Bahasa indonesia-nya kata: Kawas kieu
Berikut terjemahan dari Kawas kieu:
cara, seperti begini, seperti ini
mulang tarima: 1. pulang, kembali; bahasa sedang dari balik; 2. membalas (kebaikan, pemberian, dsb terima
Lebih enak: punjul ngeunah
Kade ulah: awas, hati-hati jangan, tidak boleh
tidak terbatas: hanteu sungkeret
pusar keluar: bujal bijil
Hayang boga kabogoh: mau, ingin, kepingin punya kekasih, pacar
pake baju?: 1. memakai; 2. menggunakan; 3. dijadikan sebab musabab baju, pakaian
Sarakan pamatuhan: tanah air, tempat lahir tempat tinggal
Awak rungkad : badan tubuh roboh, tumbang (sampai tercabut akar-akarnya)
nyeri peteng: 1. sakit, nyeri; 2. penyakit gelap
jadi dalem: 1. jadi; 2. tumbuh; 3. berhasil; 4. oleh karena itu; 5. setuju; 6. menjadi sesebutan untuk bupati jaman dahulu
melong ka nu : menatap 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit yang;
ret pureleng, melong : kata antar untuk melirik 1. menatap tajam mengikuti gerak yang ditatap; 2. melihat ke atas (yang akan mati) menatap
ret pureleng: kata antar untuk melirik 1. menatap tajam mengikuti gerak yang ditatap; 2. melihat ke atas (yang akan mati)
sabot kitu kurunyung aya: sewaktu, tatkala seperti itu, begitu kata antar datangnya orang yang tidak terlalu diharapkan kedatangannya ada
Moal loba: tidak akan banyak
Rek cicing nyaho: hendak, akan; mau 1. tinggal; 2. diam, tidak bergerak tahu
Rek cicing nyaho : hendak, akan; mau 1. tinggal; 2. diam, tidak bergerak tahu
Pisau tajam: peso seukeut
Hitam pendek: wulung pendek
kaleci gede: kelereng besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
Raray arti: raray harti
Mulung muntah: memungut sesuatu yang sudah dibuang atau jatuh; riung niungpulung, berkumpul sekeluarga berkobar-kobar (api)
Cai gede: air besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
Kokoro nyoso: miskin, melarat sangat, amat
Teu ajeg: tidak 1. tegak; 2. tidak roboh; 3. tetap pendiriannya
Waruga warta: badan, raga kabar, berita
Tina taktak: dari; karena; oleh karena bahu
Beak ti karep: habis dari keinginan, kemauan, niat
Kendang penca: dibuang, diinternir pencak (silat)
Lebih enak: punjul ngeunah
Kade ulah: awas, hati-hati jangan, tidak boleh
tidak terbatas: hanteu sungkeret
pusar keluar: bujal bijil
Hayang boga kabogoh: mau, ingin, kepingin punya kekasih, pacar
pake baju?: 1. memakai; 2. menggunakan; 3. dijadikan sebab musabab baju, pakaian
Sarakan pamatuhan: tanah air, tempat lahir tempat tinggal
Awak rungkad : badan tubuh roboh, tumbang (sampai tercabut akar-akarnya)
nyeri peteng: 1. sakit, nyeri; 2. penyakit gelap
jadi dalem: 1. jadi; 2. tumbuh; 3. berhasil; 4. oleh karena itu; 5. setuju; 6. menjadi sesebutan untuk bupati jaman dahulu
melong ka nu : menatap 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit yang;
ret pureleng, melong : kata antar untuk melirik 1. menatap tajam mengikuti gerak yang ditatap; 2. melihat ke atas (yang akan mati) menatap
ret pureleng: kata antar untuk melirik 1. menatap tajam mengikuti gerak yang ditatap; 2. melihat ke atas (yang akan mati)
sabot kitu kurunyung aya: sewaktu, tatkala seperti itu, begitu kata antar datangnya orang yang tidak terlalu diharapkan kedatangannya ada
Moal loba: tidak akan banyak
Rek cicing nyaho: hendak, akan; mau 1. tinggal; 2. diam, tidak bergerak tahu
Rek cicing nyaho : hendak, akan; mau 1. tinggal; 2. diam, tidak bergerak tahu
Pisau tajam: peso seukeut
Hitam pendek: wulung pendek
kaleci gede: kelereng besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
Raray arti: raray harti
Mulung muntah: memungut sesuatu yang sudah dibuang atau jatuh; riung niungpulung, berkumpul sekeluarga berkobar-kobar (api)
Cai gede: air besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
Kokoro nyoso: miskin, melarat sangat, amat
Teu ajeg: tidak 1. tegak; 2. tidak roboh; 3. tetap pendiriannya
Waruga warta: badan, raga kabar, berita
Tina taktak: dari; karena; oleh karena bahu
Beak ti karep: habis dari keinginan, kemauan, niat
Kendang penca: dibuang, diinternir pencak (silat)