Bahasa sunda-nya kata: Kaya monyet
Berikut terjemahan dari Kaya monyet:
jegud kunyuk
kaya = jegud, sugih
monyet = kunyuk
monyet = kunyuk
Poho aing: lupa saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
wayah kieu : waktu begini, seperti ini
menel naon: sedikit 1. apa; hayang naon? mau apa?
Mangka welas: 1. awas, hati-hati; 2. akibat iba, kasihan
Kitu ceuk: seperti itu, begitu panggilan untuk kakak wanita atau wanita yang lebih tua usianya, perubahan dari kata lanceuk
Tidak fasih: hanteu pasehat
Tahu tidak : nyaho hanteu
Daek ngajaran meuting: mau mencoba bermalam menginap
Mau mencoba: daek ngajaran
Dina kening: kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas alis; bahasa halus dari halts
Betah lembur: digerebek; dihardik (orang yang sedang melakukan kejahatan) kampung; mudik
Salah Saurang: salah, keliru, tidak benar. misalah, keseleo seorang
itu hos: itu; kata ganti untuk menunjukkan benda yang jauh kata antar untuk meninggal dunia, mati
Kembang api: bunga pura-pur
Bola api: benang pura-pur
Rek paeh: hendak, akan; mau mati
Sireum sato nu loba : semut hewan, binatang yang; banyak
Pere gawe: 1. libur; 2. bebas, tidak masuk (gigi persneling, dsb.) bekerja
Tukang sikep: 1. belakang (menunjukkan tempat); 2. orang yang mempunyai keterampilan dalam suatu pekerjaan; 3. orang yang suka atau biasa sika
Mangga damel: 1. baiklah, mau; bahasa halus dari heug atau daek; 2. kata antar halus untuk mengajak atau menyuruh kerja; bahasa halus dari gawe
saha nu ieu jiga hileud cau: siapa yang; kata tunjuk untuk benda atau hal yang dekat hampir mirip, hampir sama rupanya ulat pisang
Keneh keneh: masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
Teu baleg : tidak 1. cukup umur, dewasa; 2. benar, baik
Tara kana: 1. tak pernah; 2. hampir rata (atap rumah) kata depan, pada; ke; menaiki; memakai
mana kalayan: mana bersama, serta, dengan
Kudu boga: 1. harus; 2. kuncup punya
Anak incu: anak cucu,
Anak incu pasti walagri: anak cucu, pasti, tentu sehat wak afiat
Teu ilang: tidak mengusir (ayam, burung dsb)
Urang rejeng: orang; aku; kita; mengajak; mari dipegangi oleh beberapa orang (orang yang mengamuk, pencuri, dsb.)
wayah kieu : waktu begini, seperti ini
menel naon: sedikit 1. apa; hayang naon? mau apa?
Mangka welas: 1. awas, hati-hati; 2. akibat iba, kasihan
Kitu ceuk: seperti itu, begitu panggilan untuk kakak wanita atau wanita yang lebih tua usianya, perubahan dari kata lanceuk
Tidak fasih: hanteu pasehat
Tahu tidak : nyaho hanteu
Daek ngajaran meuting: mau mencoba bermalam menginap
Mau mencoba: daek ngajaran
Dina kening: kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas alis; bahasa halus dari halts
Betah lembur: digerebek; dihardik (orang yang sedang melakukan kejahatan) kampung; mudik
Salah Saurang: salah, keliru, tidak benar. misalah, keseleo seorang
itu hos: itu; kata ganti untuk menunjukkan benda yang jauh kata antar untuk meninggal dunia, mati
Kembang api: bunga pura-pur
Bola api: benang pura-pur
Rek paeh: hendak, akan; mau mati
Sireum sato nu loba : semut hewan, binatang yang; banyak
Pere gawe: 1. libur; 2. bebas, tidak masuk (gigi persneling, dsb.) bekerja
Tukang sikep: 1. belakang (menunjukkan tempat); 2. orang yang mempunyai keterampilan dalam suatu pekerjaan; 3. orang yang suka atau biasa sika
Mangga damel: 1. baiklah, mau; bahasa halus dari heug atau daek; 2. kata antar halus untuk mengajak atau menyuruh kerja; bahasa halus dari gawe
saha nu ieu jiga hileud cau: siapa yang; kata tunjuk untuk benda atau hal yang dekat hampir mirip, hampir sama rupanya ulat pisang
Keneh keneh: masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
Teu baleg : tidak 1. cukup umur, dewasa; 2. benar, baik
Tara kana: 1. tak pernah; 2. hampir rata (atap rumah) kata depan, pada; ke; menaiki; memakai
mana kalayan: mana bersama, serta, dengan
Kudu boga: 1. harus; 2. kuncup punya
Anak incu: anak cucu,
Anak incu pasti walagri: anak cucu, pasti, tentu sehat wak afiat
Teu ilang: tidak mengusir (ayam, burung dsb)
Urang rejeng: orang; aku; kita; mengajak; mari dipegangi oleh beberapa orang (orang yang mengamuk, pencuri, dsb.)