Bahasa sunda-nya kata: Kelapa muda
Berikut terjemahan dari Kelapa muda:
kalapa ngora
kelapa = kalapa
muda = ngora
muda = ngora
Leutik leutik: kecil kecil
Beuki kurupuk: 1. senang memakan atau melakukan; suka; 2. bertambah, makin kerupuk
Jatuh cinta : labuh bogoh
Kamu sudah makan belum: ilaing enggeus dahar acan
sering banget: kerap, sering; bahasa halus dari remen atau mindeng 1. sangat, panjang; 2. keras
Tong ogoan: jangan manja
Walungan anu jero: sungai 1. anu; 2. kata sambung yang; 3. kata ganti milik, kepunyaan dalam
Poèk: kata antar untuk berkata
riksa lembur: mengawasi serta menjaga, memeriksa kampung; mudik
Ati ati : hati hati
Tere kah jang kasep?: tiri diucapkan wanita untuk menyahut jika dipanggil untuk, bagi, buat tampan
Wilujeng mios: selamat; bahasa halus dari salamet atau waluya pergi; bahasa sedang untuk indit
Memotong kayu: tegel kai
Memotong bambu: tegel awi
Tidak Berani: hanteu wani
nu teu: yang; tidak
tanaman untuk kehidupan: pepelakan pikeun kahirupan
Menebang pohon: tuar tangkal
Dug sare: meronta-ronta tidur
Berebet lumpat: kata antar untuk lari lari
Hing ceurik: kata antar untuk menangis menangis
Jep jempe: kata antar untuk diam atau menyuruh jangan ribut (pada anak-anak) diam, tidak terdengar lagi bersuara
Girang hulu: hulu, udik 1. kepala; bahasa kasar sekali dari sirah; 2. kata ganti bilangan untuk buah-buahan yang besar seperti buah kelapa
Loba pamolah: banyak kelakuan
Bumi sare: rumah; bahasa halus dari imah tidur
Dari kamar mandi: ti pangkeng mandi
Terlalu malas: antep-antepan mumulan
Haget pisan: langsung mau atau menyanggupi, tanpa dipikir dahulu amat, sangat
Mupul perelek: mengumpulkan, menarik, memungut kata antar untuk suara barang kecil yang jatuh ke tikar, dsb
Lamun wani: kalau, jika berani
Beuki kurupuk: 1. senang memakan atau melakukan; suka; 2. bertambah, makin kerupuk
Jatuh cinta : labuh bogoh
Kamu sudah makan belum: ilaing enggeus dahar acan
sering banget: kerap, sering; bahasa halus dari remen atau mindeng 1. sangat, panjang; 2. keras
Tong ogoan: jangan manja
Walungan anu jero: sungai 1. anu; 2. kata sambung yang; 3. kata ganti milik, kepunyaan dalam
Poèk: kata antar untuk berkata
riksa lembur: mengawasi serta menjaga, memeriksa kampung; mudik
Ati ati : hati hati
Tere kah jang kasep?: tiri diucapkan wanita untuk menyahut jika dipanggil untuk, bagi, buat tampan
Wilujeng mios: selamat; bahasa halus dari salamet atau waluya pergi; bahasa sedang untuk indit
Memotong kayu: tegel kai
Memotong bambu: tegel awi
Tidak Berani: hanteu wani
nu teu: yang; tidak
tanaman untuk kehidupan: pepelakan pikeun kahirupan
Menebang pohon: tuar tangkal
Dug sare: meronta-ronta tidur
Berebet lumpat: kata antar untuk lari lari
Hing ceurik: kata antar untuk menangis menangis
Jep jempe: kata antar untuk diam atau menyuruh jangan ribut (pada anak-anak) diam, tidak terdengar lagi bersuara
Girang hulu: hulu, udik 1. kepala; bahasa kasar sekali dari sirah; 2. kata ganti bilangan untuk buah-buahan yang besar seperti buah kelapa
Loba pamolah: banyak kelakuan
Bumi sare: rumah; bahasa halus dari imah tidur
Dari kamar mandi: ti pangkeng mandi
Terlalu malas: antep-antepan mumulan
Haget pisan: langsung mau atau menyanggupi, tanpa dipikir dahulu amat, sangat
Mupul perelek: mengumpulkan, menarik, memungut kata antar untuk suara barang kecil yang jatuh ke tikar, dsb
Lamun wani: kalau, jika berani