Bahasa indonesia-nya kata: Jelema edan
Berikut terjemahan dari Jelema edan:
manusia, orang gila
nu ngarumbay: yang; terurai
hade basa: 1. bagus, baik; benar; 2. akur, sudah melakukan hal yang semestinya sebagai suami-istri 1. waktu, ketika; 2. bahasa
Rudet, cicing wae: bingung, susah 1. tinggal; 2. diam, tidak bergerak saja, biar saja
belalang besar: simeut gerot
simeut gede: belalang besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
Unek unek : dendam serta ingin membalas dendam serta ingin membalas
Parantos naur: sudah; bahasa halus dari enggeus membayar utang
Uyuhan daek wae: mengherankan, tak masuk akal mau saja, biar saja
Rebut tawar: merebut tak ada rasanya
dina ieu: kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas kata tunjuk untuk benda atau hal yang dekat
Sok hayang neke: suka, sering mau, ingin, kepingin menjitak
entragan kolot: lulusan, angkatan 1. tua; 2. orang tua; 3. asli; 4. kuno, ketinggalan jaman
loceng ku beusi: lonceng 1. kata depan besi
Tidak sengaja : hanteu haja
awon teu sae: jelek; bahasa halus dari goreng tidak bagus; bahasa halus dari alus
Seer buah: air mata; bahasa halus dari cipanon 1. buah; 2. mangga
gelut sia: berkelahi kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Rudet aing: bingung, susah saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
baru selesai: anyar anggeus
Kamu sudah kenyang: ilaing enggeus seubeuh
Kata kata: tutur tutur
iuh ku tatangkalan: teduh 1. kata depan pepohonan
cangkang kadu: kulit buah-buahan, telur, dsb durian
Sae kitu: bagus; bahasa halus dari alus seperti itu, begitu
Pedah we: disebabkan, oleh karena saja, biar saja
Saudara kamu berapa: dulur ilaing sabaraha
Angen angen : 1. ulu hati; 2. hati 1. ulu hati; 2. hati
Undak usuk: lebih, naik, meningkat kasau-kasau
Ngentep seureuh: tempatnya tidak berserakan atau acak-acakan sirih
Eureun eureun: berhenti berhenti
hade basa: 1. bagus, baik; benar; 2. akur, sudah melakukan hal yang semestinya sebagai suami-istri 1. waktu, ketika; 2. bahasa
Rudet, cicing wae: bingung, susah 1. tinggal; 2. diam, tidak bergerak saja, biar saja
belalang besar: simeut gerot
simeut gede: belalang besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
Unek unek : dendam serta ingin membalas dendam serta ingin membalas
Parantos naur: sudah; bahasa halus dari enggeus membayar utang
Uyuhan daek wae: mengherankan, tak masuk akal mau saja, biar saja
Rebut tawar: merebut tak ada rasanya
dina ieu: kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas kata tunjuk untuk benda atau hal yang dekat
Sok hayang neke: suka, sering mau, ingin, kepingin menjitak
entragan kolot: lulusan, angkatan 1. tua; 2. orang tua; 3. asli; 4. kuno, ketinggalan jaman
loceng ku beusi: lonceng 1. kata depan besi
Tidak sengaja : hanteu haja
awon teu sae: jelek; bahasa halus dari goreng tidak bagus; bahasa halus dari alus
Seer buah: air mata; bahasa halus dari cipanon 1. buah; 2. mangga
gelut sia: berkelahi kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Rudet aing: bingung, susah saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
baru selesai: anyar anggeus
Kamu sudah kenyang: ilaing enggeus seubeuh
Kata kata: tutur tutur
iuh ku tatangkalan: teduh 1. kata depan pepohonan
cangkang kadu: kulit buah-buahan, telur, dsb durian
Sae kitu: bagus; bahasa halus dari alus seperti itu, begitu
Pedah we: disebabkan, oleh karena saja, biar saja
Saudara kamu berapa: dulur ilaing sabaraha
Angen angen : 1. ulu hati; 2. hati 1. ulu hati; 2. hati
Undak usuk: lebih, naik, meningkat kasau-kasau
Ngentep seureuh: tempatnya tidak berserakan atau acak-acakan sirih
Eureun eureun: berhenti berhenti