
Budak batur: anak-anak 1. teman, kawan yang bersama-sama dengan kita; 2. orang lain
Ka asup: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit masuk, ke dalam
Semu reueus: 1. roman muka; 2. tampak seperti, pantasnya 1. bangga; 2. punya rasa bangga
Kantun teu acan: sisa, tinggal; bahasa halus dari kari, sesa, atau tinggal tidak belum
Teu kadang: tidak saudara, keluarga, famili
Geura bobo: kata antar untuk mengerjakan sesuatu cepat-cepat 1. sudah lapuk; 2. tidur; bahasa anak-anak dari sare
parigel muka: mampu bekerja serta pandai berusaha 1. terbuka; 2. membuka bukbak, ngabukbak
Gering hate: sakit hati
Gering awak: sakit badan tubuh