Bahasa indonesia-nya kata: Kejo kejo
Berikut terjemahan dari Kejo kejo:
nasi nasi
Aing keur: saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi
Nimba cai: menimba air
Teu campleng: tidak genap, penuh (waktu); geus sabulan campleng ntaneh-na teu balik-balik, sudah sebulan penuh ia tidak pulang-pulang
Selesai sekolah: anggeus sakola
ijir ijir: ditaksir, diperkirakan; ijiran, perkiraan ditaksir, diperkirakan; ijiran, perkiraan
Akar pancer: aka baku, pokok
Alak Paul : yang amat jauh dari bayangan kita biru langit
Ngadu Angklung: 1. maen; 2. berjudi; 3. menyambung; 4. pacuan alat musik dari bambu yang membunyikannya digoyang-goyang dengan tangan
Ngadu angklung : 1. maen; 2. berjudi; 3. menyambung; 4. pacuan alat musik dari bambu yang membunyikannya digoyang-goyang dengan tangan
Kadang sok era lamun: saudara, keluarga, famili suka, sering malu kalau, jika
Sela korsi: pelana, sadel kursi
Laleur bodas: lalat putih
jangan pulang terlalu malam: entong balik antep-antepan peuting
jangan terburu-buru: entong gura-giru
ten aa: tidak panggilan bual kakak, biasa dipergunakan oleh atau pada anak-anak
Silih sepak: terdesak, kalah bersaing menendang
Mani resep: 1. sampai, hingga; 2. air mani, sperma 1. senang, suka; 2. cinta, tertarik
Patung harewos: bersama-sama membeli sesuatu dsb; patungan berbisik
Makan siang : dahar beurang
Seungit melenghir: harum, wangi tercium ke tempat yang agak jauh bau makanan yang sedang digoreng atau dibakar
Gelap banget: petir, geledek 1. sangat, panjang; 2. keras
Mau tutup: daek turub
Gebreg pakel: menggigil keras buah mangga muda
tukang ngumbara: 1. belakang (menunjukkan tempat); 2. orang yang mempunyai keterampilan dalam suatu pekerjaan; 3. orang yang suka atau biasa mengembara
ngadon titirah: melakukan sesuatu di tempat orang lain tetirah
jangan lupa datang: entong poho ngurudak
Ombak gede: ombak, gelombang besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
Laleur eunteup: lalat hinggap, menclok
Seperti sekarang: saperti ayeuna
Teu kapalang: tidak tanggung
Nimba cai: menimba air
Teu campleng: tidak genap, penuh (waktu); geus sabulan campleng ntaneh-na teu balik-balik, sudah sebulan penuh ia tidak pulang-pulang
Selesai sekolah: anggeus sakola
ijir ijir: ditaksir, diperkirakan; ijiran, perkiraan ditaksir, diperkirakan; ijiran, perkiraan
Akar pancer: aka baku, pokok
Alak Paul : yang amat jauh dari bayangan kita biru langit
Ngadu Angklung: 1. maen; 2. berjudi; 3. menyambung; 4. pacuan alat musik dari bambu yang membunyikannya digoyang-goyang dengan tangan
Ngadu angklung : 1. maen; 2. berjudi; 3. menyambung; 4. pacuan alat musik dari bambu yang membunyikannya digoyang-goyang dengan tangan
Kadang sok era lamun: saudara, keluarga, famili suka, sering malu kalau, jika
Sela korsi: pelana, sadel kursi
Laleur bodas: lalat putih
jangan pulang terlalu malam: entong balik antep-antepan peuting
jangan terburu-buru: entong gura-giru
ten aa: tidak panggilan bual kakak, biasa dipergunakan oleh atau pada anak-anak
Silih sepak: terdesak, kalah bersaing menendang
Mani resep: 1. sampai, hingga; 2. air mani, sperma 1. senang, suka; 2. cinta, tertarik
Patung harewos: bersama-sama membeli sesuatu dsb; patungan berbisik
Makan siang : dahar beurang
Seungit melenghir: harum, wangi tercium ke tempat yang agak jauh bau makanan yang sedang digoreng atau dibakar
Gelap banget: petir, geledek 1. sangat, panjang; 2. keras
Mau tutup: daek turub
Gebreg pakel: menggigil keras buah mangga muda
tukang ngumbara: 1. belakang (menunjukkan tempat); 2. orang yang mempunyai keterampilan dalam suatu pekerjaan; 3. orang yang suka atau biasa mengembara
ngadon titirah: melakukan sesuatu di tempat orang lain tetirah
jangan lupa datang: entong poho ngurudak
Ombak gede: ombak, gelombang besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
Laleur eunteup: lalat hinggap, menclok
Seperti sekarang: saperti ayeuna
Teu kapalang: tidak tanggung